7. Pulsa

101 17 5
                                    

Alkisah ketika Moroha waktu kecil, terdapat cerita yang membuat tokoh-tokoh di dalamnya harus sanggup tahan emosi agar tidak menampol bocah satu ini.





















Suatu hari, di kediaman Inuyasha dan Kagome.

Kala itu, Moroha ini baru berusia 7 tahun, masih polos, suci, dan tak ternoda, persis author yang sedang menulis cerita ini.

"Moroha, bisa bantu Mama gak?" Kagome sang emak bertanya dengan penuh kelembutan.

"Bantu apa ma?" Moroha balik nanya.

Bu Kagome ngasih duit lima puluh ribu sama anaknya, "Beliin pulsa ke warungnya Bi Kikyo, yang lima rebu ya."

Ternyata, selain jadi Guru, Bu Kikyo juga ngewarung disisi selokan.

"Oke!"

Moroha pun pergi dari rumahnya, sambil nenteng duit warna biru. Sedangkan Kagome, emak-emak satu itu kembali ke kegiatannya menjahit baju.


5 menit.


















15 menit.





















20 menit.


















25 menit.
























30 menit.




















Tu anak tukang gelud sama cowok sejak tadi masih anteng di warung, padahal pulsanya udah masuk ke hengpongnya Kagome. Ditambah, warungnya Kikyo itu ga jauh jauh amat.

'Main sama temennya?'

Kagome geleng kepala, anak nolep gitu mana punya temen diluar. Paling sama Towa dan Setsuna doang Moroha mainnya.

Brak!

Pintu rumah dibuka dengan Moroha, tanpa kesantuyan sama sekali.

"Moroha?! Kamu kemana aja hah?!" Kagome yang udah was was anaknya gelud lagi sama anak tetangga akhirnya ngegas.

"Habis adu mulut sama tukang warung," jawab Moroha, dengan wajah asem.

"Lah kok bisa?"

Masih dengan wajah asemnya, Moroha jawab, "Habis pulsanya ga dikasih sih, padahal kan uangnya udah dikasih, kembaliannya juga udah dikasih sama Bi Kikyo, tapi kok pulsanya ga ada? Curang namanya, ambil uang doang!"




Flashback....

"Bi Kikyo!" Teriak Moroha di warung sisi selokannya Kikyo.

"Iya, mau beli apa Mor?" Tanya ibu warung.

"Beli pulsa yang lima rebu, ini uangnya," jawab bocah 7 tahun itu sambil ngasih duit warna biru.

"Siap!"

Beberapa menit kemudian, setelah Kikyo mengotak-atik hengpong bututnya, dia senyum ke arah Moroha, "Udah ya pulsanya, ini kembaliannya."

"Pulsanya mana bi?" Tanya Moroha.

"Lah, kan udah pulsanya," jawab Bi Kikyo.

"Kok ga ada?"

"Pulsanya udah dikasih Moroha." Kikyo berusaha untuk tahan emosi.

"Bi Kikyo nya ga ngasih apa apa sama aku kok."

"Pulsanya udah masuk, udah dikasih!"

"Tapi Bibi ga ngasih apa apa sama aku!"

'Ni anak ngeyel banget sih!'

"Pulsa emang ga keliatan Moroha!"

"Aku udah ngasih uang ke bibi, tapi kenapa pulsanya ga dikasih bi?!"

"PULSA MANA BISA KELIATAN CIL!"

"Bukannya setiap yang dibeli itu keliatan? Aku sekarang nanya, pulsanya mana? Bi Kikyo jangan bohong!"

"ASTAGFIRULLAH! MOROHA!"

Dan adu bacot antara bocil dan ibu warung terus berlanjut selama setengah jam. Antara Moroha yang ngeyel, dan Bi Kikyo yang mulai emosi.
















Kagome yang denger cerita kayak gitu cuman mijit kepalanya, pusing. 'Ni anak terlampau polos atau gimana sih?!'

"Udah gitu, Bi Kikyo ga mau kembaliin uangnya lagi, curang itu namanya Ma!"


Disisi lain......

Sang ibu warung Kikyo geleng geleng kepala sambil ngebatin, 'Si inu punya dendam apa sih sama gua pas bikin Moroha?!'











Sessho ga dinistain dulu sekarang, soalnya chapter yang satu itu masih WIP alias masih dikerjakan^^

See You Next Time!

'-𝐈𝐧𝐮𝐘𝐚𝐬𝐡𝐚 𝐱 𝐘𝐚𝐬𝐡𝐚𝐡𝐢𝐦𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐊𝐞𝐬𝐞𝐧𝐠𝐤𝐥𝐞𝐤𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang