At one of best Michelin star restaurant in Seoul,
19:30 p.mSejak di jemput Jaehyun, saat di dalam mobil hingga sampai ke tempat tujuan, Taeyong benar benar tidak berbicara apapun.
Taeyong hanya memperhatikan sekitar, menilai dan melirik Jaehyun sesekali.
Ada beberapa senjata laras panjang di belakang kursi mereka. Ada juga kotak p3k super besar diantaranya.
Gila, pikirnya. Apa kemana-mana Jaehyun harus membawa senjata seperti ini?
Parkir basementnya tampak sepi, sepenglihatan Taeyong hanya ada beberapa mobil mengisinya. Jaehyun membukakan seatbeltnya dan berkata,"Turunlah."
Dengan telinga yang terlihat memerah, Taeyong keluar dari supercar milik Jaehyun.
Sekali lirik juga Taeyong tau harga mobil ini melebihi harga rumah orang tuanya.
"Ikuti aku," ajak Jaehyun yang memimpin jalan mereka.
Saat menaiki lift hingga sampai ke tempat tujuan, Taeyong terus-terusan memperhatikan punggung Jaehyun. Terlihat lebar dan luas. Sepertinya enak untuk dipeㅡ
"ㅡFeromonmu tercium hyung. Ada apa?" Tanya Jaehyun yang tiba-tiba menoleh untuk memastikan.
Membuat Taeyong kelabakan mengibaskan tangannya,"O-oh tidak apa-apa! Kurasa aku hanya antusias melihat restoran ini! I-iya hehe, tampak bagus," ujarnya yang terdengar luar biasa gagap.
Jaehyun yang kembali menghadap ke depan menyeringai puas. Ia mampu menilai seseorang bohong atau tidak kepadanya.
Jaehyun mengajaknya duduk di kursi terdekat dengan skyview,"Duduklah. Ingin memesan dulu atau berbicara dulu?" Tawarnya.
Taeyong berusaha bersikap tenang,"Umh, kita bisa pesan dan mengobrol sembari menunggu makanan," pintanya.
Jaehyun mengangguk dan mengangkat tangannya.
Tidak sampai menunggu seorang pelayan datang,"Selamat datang Tuan Jeff, selamat malam." Sapa pelayan itu sembari sedikit membungkuk.
"Aku ingin memesan Linguine Alle Vongole dan air putih. Jangan menuangkan wine kesini," pesan Jaehyun bahkan tanpa melihat buku menu.
Sementara Taeyong sibuk memperhatikan apa saja yang tertulis pada menu. Membuat Jaehyun tersenyum melihatnya.
Berbanding terbaik dengan reaksi waitress yang berada di ruangan itu.
Mereka terlihat tegang sekaligus terpana melihat senyum pertama kali yang mereka lihat semenjak Tuan Jeff datang ke restoran ini.
Mereka diberi tau pemilik restoran bahwasanya Jaehyun itu seorang mafia.
Hal itu membuat mereka selalu berkeringat dingin setiap kali Jaehyun datang berkunjung.
Mereka selalu berusaha melayani Jaehyun dengan baik. Tidak hanya waitress, suasana dapur juga mendadak tegangㅡtakut-takut masakan yang mereka masak tidak enak dan membuat Jaehyun marah.
Alih-alih mendapat gaji, yang ada kepala mereka ditembakiㅡatau mungkin dipenggal.
"Hyung ingin memesan apa? Atau hyung ingin bertanya tentang menunya?" Tawar Jaehyun.
Taeyong mengangguk lucu,"Gnocchi itu apa?" Tanya Taeyong.
"Seperti pangsit. Isinya daging," jawab Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS [jaeyong]
Fanfiction"Aku membuktikan kalau omega bisa melakukan apa yang alpha bisa lakukan!" pekik Taeyong yang tersulut emosi. "Aih.. berisik sekali," sahut Jaehyun dengan AK47 di kedua tangannya.