Lanjutan
Akhirnya setelah aku mengatur rencana aku kumpulkan barang barang yg akan ku gunakan untuk misi ini. Tapi sepertinya akan gagal
"Okeyy kita bakal bawa dad pergi, lalu bereksperimen. Tapi aku gak tega" gumam ku sendirian di lab.Setelah 1 jam aku berada di lab dengan segala cara untuk membawa pergi jasad nya ayahku tapi nyatanya tidak bisa. Karena petinya di jaga sama mom. "Heyy mau kemana kmu? Y/n sini sama mom temenin dad" sapa nya sambil mengusap air matanya.
"Hmm Mom sesedih itu kah? Rasanya kalau kita kehilangan orang yg kita sayang?" Jawabku sambil duduk di sebelahnya. Tanpa basa basi dia menatap mataku sambil membelai pelan rambutku dia menjawab. "Yaa kalo kamu merasa sedih berarti dia orang yang penting dan berarti untuk kamu" jawabnya tulus.
Jujur rasanya sedih skli ketika melihat orang yang benar benar tulus dan bahkan dia bersedia membesarkanmu, memberi tempat tinggal, membiayai kehidupanmu. Meninggalkanmu secara mendadak. Apalagi kau melihatnya langsung di hadapanmu.
"But hey, its okey dad pasti bakal happy di tempat yang lebih indah bukan?" Sambung mom menatapku seakan akan dia tau apa yang aku pikirkan.
"Yup i hope so mom, but i can't i really love him." Meneteskan air mata seperti air terjun. "Heyy sini anak mom cantiknya ilang kalo nangis terus" rayunya sambil menghapus air mataku dengan tanganya yang dingin.
Apa kalian tau saat mendengarkan perkataanya yang berusaha untuk tegar hatiku sangat sakit. Aku tau dad pasti sangat berarti untuknya apalagi mareka sudah saling mengenal dari sebelum bertemu denganku. Aku membatalkan seluruh rencanaku. Aku kasihan padanya.
Aku tidak mau dia merasa ketegaranya sia sia. Dan aku seperti penjahat menjadikan ayahku sendiri bahan eksperimen. "Mom i think i need alone now. Soo aku ke kamar dulu yaa maaf nggak bisa temenin" kataku sambil menatap peti yang di hias dengan bunga mawar putih.
"Okeyy sweet hearts gak papa kok kan banyak orang disini" jawabnya sambil tersenyum manis. Padahal hatinya sedang tidak baik baik saja.
🥀🥀🥀
Akhirnya dikamar aku merenungkan Seluruh rencanaku. Aku berusaha untuk menerima semuanya yang telah terjadi. Aku harus bisa menjalani kehidupanku sekarang aku harus bisa mengikhlaskan semuanya. Dad orang baik pasti dia bahagia disana.
"Huuh sepertinya aku harus pergi ke suatu tempat menyendiri dulu untuk sementara." Gumam ku menatap lemariku yang sudah sesak dengan pakaian pakaian.
Akhirnya aku memutuskan untuk kabur liburan selama beberapa bulan. Aku mengatur semuanya mulai dari pesan tiket, tujuan dan penginapan. Tekatku sudah bulat aku harus menyendiri untuk sesaat.
"Okeyy mari kita liburan ke jepang. Sepertinya di sana menyenangkan" kemudian mulai membuka laptop memesan tiket dan lain lain persetanan dengan uang ayahku kaya.
Aku sudah membooking semuanya. Aku mulai packing barang barang dan lain lain sebagainya. Jika kalian bertanya dimana yang lain jawabanya mareka sedang sibuk dengan urusan menggembalikan stone ketempat asalnya. Tenang saja steve tidak menjadi tua.
"Okeyy sekarang semuanya sudah siap. Bagaimana caranya aku keluar?"
Akhirnya setelah berfikir panjang aku memutuskan buat meminta bantuan Y/f untuk beralasan bahwa dia butuh teman menginap dirumahnya."Ahh aku minta bantuan Si Y/f aja kali yaa? Anak itu kan baik " sambungku sambil membuka hp dan mulai mengchat si y/f.
KAMU SEDANG MEMBACA
{story of my life}X Avengers
Fanfiction"Dad aku terlanjur jatuh cinta pada pria itu bagaimana ini?!" Aku dan dia terpaksa berpacaran diam diam namun itu semua berubah ketika seorang penjahat mulai menyerang bumi dan aku "aku takut kau hilang dan kalah dan aku tak akan melihatmu lagi...."