Bagian 18

1.6K 375 43
                                    

"Tapi menurut programku, bidadari tidak pernah berbicara kasar dan tidak suka marah-marah. Bidadari mempunyai sifat yang lembut. Aku jadi meragukan kamu."

Bagaikan disambar petir. Gadis itu langsung mengubah ekspresinya seratus persen. Seharusnya ia ingat bahwa Sunghoon tidak akan pernah memujinya dengan tulus dan ia harus ingat bahwa Sunghoon akan menjatuhkan harapannya.

"Lo kok suka banget sih ngejek gue? Gue gak pernah ngejek lo, ya!" Jena menunjuk wajah Sunghoon kesal. Yang ditatap hanya menunjukkan ekspresi kosong alias datar.

"Itu karena salahmu juga."

Dahinya mengkerut." Kok salah gue sih?!"

"Iya salah kamu. Kamu salah karena sudah membuat penciptaku jatuh cinta sama kamu. Jika saja penciptaku tidak suka kamu, mungkin kamu tidak akan pernah bertemu denganku."

Jena hanya bisa membuka mulut lebar-lebar.

"Ah iya, ada satu lagi. Penciptaku tidak bisa mengejekmu, jadi aku saja yang mengejekmu. Penciptaku tidak enak jika mengatakan sesuatu yang buruk padamu, jadi lewat aku saja."

"Ahh tau ahh males gue ngomong ama lo! Pencipta lo juga kurang ajar banget! Gue digosipin yang enggak-enggak mulu!" Jena menunjukkan raut wajah cemberut.

Jena berdiri sambil menghentakkan kakinya di tanah." Jangan-jangan Sunoo lagi pencipta lo! Tukang gosip banget—"

Secara tiba-tiba, Sunghoon menarik pergelangan tangan Jena, membuat perempuan itu terduduk masih dengan wajah tertekuk.

"Apakah kamu menyukai Sunoo?" Tanya Sunghoon tenang dan fokus membuat Jena mendelik.

"Enak aja! Yakali gue suka ama modelan Sunoo! Gak banget—"

"Lalu kamu suka siapa?" Potong Sunghoon dengan cepat.

Seketika Jena bungkam. Ia bungkam bukan hanya karena pertanyaan Sunghoon. Ia dibuat tak bisa berkata-kata karena jarak wajah mereka yang sangat dekat. Tatapan Sunghoon yang kosong itu begitu mengintimidasi.

"Lalu? Apakah kamu menyukai Jay?"

Matanya terpaku menatap manik Sunghoon yang begitu nyata. Ia seakan-akan terhipnotis hanya untuk melihat mata Sunghoon.

Jena menggeleng-gelengkan kepalanya cepat dan mendorong tubuh Sunghoon menjauh. Ia sadar bahwa ia menatap Sunghoon terlalu lama.

"L-lo apa-apaansih! Kepo banget lo—"

"Aku hanya ingin memastikan," potong Sunghoon lagi.

Mendengar ucapan Sunghoon, ia sedikit terkejut." Mastiin? Maksudnya?"

"Aku hanya ingin memastikan, apakah kamu menyukai seseorang," lanjut Sunghoon. Entah kenapa, tatapan Sunghoon terlihat sangat mengintimidasi sekarang.

"Gak tuh! Gue gak suka sama siapa-siapa—"

"Aku tau kamu berbohong." Sunghoon makin memperdekat wajahnya dengan Jena." Semenjak pertama kali aku melihatmu, aku pikir kamu tidak menyukai siapapun. Tapi ketika melihat tatapan kamu ke Jake, itu terlihat sangat jelas kalau kamu menyukai Jake."

Jena meneguk saliva nya perlahan. Bahkan rasany untuk membantahpun ia tak bisa. Sunghoon mengetahui segala hal tentang dirinya.

"Jadi, apakah benar kamu menyukai Jake? Teman kamu."

Pertanyaan Sunghoon yang mengusik kehidupan pribadinya. Pertanyaan yang membuatnya seketika blank dan gelagapan. Tidak ada yang pernah menanyakan pertanyaan ini ataupun mengetahui sebuah fakta ini. Fakta bahwa Jena menyukai Jake.

Secret mission | Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang