Part 1- Perjodohan

38 7 0
                                    

Yasmin menatap seorang pria di depannya sekarang dengan wajah kesal. Sedangkan pria di hadapannya membalas tatapan Yasmin dengan senyum menahan tawa.

"Ihh, Yasmin nggak mau dijodohin sama Pak Bagas!" ucap Yasmin kesal pada kedua orang tuanya.

Diana, Mama Yasmin pun spontan mencubit paha putrinya yang sedang duduk di sebelahnya. Diana menatap tajam sang putri.

"Jangan malu-maluin Mama di depan calon besan!" bisik Diana di telinga Yasmin.

Yasmin menatap Mamanya dengan wajah memelas.

Beberapa jam yang lalu sebelum Bagas dan kedua orang tuanya datang. Diana meminta putrinya untuk berdandan dengan cantik dan memakai dress yang di belikan Diana untuk Yasmin.

Awalnya Yasmin sempat menolak, karena Diana berkata mereka akan menyambut rekan bisnis Papanya yang datang berkunjung ke rumah mereka. Yasmin sangat malas mendengarkan obrolan tentang perusahaan yang sama sekali tidak dipahami olehnya.

Tapi karena Diana yang terus-menerus memaksanya. Akhirnya mau tak mau Yasmin menuruti permintaan Mamanya itu.

Yasmin sempat terkejut saat melihat kedatangan tamu Papanya itu. Karena di situ Yasmin melihat ada Bagas dan kedua orang tuanya yang ternyata datang ke rumahnya.

Yang membuat Yasmin semakin terkejut yaitu ketika Papanya mengumumkan dirinya yang akan dijodohkan dengan Bagas guru BK-nya. Tentu saja Yasmin tidak mau. Dia kan bucinnya Juan.

"Jeng, kalo Yasmin nya nggak mau sama Bagas nggak papa kok. Kasihan Yasmin nya kalo di paksa," ucap  Melinda Mamanya Bagas.

"Nah bener kata tante, kasian Yasmin nya. Soalnya Yasmin kan masih kecil, imut, unyu. Nggak cocok sama Pak Bagas yang udah tua. Pah, cepetan tolak lamarannya!"

Plak,

Diana langsung memukul bahu putrinya dengan keras. Yasmin pun hanya meringis menahan sakit di bahunya itu.

"Sayang, Yasmin nggak boleh ngomong gitu," ucap Broto sambil mengelus rambut putrinya.

"Papa Yasmin nggak mau dijodohin sama Pak Bagas. Yasmin cuman cinta sama Juan," ucap Yasmin memelas.

"Sayang ini yang terbaik untuk kamu."

Bagas hanya tertawa kecil melihat tingkah Yasmin yang menurutnya sangat lucu.

"Pah, tapi Juan ganteng. Nanti kalo Yasmin nikah sama Pak Bagas, makin banyak yang deketin Juan."

"Bapak juga ganteng kok," balas Bagas pada Yasmin, sambil menampilkan senyum jahilnya.

"Nggak mau, Pak Bagas jelek!"

"Bagas, kamu ini," tegur Melinda pada putranya.

"Pak Broto, sebaiknya kita batalkan saja perjodohan ini. Kasihan Yasmin," ucap Pak Anwar Papa Bagas.

"Jangan Pak. Yasmin pasti mau kok. Yasmin memang begitu anaknya. Suka malu-malu, padahal mau. Ya kan, sayang?" tanya Diana.

Yasmin meringis menahan sakit karena Diana mencubit pahanya dengan sedikit kencang.

"Yasmin beneran mau?" tanya Melinda hati-hati pada Yasmin.

Yasmin menatap Diana yang masih saja mencubit pahanya. Diana memberikan kode padanya untuk menjawab iya.

Bagas yang melihat Mama Yasmin yang memaksa Yasmin menerima perjodohan mereka dengan mencubit putrinya pun, hanya bisa menahan tawanya. Apalagi melihat wajah Yasmin meringis menahan sakit, merupakan hiburan tersendiri untuk Bagas.

Yasmin menatap Melinda memelas. Yasmin benar-benar tidak ingin menikah dengan Bagas guru BK-nya itu.

Tetapi bukannya luluh melihat wajah memelas sang putri. Justru, Diana semakin kencang mencubit paha Yasmin.

Dengan sangat terpaksa Yasmin mengagukkan kepalanya dengan wajah yang cemberut.

"Iya, Yasmin mau nikah sama Pak Bagas."

Bagas seketika langsung tertawa kencang mendengar Yasmin menerima perjodohan mereka.

My Teacher Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang