"One kind word can change someone's entire day." -Unknown.
-----
c/w: suicide
Sore itu entah kenapa Raka tiba-tiba ingin sekali keluar naik sepeda. Mungkin karena cuacanya lagi bagus, atau karena dia emang lagi bosen aja, atau mungkin juga karena dia pengen cari alesan supaya bisa lewatin tempat itu lagi.
Jadi, Raka mengeluarkan sepedanya dan mulai menggoesnya keluar pekarangan dan komplek rumahnya.
Setelah lima belas menit, ia sampai di tempat itu. Tempat yang tiap hari ia lewati. Ia bahkan rela menempuh perjalanan yang lebih jauh sepulang sekolah demi melewati tempat tersebut.
Ia pun turun dari sepedanya dan memarkirnya di depan tempat itu, sebuah minimarket. Ya, tempat itu hanyalah sebuah minimarket kecil yang punya cukup banyak pengunjung. Padahal di dekat rumahnya juga ada minimarket, tapi ia rela jalan jauh-jauh hanya untuk ke minimarket ini.
Sudut bibir Raka langsung melengkung ke atas begitu masuk ke dalam minimarket itu.
"Hey" sapa perempuan di meja kasir begitu melihat Raka, sudah hafal kalau Raka akan muncul di jam ini.
"Hai" balas Raka masih dengan senyum di wajahnya.
Ya, alasan Raka rela jauh-jauh pergi ke minimarket yang jaraknya lima belas menit dari rumahnya itu, tak lain dan tak bukan adalah perempuan yang sedang berdiri di meja kasir tersebut.
Namanya Liora, dulunya dia satu kelas dengan Raka, namun karena masalah keluarga, Liora harus keluar dari sekolah dan akhirnya memutuskan untuk bekerja di minimarket ini.
Raka diam-diam menyukai Liora sejak lama, tapi tidak pernah berani mengungkapkannya. Awalnya Raka kira dia tidak akan pernah bertemu lagi dengan Liora setelah keluar dari sekolah, tapi tanpa sengaja dia bertemu dengan Liora di minimarket ini. Sejak saat itu, dia sering datang ke minimarket ini, bahkan sampai hafal jam Liora selesai kerja.
Raka langsung berjalan dan mengambil dua roti cokelat, sebuah kopi dan susu strawbery. Setelah itu dia membawanya ke kasir.
Setelah membayar belanjaannya itu, ia meletakan satu roti cokelat dan susu strawbery ke meja kasir.
Liora langsung tersenyum kecil dan berkata "lo gak perlu ngasih gue roti sama susu tiap hari kali."
Raka ikut tersenyum dan membalas "gapapa, anggep aja tip."
Mendengar jawaban itu Liora hanya tertawa pelan sambil menggelengkan kepalanya "yaudah, makasih ya."
-----
Waktu menunjukan pukul 17.00, Jam Liora selesai bekerja. Ia kemudian membereskan barang-barangnya dan berjalan pulang.
Sama seperti hari-hari sebelumnya, tidak ada kehidupan di rumah Liora. Namun kali itu berbeda. Rumahnya terlihat sangat berantakan, barang berceceran dimana-mana dan yang paling membuatnya kaget adalah banyak botol obat-obatan tersebar di atas meja dapur.
Rasa takut mulai melingkupi dirinya "no, not again, please" katanya dalam hati dengan cemas.
Ia berjalan menghampiri kamar ibunya dan langsung membuka pintunya "IBU! BANGUN BU!" Teriaknya kepanikan begitu melihat ibunya terbaring lemah di lantai dengan mulut yang berbusa.
Hal ini bukan pertama kalinya terjadi. Ibunya itu sudah berkali-kali berusaha untuk bunuh diri dengan berbagai cara yang tidak berani Liora sebutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Things
RandomKumpulan short story, oneshoot, prompt, poem, dan lain-lain karya vellenou. Pokoknya isinya random (gak jelas) banget deh. Dibuat hanya untuk meluapkan imajinasi dan perasaan penulis.