Chapter 2 -

202 28 0
                                    

Selama bertahun-tahun, yusuke telah hidup di lingkungan penuh kekerasan, Yusuke mencoba hidup dengan mengatakan pada dirinya sendiri bahwa apa yang dia miliki dan apa yang dia lakukan itu baik untuknya, tetapi dia tahu lebih baik daripada orang lain bahwa yang dia lakukan hanyalah menjauh dari kenyataan. . Menyembunyikan kemampuannya. Lari dari kenyataan, berbohong dan mengkhianati, ... Itu bukan yang YU inginkan, itu adalah keinginan ibunya. Kata-kata terakhirnya.

Keheningan di dalam ruangan bukan situasi yang kelam, sebaliknya keheningan-lah yang membuatnya begitu tenang dan rileks. ini adalah salah satu keheningan yang tidak akan pernah ingin dihancurkan. Yusuke hanya ingin menikmati saat-saat tenang itu. Tangan kecilnya bermain piano. Begitu jari diletakkan di atas piano, nada-nada itu mengisi ruangan pesona nyanyiannya. Sam, yang bersembunyi di balik pintu terpaku, dan tidak bisa mengalihkan pandangan dari tangan peri-Nya. Diikuti oleh suara malaikatnya.

sseulsseulhadeon geu golmogeul
dangsineun gieokhasimnikka
jigeumdo nan gieokhamnida
saranghandan mal motago
aetaeudeon geu naldeureul
dangsineun algo isseossseumnikka (Apakah kamu ingat Gang sepi itu? Aku masih ingat sekarang. Hari-hari cemas ketika aku tidak bisa memberitahumu bahwa aku mencintaimu. Tahukah kamu tentang itu?)

cheol eobseotdeon jinan narui
areumdapdeon geu bamdeureul
ajikdo nan saranghamnida
(Malam yang indah di
masa lalu ketika kita masih kekanak-kanakan
Aku masih cinta)

cheoreopdeon sarama
geudaeneun naui modeun geoseul
aseuryeo hana mujeonghan sarama
(Kamu orang kekanak-kanakan Kamu mencoba untuk mengambil semua dariku, Kamu orang tidak berperasaan?

sujubeoseo mal motaenna
naega sirheo mal anhaenna
jigeumdo nan al su eobseoyo
(Apakah kamu terlalu malu untuk mengatakan sesuatu?
Apa kamu tidak menyukaiku?
Saya masih tidak bisa memahaminya)

saya noraereul deutneundamyeon
naegero wajuo
geudaeyeo nan gidarimnida
(Jika Anda mendengar lagu ini, silakan datang kepada saya. Sayangku, saya menunggu?)

mujeonghan sarama
i bamdo naui modeun geoseul
aseuryeo hana cheol eopdeon sarama
(Kamu orang yang tidak berperasaan
Malam ini mencoba mengambil semua dariku,
Anda orang yang kekanak-kanakan)

oneul bamdo naeil bamdo
geurigo geu daeum bamdo
yeongwonhi nan gidarimnida
(Malam ini, besok malam Dan malam setelah itu. Aku akan menunggu selamanya)

Doo wo wo oo
lakukan rudorudo
Doo ~ Dododoru
Doo Rurururu ~
Lakukan rurururu
Doo dorudoruduru

[Maaf, lagu korea-nya. Tapi anak itu menyanyikannya dengan sangat indah. Inilah anak yang menyanyikan lagu itu:

"Saya menemukanmu."

Ucap sam dengan lengannya ke leher yusuke dan memeluk tubuh kecilnya dari belakang. Dalam gelap, Yusuke mengedipkan matanya. Untuk sesaat, mata mereka bertatapan. Senyuman kecil terbentuk di bibirnya. Hampir tidak terlihat, tetapi membawa kehangatan yang persis seperti di rumah.

"Permainanmu indah! Aku sangat menyukainya," kata sam melontarkan senyuman, berbicara dengan lembut di sampingnya. Jantung Yusuke berdegup cepat. Dengan malu-malu, dia mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

"Suaramu juga indah. Aku senang aku menunjukkan tempat ini padamu !!!! "Ucap sam terhenti. Gema napas dalam-dalam, dengan matanya bersinar dalam semacam kegembiraan yang berkilauan. Tatapan mereka terkunci, menciptakan chemistry yang kental.

"Aku sangat menyukaimu" kata sam, menautkan jari-jari mereka. Yusuke dipenuhi dengan kehangatan.
Yu memandang sam dengan tulus, bergerak mengikutinya dengan langkah bahagia.
"Aku juga." Ucap Yu membuat sam menatapnya, mengamati setiap fitur wajah Peri-nya dengan tatapan kagum, seolah-olah ini adalah pertama kalinya dia melihatnya. Sam tersenyum lebar, mendekat ke sisi Yu dan mencium tahi lalatnya.
"Aku juga suka tahi lalatmu!!" Sam terkikik, sementara wajah yusuke memerah.
"Dan juga ini sudah 5 bulan! Akhirnya ayahku akan datang mengunjungiku. Aku akan memperkenalkan peri kepada ayahku! Aku akan kasih tahu ayahku, aku dapat sahabat baru!" Mata Yusuke membelalak, berkilau dengan harapan, dan sam melanjutkan. "Jangan khawatir! Peri adalah sahabatku. Kata Dady, sahabat berbagi segalanya. Jika ada sesuatu yang menyakitimu, katakan! jika kamu tidak menyukai sesuatu, maka bilang kamu tidak menyukainya. Jika ada yang tidak benar maka katakan kebenaran. Kita tidak boleh berbohong satu sama lain. Karena itu kita akan selalu bersama selamanya! Tidak ada yang akan mengambilmu dariku !!! Okay?" Sam berjanji, kata-katanya bergema di benak yusuke dan ia menganggukkan kepala kecilnya.

"Ayo pergi !!!! Aku akan menunjukkan sesuatu padamu" Saat menarik lengan kecil Yusuke.

--------------
"Tuan Muda, Anda terlihat bahagia !!! Apa yang dilakukan bocah itu hari ini?" Tanya daichi bersemangat.
Yusuke menatap Daichi dan tidak bisa menahan senyumnya. "Ini rahasia".
"Hahahaha aku senang bocah nakal itu membuat Tuan Muda bahagia. Seharusnya aku membawakan lebih banyak kue untuknya! Tapi tuan muda, ........ Aku harap kamu tidak akan lupa ini sudah hampir 6 bulan. Kamu telah menunda untuk kembali ke rumah utama. Tolong pikirkan, atau itu bisa berbahaya ". Dengan kata-kata ini daichi membungkukan kepalanya. Yusuke menurunkan pandangannya dan menghela nafas panjang. "..... Aku tahu. aku akan memikirkannya"

"Terima kasih, Tuan Muda. Istirahatlah. Bocah itu akan memperkenalkanmu pada ayah-nya besok! Kalau begitu, aku akan kembali rumah utama. Bos besar memanggilku, selamat malam Tuan Muda !!!!" Daichi menggoda.
Yusuke mendengus "tutup mulut !! Pergi saja sana".

---------

Malam di tokyo, memiliki pemandangan yang sangat indah untuk dilihat, gedung tinggi menghiasi cakrawala kota, lampu kota, keramaian kota. Yusuke melihat melalui kacamata besar rumah sakit.

"Ini jam 1 pagi," yusuke berdecak kesal, sambil menyesap mugnya. Yu mengerutkan kening, dan lengan menyilang di dadanya. "Ada yang salah. Ini terlalu sepi".

'KYAAAAAAAAAAAAA !! TOLONG HENTIKAN ! JANGAN! INI ADALAH RUMAH SAKIT! PANGGIL PO ... "DOR .... DOR .. DOR ... perawat itu bahkan tidak bisa menyelesaikan kalimat sebelum peluru ditembakkan ke dadanya. Kemudian, Tembakan dan teriakan menggema di rumah sakit.

"Sammy."

Hati Yusuke hancur. Dia berlari ke kamar sam mendapati sam sedang duduk di bawah tempat tidur. Tubuhnya gemetar. Sam memejamkan mata dengan air mata mengalir di wajahnya.

"Sammy, lihat aku," Yu mencoba memanggilnya lagi, "Lihat aku." yusuke memegang pipi sam yang menatap tepat ke matanya.

Akhirnya, matanya berkedip, dan mencoba fokus beberapa kali, sebelum akhirnya fokus ke yusuke.

"A .. apa yang terjadi ?! Aku .. Aku takut"

"Target mereka adalah aku .. Maafkan aku" yusuke lirih.

Pada saat itu, pintu terbuka dengan keras, seorang lelaki besar bersenjatakan pistol menerobos masuk. Alisnya terkatup saat melihat pemandangan Itu.

"Disini kau rupanya !!! Dasar anak nakal! Mengapa kau sangat pandai bersembunyi? Apakah kau tahu berapa banyak orang yang harus saya bunuh untuk menemukanmu ?! Kau membuatku tidak punya pilihan lain"

"Jangan khawatir, aku akan mempercepat kematianmu". Pria itu bergumam, menodongkan senjatanya ke kepala yusuke. Yusuke menatap ke lelaki besar itu, lalu menutup matanya.

"jang-... jangan menyakiti periku, tolong... !!! Pergilah kau orang jahat !!!! "Sam berdiri di depan yusuke.

"SAM! APA YANG KAU LAKUKAN?" Yusuke mengatupkan rahangnya. Sam benar-benar akan mati jika terus begini.

"Aku .. Aku akan melindungi peri ku" sam terbata sambil Menyembunyikan tubuh Yusuke di belakang punggungnya.

Pria itu menyentakkan senjatanya ke arah sam " ada apa dengan anak nakal ini? Kau ingin mati cepat, huh ?! "

"Dia masih kecil, biarkan dia pergi! Yang kau mau adalah aku! "Teriak Yusuke.

"Ah .. aku ingat, klienku mengatakan untuk membunuh anak laki-laki yang selalu bersamamu !!!!. Kau hanya anak kecil tetapi banyak orang ingin kau mati. Sayang sekali. Ah ini bagus, sekali dayung 2 pulau terlampaui!!!!. Kau bisa menyaksikan temanmu mati, "mengarahkan pistol di bawah dagu sam," Dan kau ... seperti rumor yg beredar, dasar kau pewaris yang tidak berguna. Pembawa sial! Kamu jauh lebih lemah dari yang aku kira. "

Nafas sam tersengal-sengal. tubuhnya mulai lemas, dia gemetar tanpa henti sambil memelototi pria berbaju hitam itu.

"Kubilang lepaskan pistolmu! Aku akan pergi denganmu!!!!!" DOR!!Lelaki itu menembakan pistol ke atap ruangan, membuat ke2-nya terkesiap. Jari-jari mereka bertautan erat.

Pria itu mendengus, matanya memancarkan kegilaan, menggelengkan kepalanya seolah enggan menolak permintaannya. Setelhnya, dia menurunkan senjatanya. "Begitu dia mati, aku akan membuat kalian berdua hancur berkeping-keping." ucapnya menyeringai dan menarik pelatuknya.

Dor .... Dor .. Dor ..

White Lies - WBL (Indo Vers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang