Awal mula Kisah hidup di dunia lain

1 0 0
                                    

Aku terbangun kembali pada saat umur 3 tahun. Di saat aku tersadar kembali sepertinya aku tidak memiliki ingatan selama 2 tahun ini. Sejatinya seperti itu mana ada bayi yang ingat masa dia bayi. Hari ini banyak orang berkunjung di rumah ku, aku tidak tahu aku merasa sedih atau harus bagaimana. Akhirnya aku....

"Owekowekowek" Suara bayi

"Selamat anak ibuk Perempuan" Wanita paruh baya

"Wah berarti ibu punya anak sepasang sekarang" Ibu ibu

"Lihat lah Rai sekarang kau punya adik" Ayahku

Aku punya adik perempuan? Sepertinya memang begitu. Mereka pasti ingin punya anak banyak. Di dunia asal ku aku tidak memiliki seorang adik. Bagaimana harus ku lakukan?

"Udah jangan iri, kamu anak laki-laki pasti kamu di sayang" Wanita paruh baya.

"Tidak kok nek... Aku engga iri, cuma bingung bagaimana harus ku lakukan dengan adik ku nanti" Aku

"Hei... Kamu sekarang jadi seorang abang, kamu harus menjaga adik mu nanti" Ayahku

Seorang abang ya... Sepertinya aku mulai sekarang akan menggunakan kemampuan ku di dunia lain. (Kemampuan dari hasil nonton anime)

Tepat di umur ku yang ke 4 tahun, adik ku di beri nama Fuyumi Hirotaka.

Pasti ini nama pemberian dari ayah pikir ku.

Hari ini aku pergi ke sawah milik ayah ku.

"Pak Hiro, apakah anak mu tidak kau ajarkan Class?" bapak bapak desa

"Tidak anak ku kan keluarga dari ras miskin mana mungkin dia bisa menggunakan skill" Ayahku

Clash? Skill? Oiiii apakah aku tidak salah dengar? Tunggu dulu apakah di dunia ini ada sihir?

"Yahh... Siapa tau dia dapat skill dari ibunya" Bapak bapak desa

"Tidak mungkin lah" Ayahku

Tunggu dulu kenapa kau berfikir negatif begitu ayah

"Sebelum terlambat di usianya sekarang dia masih bisa belajar skill, nanti pada saat di umur 6 tahun dia akan mulai belajar di Akademi" Bapak bapak desa

"Nanti saya bicarakan dengan Mamanya" Ayah ku

Akademi? Apakah itu sekolah? Uahh Sepertinya sebentar lagi aku dapat sihir, tidak tidak bukan sihir tapi skill

Tidak sia-sia aku ikut ayah ku ke sawah hari ini.

"Ibu... Apa itu class?" Tanya ku kepada ibuku setelah pulang dari sawah sambil belari.

"Maaf dia mendengarnya dari penduduk desa" Ayahku

Kenapa ayahku meminta maaf? Apakah Itu terlarang?

"Mandi dulu sana habis itu makan, nanti mama ceritain" Ibuku

Aku masih berfikir aku manggil ibuku bagus ibu atau mama ya? Ah sudahlah aku cepat mandi agar bisa dengar cerita itu.

"Apakah kita harus menceritakannya?" Ayahku

"Lambat laun dia akan menyadari sendiri, kita hanya bertanya saja dulu kepadanya dan kita akan beri keputusan pada dia" Ibuku

"Ahh... Kalau begitu... " Ayahku

"Seperti yang kamu katakan, anak mu akan seperti dirimu. Tapi bukan seorang petani, tapi seorang keras kepala yang ingin mendapatkan apa yang dia ingin kan" Ibuku

Waahh... Makan malam hari ini terasa berbeda. Ada acara apa ini?

"Selamat ulang tahun ke 5 Rai... " Ayahku dan ibuku

Ehhh hari ini ulang tahun ku? Pantas saja tidak biasanya ayah ku mengajak ku ke sawah

"Trimakasih ayah ibu" Aku dengan gembira

"Ayah mu ini baru dapat uang banyak kau ingin apa?"

Secara harfiah aku ingin Ps 5 tapi di dunia ini mana ada.

"Aku tidak ingin apa apa kok ayah"

"Ini kado untuk mu" Ibuku

"Trimakasih bu"

Seperti nya sekarang aku ingin bertanya soal tadi.

Ayah ibu, aku ingin bertanya soal yang tadi.

Terdiam sejenak

"Sebenarnya terlalu cepat untuk mu tau Rai, tapi aku melihat mu sangat pintar dan cepat tangkap. Ibu akan menceritakan semuanya"

Jadi di dunia ini. Ada namanya Dungeon, Dungeon adalah tempat para monster bermunculan yang tidak tau berapa jumlah nya. Maka terbentuk lah orang yang memiliki skill, class di tentukan dari skill masing masing orang. Clash terbagi empat.
1. Assasin 2. Magic human 3. Suporter 4. Tangker
Sistem Bangsawan atau orang kaya akan di pilih dan di lihat dari seberapa banyak kontribusi terhadap Dungeon. Semakin banyak orang dalam keluarga itu berkontribusi terhadap Dungeon makan semakin tinggi kebangsawanannya. Bangsawan memiliki 8 tingkatan bangsawan tingkat 4 kebawah di wajibkan bagi keturunannya memasuki salah satu class dan berkontribusi di Dungeon.

Begitu pula dengan keluarga yang tidak memiliki status bangsawan. Mereka akan di suruh menjadi petani, pembantu rumah tangga dan kuli bangunan.

Setelah mendengarkan itu semua dari ibuku.

"Aku akan menjadi seorang assasin" Ucap ku sangat keras dan bersemangat

"Hahaha jangan bodoh seorang tanpa gelar bangsawan tidak akan memiliki skill" Ayahku

"Kalau begitu seperti yang ayah bilang tadi. Aku ingin sebuah pedang" Aku dengan muka memaksa

"Rai jangan meminta pedang, pedang sangat mahal, hanya bangsawan tingkat 6 keatas yang bisa membeli nya" Ucap ibuku

"Dan kamu belum punya skill kan? Jadi percuma. Biasanya anak seumuran mu minimal akan memiliki 1 skill" Ayahku dengan sombongnya

Aku sangat sedih, walapun tadinya aku seorang dewasa mendengarkan ucapan seperti itu membuat ku menangis. Mungkin efek samping dari tubuh anak kecil ini.

"Kamu keterlaluan sayang... Aku benci kamu" Ucap Ibuku ke ayah ku

"Ehhhhh... Jangan gitu" Ayahku

Setelah malam itu hari hari ku sangat sedih.

Di Dunia Lain Dengan Sisa-sisa IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang