Awal tahun ajaran baru【1】

9 2 0
                                    

04.58
"Mas, coba itu liat si kakak udah bangun apa belum. Abang bangunin Varo, nanti kalau si kakak udah bangun suruh bangunin Nara ya Mas."-Perintah bunda dari arah dapur.

FYI Mas itu Devan, Abang itu Vino dan Kakak itu Rain.

Devan dan Vino yang sedang duduk di depan TV segera bangun dan ke kamar yang di perintah bundanya tadi.

Kamar Rain.
Devan segera membuka pintu kamar kembarannya itu. Dan menemukan Rain yang sedang tiduran di karpet kamarnya dengan handphone ditangannya, yang memandangnya malas.
"Eh udah rapih ternyata lu ka."-Devan.
"Mas, kenapa gua jadi OSIS juga sih? Kan gua males banget, harusnya gua hari ini masih rebahan. Lu sih pake daftarin nama gua segala, jebak gua lagi. Ck."-Ya Rain memang begitu dia banyak bicara ketika bersama Sunshine dan keluarga nya. Berbeda 180°ketika diluar.
" Udah gak usah ngeluh mulu Ka, itu disuruh bunda bangunin Nara."-Ucap Devan lalu langsung bergegas turun sebelum kakinya yang baru sembuh dari keseleo kembali keseleo akibat tendangan sang kembarannya itu.

Dikamar Varo.
"Yu, bangun yu. Udah SMA juga masa masih susah dibangunin."-Vino.
Sementara Varo, ia masih bergelung didalam selimutnya.
"Heh, bujang bangun. Gak abang beliin Burger King lagi ntar."-Vino.
Mendengar makanan favoritnya disebut Varo langsung terduduk tegak, dengan muka bantal nya.

" Udah cepat sana mandi, shalat jangan lupa. Nanti keburu ditinggal Mas sama kakak."-Ucap Vino.
Setelahnya Vino langsung keluar kamar Varo dan menuju kamar Nara mengikuti Rain. Sementara Varo? Ah, anak itu sedang melakukan hal yang unfaedah. Ia bangun, mengambil handuk dan jalan menuju Kaca panjang bekas kembarannya yang dia pecahkannya minggu lalu.
"Cakep juga gua pas bangun tidur."
Oke, abaikan manusia satu itu.

Sekarang kita menuju keluar kembali.
"Loh, Rain. Udah siap ternyata."-Vino.
"Iya bang, ini mau ke kamar Nara, abang mau kemana?" Tanya Rain.
"Ikut kamu aja, bantuin kamu bangunin Nara. Anak itu kan yang paling susah dibangunin."-Vino.
Akhirnya mereka masuk ke kamar Nara, dan ya benar saja Nara masih bergelung di dalam selimut doraemon nya.

" Nara, ayo Nara bangun, shalat subuh, terus sekolah"-ucap Vino dengan halus, melihat tidak ada tanda-tanda kemajuan dari Nara, Rain tidak tinggal diam. Ya membangunkan si bungsu ini memang penuh perjuangan.
" NARA!!! BANGUN NARA!!! MOS LOH INI, NTAR TELAT DIHUKUM SAMA SI MAS!!" Teriak Rain dengan mic yang ada di kamar Nara. Hingga membuat Vino hampir terjengkang dari kursi kamar Nara.
"Kak hujan apa-apan sih, ini Nara lagi mimpi jalan bareng Jaehyun loh, eh tiba-tiba Lucas ngajak minum kopi."-Cerocos Nara yang masih setengah sadar.
" Halu mulu di tingkatin. Udah cepat mandi, nanti kakak tinggal kalau lama." -Rain.

Mereka berdua pun keluar dari kamar si bungsu.
"Rain, nanti jangan terlalu banyak diam ya. Banyakin ngomong nanti pas lagi sama adik kelas yang baru, biar mereka nyaman."-Vino yang hapal sekali sifat adiknya ini menasihati.
" Ya, Rain usahain bang. Jujur Rain malesssss banget jadi OSIS, kalau bukan karna si jangkung males gua bang serius."-Keluh Rain pada abangnya.
"Udah gpp, nanti sore abang beliin burger ya. Semangat Rain." Ucap bang Vino menyemangati adik nya yang paling bersifat dewasa ini, sembari mengepalkan kedua tangan memberikan semangat, dan setelahnya ia mengacak rambut adiknya itu sambil tersenyum.
"Aaaaa, bang Vino emang paling debes, gak kayak si itu tuh." Sindirnya yang pada Devan yang sedang di meja makan.
"Apa-apa bawa-bawa nama gua segala. Ngaduan lo."-Devan

Mereka berjalan kearah Devan.
" Ntar gua bareng lu aja ya mas, ngemos dekelnya."-Ucap Rain sembari memasang puppy eyes nya.
"Iya dah terserah lu yang penting lu ikut."
"Nah gitu dong sama adek, jangan disiksa terus."-Rain
" Lu juga suka nyiksa gua ya hujan."
"Udah-udah gak usah ribut pagi-pagi"-ucap ayah menengahi.

"Bunda, lain kali yang bangunin Nara bang Vino aja ya bund." Ucap Nara sembari menarik kursi disamping kembarannya yang sudah lebih dulu turun.
"Emang kenapa ra?" Tanya Bunda.
"Males kalau si Kakak yang bangunin. Tadi si kakak bangunin nya pake mic atuh kenceng banget bun." Adu Nara.
"Lo sih lama banget di bangunin."-Varo.
"Gak ngaca nih orang, sendirinya juga susah dibangunin."-Devan.
" Udah ngaca gua tadi pagi, ganteng banget."-Varo.
Sementara itu Vino dan Rain hanya menyimak, ya sifat mereka lumayan mirip, cuma sifat Rain lebih dingin sedingin namanya.

Mereka pun berangkat sekolah Rain, Varo, dan Nara menumpang di mobil Devan yang biasanya Rain membawa kendaraan sendiri kini ia terlanjur malas karena Devan. Sedangkan Vino ia kuliah jam 09.00.

Oke, selesai. Gimana? Lumayan lah 730 kata. Jangan lupa Voment.

《ILLUSION》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang