Part 5

257 16 5
                                    

Happy Reading..

Author POV


Hari-hari berlalu terasa begitu cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari-hari berlalu terasa begitu cepat. Kini umur baby twins sudah 4 bulan. Ali dan Prilly sudah 3 bulan ini mengurus anak-anaknya hanya berdua, seperti biasa kadang dibantu Bude Nani. Karna Bunda Uli hanya menemani sampai baby twins berumur 40 hari.

Awalnya Prilly sedikit kewalahan karna mengurus dua baby sekaligus. Ditambah Zaza yang pada saat itu masih sering merasa cemburu terhadap adik-adiknya. Sedangkan Aisha sudah bisa lebih mengerti keadaan, bahwa adik-adiknya butuh perhatian lebih karna masih bayi. Dia sudah pernah melalui ini saat Zaza lahir. Tetapi Prilly dan Ali sebisa mungkin memberikan pengertian kepada Zaza dan mereka tetap seimbang untuk menyayangi anak-anak.

Meskipun merasa cemburu, tapi Zaza tetap sayang pada adik-adiknya. Mungkin dia hanya perlu sedikit penyesuaian, karna biasa nya dia yang menjadi adik tetapi sekarang dia harus menjadi kakak yang punya dua adik sekaligus dan butuh perhatian extra dari mama papa nya.

Pagi ini baby twins sudah bangun lebih dulu dari kakak-kakaknya. Saat Prilly memasak sarapan di dapur bersama Bude Nani, ia mendengar Ali memanggil dirinya dan mengatakan Safiya menangis.

“Pagi twins cantik mama.. hey.. apa? Ayoo siapa yang mau nen duluan? Ayo..” Prilly mengambil Safiya dalam gendongan sebelah kanan dan Asiya disebelah kiri. Dan membawanya ke ranjang yang masih ada Ali tertidur disana, setelah memanggilnya tadi. Dasar kebo pakbapak. Batin Prilly.

Ali memang memanfaatkan hari sabtu ini untuk sedikit bangun lebih siang. Tentunya seusai ia melaksanakan sholat subuh nya. Dan rencana nya nanti siang mereka akan kerumah Mama Resi. Akan ada syukuran kecil-kecilan karna bertambah umurnya Kaia hari ini.

Prilly meletakkan Asiya diantara Ali yang berbaring dan ia yang duduk sambil memangku Safiya. Safiya yang sudah tak sabaran mendapatkan asi nya mulai kembali menangis.

“Iya sayang, iya sabar.. bentar nak” ucap Prilly sambil membuka kancing daster nya dan mulai menyusui anak Ali yang tak sabaran ini. Langsung saja dilahap Safiya dengan rakus.

“Uluh.. Uluh.. laper banget ya nak? Iya? Maaf ya mama lama tadi ya” Prilly mengajak bicara Safiya. Di lihat nya Asiya yang berbaring miring mencoba meraih tubuh papa nya.

“Mau bangunin papa ya nak ya? Ayo Asiya coba bangunin papa.. Pa, papa.. bangun udah siang ini, Asiya mau main pa. Coba bilang nak” Prilly mencoba mengajari anak nya. Dia membiasakan terus aktif bicara kepada bayi-bayi nya meskipun nanti nya hanya akan dibalas dengan celotehan khas bayi saja.

“Pa? Sayang.. bangun, itu liat anak nya” ucap Prilly mencoba membangunkan Ali sambil mengelus rambut suami nya itu dengan tangan kanan.

Ali yang merasakan dan mendengar istri nya memanggil pun mengerjap. Mencoba membuka mata nya dan melihat Asiya yang berada disamping kirinya. Ada Prilly juga yang duduk menyandar di kepala ranjang.

“Haloo, good molning baby papa” sapa Ali pada Asiya, yang dibalas dengan senyuman bayi nya.

“Good morning juga Istri ku dan anak aku satu lagi. Hehehe” ucap Ali lagi. Dia duduk dan mengambil Asiya kedalam gendongan nya. Di cium nya gemas anak nya itu. Asiya tertawa lucu karna merasa geli.

“Kakak Ai sama Zaza belum bangun yang?” tanya Ali pada sang istri.

“Belum. Masih bobo’ semua pa” balas Prilly.

Ali beralih pada Safiya yang tetap asyik menyusu pada istrinya.

“Hei? Safiya.. kamu asikk sendiri ya nak? Hmm.. bagi papa dong” goda Ali mencolek pipi gembul Safiya.
Safiya hanya bergumam.

“Ih Ali, kamu mah ngomong nya! Apaan sih” bantah Prilly mendengar godaan suami pada anaknya.

“Hahaha. Canda sayang” ucap Ali tertawa. Dia senang sekali menggoda istrinya yang suka malu-malu tapi mau ini.

***

Setelah Ali dan Prilly sarapan, Aisha dan Zaza baru terbangun. Prilly membantu Ai dan Zaza membasuh muka dan menyiapkan sarapan kedua anaknya itu. Aisha makan sendiri dan Zaza masih mau di suap oleh sang mama. Mumpung adik-adiknya lagi sama papa di ruang tv.

“Mama kakak udah ini” Aisha sudah menghabiskan nasi goreng buatan mama nya itu tak tersisa.

“Iya sayang, kakak minum ya. Abis itu tolong bawa piring nya kakak ke sana ya. Nanti mama yang cuci” ucap Prilly ke si sulung agar menaruh piring nya ke wastafel. Dia sudah membiasakan anak-anak nya untuk membantu mulai dari hal-hal kecil. Tentu nya dengan kata tolong. Hal tersebut untuk melatih anaknya agar tidak semena-mena nantinya meskipun mereka ada Bude Nani, yang sebagai ART mereka.

“Iya mama” Aisha langsung menaruh piring kotor yang bergambar barbie nya itu ke wastafel.

“Kakak duluan ke depan ya ma, mau ke papa sama dedek” pamit Aisha.

Sampai di ruang tv, ia melihat baby twins yang bermain dengan papa di karpet bawah depan tv.

“Kak Ai udah makan nya sayang?” tanya Ali pada sang anak.

“Udah papa. Udah abiss” jawab Aisha sambil duduk disamping Asiya yang berbaring.

“Wahh, alhamdulillah. Pinter dong anak papa”.

“Papa, kakak mau gendong baby” pinta Aisha pada Ali.

“Boleh, pangku aja ya nak? sini kakak duduk sini. Nanti kakak pangku dedek Asiya nya” suruh Ali pada Aisha untuk duduk bersandar.

“Nih, hati hati kak. Ini dipeluk adeknya” Ali mengarahkan Aisha.

“Hihihi, lucu papa. Baby emmuahhh” Aisha mencium Asiya yang berada di pangkuan nya.

Ali pun menaruh Safiya di samping kiri Aisha dan memotret anak-anak nya itu dengan ponsel nya. Lucu nya anak gue ya Allah, batin Ali.

 Lucu nya anak gue ya Allah, batin Ali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

“Yeyy udah cantik anak-anak mama. Mau pergi kemana? Iya? Mau kemana heii?”

Prilly sudah selesai mendandani baby twins nya. Sekarang giliran ia yang akan bersiap-siap. Siang ini seperti rencana mereka tadi, bahwa mereka akan kumpul di rumah Mama Resi.

“Sayang.. Pa.. Papa, tolong anaknya dulu. Aku mau siap-siap” ucap Prilly setelah Ali memasuki kamar.

Ali, Aisha dan Zaza memang sudah bersiap tadi dan menunggu di ruang tv.

Ali menggendong twins dengan masing-masing berada di kanan kirinya.

“Wahh cantik sekali babies papa” ucap Ali menciumi Asiya dan Safiya bergantian sambil berjalan keluar kamar.

Prilly pun langsung bergegas bersiap dan mulai mengecek ulang barang-barang baby twins maupun Zaza dan Aisha.
Setelah semua nya siap, Prilly membawa tas nya ke bawah dan saat sampai diruang tv ia dibuat terkejut.

“Astaghfirullah.. Zaza”

***
To be continue..

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi teman-teman yang menjalankan. Mohon maaf lahir dan batin🙏

Family and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang