Discusion

5 3 20
                                    

..
..

Happy Reading!

..
..

"Han Na, makan ya sayang, ini hotpot kesukaanmu loh, tatteboki juga, hmm?" Beberapa kali wanita paruh baya itu membujuk sang anak. Yang masih tak membuka pintu kamarnya.

Tentu saja, sang ibu benar-benar khawatir. Setelah kepergian suaminya, ia hanya tinggal bersama Han Na. Anak sulungnya bekerja jauh di negara kepulauan menjadi tulang punggung keluarga diusianya yang terhitung masih muda pasti sulit untuknya.

"Huhh.." menghela napasnya, bukan bingung lelah atau apapun. Tapi ia benar-benar khawatir dan cemas.

..
..

Byun-cafe~

"Yak! si Kyung Soo itu gila ya, apa sih yang dipikirinnya?!" Prustasi Chanyeol. Sebenarnya ia sungguh kesal gara-gara hal itu In Yeong memaksanya kembali buru-buru.

"Sabar lah, Kyungsoo itu kan emang gak bisa ditebak" Suho mengelus-elus pundak sahabatnya itu menenangkan

"Apa dia benar-benar gak ada di apartemennya?" Chanyeol kembali memastikan.

"Tentu saja, aku dan si hitam memeriksanya setiap hari selama seminggu ini" jelas Baekhyun tak menghiraukan tatapan membunuh dari orang didepannya.

"Dia juga kayaknya ganti ponsel, soalnya gak..."

"Yak Byun pendek!!"

"Kamchagi!"

Pletakk!!

"Aiss, appa" Kai meringis memegangi kepalanya.

"Jangan berteriak di sampingku dan jangan memotong perkataan ku" tegas Xiumin.

"Baekhyun yang mulai, lagian sejak kapan kau semenyeramkan Kyungsoo, haiss" Kai cemberut menatap Baekhyun kesal.

"Mwo mwo?" Baekhyun melipat kedua tangannya didepan dada, dagunya diangkat keatas. Seolah-oleh merendahkan.

"Udah-udah ah, Kalian itu bukan anak-anak" ucapan Suho membuat yang lain terdiam.

"Ayo kita cari si pinguin" usul Baekhyun. Walau tingkahnya kekanakan terkadang dia bijak juga.

"Setuju, kita cari bersama" yang lain mengangguki ucapan Suho.

"Tapi, dimana Chen dan Sehun?" Chanyeol menatap sahabatnya satu persatu.

"Oh si dinosaurus sih anaknya lagi sakit, kalau si anak ayam mungkin lagi ngemis sama induknya" jelas Baekhyun santai. Memang kebiasaannya, mengganti nama orang sesukanya. Dan semua sahabatnya juga udah tahu akan hal itu.

"Ya udah kita aja.."

"Gak bisa Suho hyung, khmm, aku ada janji sama mertuaku, iya.." Chanyeol nyengir kuda

"Apa itu bukan cuma alasan?"

"Tentu saja itu hanya alasan hitam, sitelinga peri kan pengantin baru ia gak mau jauh-jauh dengan istrinya" dan langsung saja sebuah rubik mendarat mulus di kepalanya "Yak, appa!" Jeritnya. Menatap Chanyeol sengit. Beruntung hari ini ia menutup cafenya sehingga tak ada pengunjung lain.

"Kalian ini, yak Park Chanyeol jangan melempar rubik-ku sesuka hatimu. Aku yakin kau bahkan gak bisa menyelesaikannya!" Yah mulai deh, Suho memberi ceramahnya.

"Hehe.. iyalah, Hyung kan jenius-man" Chanyeol mengacungkan kedua ibu jarinya didepan Suho.

Dan Suho menampilkan ekspresi bangga. Dia ini sedikit arogan kan?

Menurut sahabat-sahabatnya dikehidupan sebelumnya mungkin saja Suho itu pemimpin arogan yang jenius

..
..

"Jadi Lay, bagaimana keadaan anakku?" Chen menatap dokter yang duduk diseberang nya itu harap-harap cemas.

"Tidak apa-apa cuma alergi kulit ringan" Lay menyunggingkan senyum menenangkan.

Mereka ini dulunya tetangga, jadi lumayan akrab. Seumuran. Hanya Lay nampak lebih tua, setelah menjadi dokter spesialis alergi kulit. Ia sangat jarang tidur hingga matanya selalu terlihat ngantuk. Entah emang dari dulu.

"Gomawo, kau tahulah aku sangat cemas" menarik nafasnya lega, sekarang Chen merasa jauh lebih tenang.

"Sama-sama, tapi kau tinggal dimana sekarang?"

Chen yang sudah beranjak kembali menatap temannya itu

"Tidak jauh dari sini kok, apartemen yang bersebrangan dengan toko roti, mampirlah jika ada waktu hmm" Chen menepuk pundak Lay sebelum pergi.

"Huhh dia tidak pernah berubah"

Diperjalanan menuju ruang tunggu dimana anak dan istrinya menunggu di sana. Chen tak sengaja melihat Kyungsoo berdiri depan resepsionis dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak.

"Aku tidak salah lihat kan itu memang beneran Kyungsoo?"

Baru saja Chen akan menghampirinya.

"Yeobo!"

Ia menoleh mendapati sang istri yang menggendong anak lelaki semata wayangnya itu.

"Aa ayo kita pulang" mengusap Surai hitam anaknya itu, Chen tersenyum lalu mengambil alih untuk menggendong anaknya.

..
..

Apa kalian penasaran. Coment aja kalau begitu. Dan jika menurut kalian cerita ini menarik tolong tekan vote. Atau bintang kecil disebelah kiri. Karena itu salah satu modal semangatku. Gomawo...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Looking For FugitiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang