Beberapa minggu kemudian, mereka telah kembali dari intership mereka, Izuku dan Haruko pulang bersama dikarenakan mereka magang di tempat yang sama, sebenarnya Haruko bisa saja pulang sendiri cuman karna ada teman kecilnya disini dan dia sudah banyak membantu kakeknya, dengan senang hati dia pulang dengan kereta bersamanya, menemani Izuku sampai rumah kalau perlu.
"Kau tau kau tidak perlu mengantarku pulang, yang seharusnya mengantar pulang itu aku ke kamu Haruko-chan" sahutnya saat sampai di depan pintu apartemennya.
"Tidak apa, kau sudah banyak membantu kakekku" sahut Haruko dengan wajah datar dan suara yang monotone.
Tiba-tiba saja pintu terbuka dan memperlihatkan seorang wanita yang Chubby berambut hijau, disaat wanita ini melihat apa yang terjadi di depan apartemennya.
"Ah ... Selamat datang sayang" sahut wanita itu yang langsung memeluk Izuku.
"A ... Iya, aku pulang ibu" jawab Izuku yang memanggilnya Ibu.
Wanita ini melihat kearah Haruko, awalnya dia tidak langsung mengenalinya karna wajahnya, tapi saat di lihat baik-baik, ibunya mengingat Haruko.
"Aaaah ... Haruko-chan, lama sekali kau tidak datang kesini, bagaimana kabarmu sayang" sahut Ibunya yang langsung memeluk Haruko.
"Aku baik-baik saja, bagaimana keadaan anda Inko-san" tanya Haruko.
Inko melepas pelukannya dan hanya bisa tertawa kecil mengatakan kalau dia baik juga, ia menawarkan Haruko untuk menetap dulu sebentar, tapi Haruko harus menolak karna jika tidak cepat pulang papa dan para paman dan bibinya bisa khawatir setengah mati. Haruko mengatakan selamat tinggal pada keluarga Midoriya ini dan menghilang dengan menggunakan quirknya.
Sesampainya Haruko di apartemennya, dia tidak menduga kalau paman dan bibinya disini, dan disaat mereka sadar dengan kedatangan Haruko yang membawa satu koper dan juga tas gendong, dengan otomatis langsung menyambut kedatangannya bak Haruko baru pulang merantau.
"Bagaimana dengan intership mu, kakekmu tidak terlalu keras padamu kan ??" Tanya Nemuri.
Haruko menggelengkan kepalanya dan menjawab kalau latihannya hanya latihan biasa kecuali Izuku, mendengar kata itu mereka tiba-tiba memberi saran kalau bagaimana mereka juga melatih Haruko di gym para pro biasanya berlatih, sudah lama Haruko tidak kesana.
"Mungkin lain kali" jawabnya dengan nada monoton dan juga sangat lelah.
Dia langsung menuju kamarnya dan menjatuhkan badannya diatas kasur dan langsung tertidur bagaikan mayat, Erika yang bersama Aizawa selama Haruko intership langsung mendekati tuannya dan tidur di sebelahnya dengan wujud kucing hitam.
Aizawa PoV:
"Mungkin kita harus memberikannya latihan khusus dari kita semua, melatih quirk seperti itu sangat susah, bahkan Shiroku yang menurunkannya tidak bisa mengendalikannya sepenuhnya" sahut Yamada.
"Jika Haruko terlalu keras memakai quirknya bisa-bisa dia akan berakhir seperti papa kandungnya, Koma sampai 4 bulan atau bahkan lebih dari itu, aku bahkan masih ingat kejadian itu" saut Kayama.
Ya kejadian pada saat kami masih sekolah dulu, Shiroku, salah satu dari teman kami dan juga Ayah kandung Haruko yang menurunkan quirknya yang sangat langka ini pada anaknya. Aku sebagai ayah angkatnya tidak mau kejadian itu terjadi lagi, disaat itu aku spontan berdiri dan berjalan kearah kamar Haruko dengan perlahan diikuti dengan yang lain, kita melihat Haruko yang tertidur lelap dan ditemani oleh Erika yang tidur di sampingnya.
"Bagaimana cara kita untuk meminimalisir kelemahan Haruko, aku tau itu permanen dan tidak bisa di atasi, kecuali jika Haruko bisa menggunakannya dengan kekuatan minimum" sahut Yamada yang berbisik kepada kami berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
the Lost Heart (On Going)
Fanfiction"aku tidak mau kehilangan apa yang kusayangi lagi, sudah cukup dengan kepergian orang tua kandung ku, jika kau melakukan hal yang kau lakukan saat aku masih kecil ... aku tidak akan segan untuk membunuhmu walaupun aku adalah seorang Pro Hero." ...