THANKS

14 12 18
                                    

Sudah tiga hari seila dirawat dirumah sakit,tiga hari itu pula galang tak pernah absen menjenguknya.

Galang mengambil libur sampai seila sembuh. Galang tidak ingin terjadi apa- apa lagi pada seila.

"Galang," panggil seila. Galang langsung menatap seila detik itu juga.

"Seila mau apa?"

"Seila mau pulang." galang menggeleng tegas,gila saja galang mau menuruti keinginan seila. Tidak akan pernah.

"Seila udah sehat lang." seila mencoba meyakinkan galang. Jujur saja seila bosan berada disini,bau obat-obatan yang tercium oleh hidungnya sangat mengganggu dirinya.

"Nggak,seila nggak boleh pulang." tolak galang dengan tangan yang setia menggenggam tangan milik seila.

"Kalo emang seila bener- bener sayang sama galang,jangan pulang!"

"Ok, seila nggak pulang." galang tersenyum lalu mencium puncak kepala seila penuh sayang.

"Seila?"

"Apa?"

Galang berfikir sejenak, "Makasih udah lindungin galang ya." lanjut galang dengan kepala tertunduk,merasa bersalah.

"Anything for you galang." balas seila.

"Jangan tinggalin galang lagi seila,galang nggak bisa jauh dari seila."

Seila menarik galang ke dalam pelukannya. Seila menggeleng,seila tidak akan pergi lagi.

"Galang, seila nggak kemana- mana,seila akan tetep disini. Jaga galang jaga mama,papa,mami,papi dan semua keluarga kita."

"Seila janji?"

"Janji." seila mengeratkan pelukannya pada galang.

Seila sudah bertekad menyelesaikan semuanya,menjaga galang adalah tugasnya saat ini.

"Ekhmm," menyadari ada orang lain diruangannya,seila melepaskan pelukannya pada galang. Lalu,menatap nyalang tiga orang yang sudah berdiri disamping galang.

"Ngapain kalian kesini?" tanya seila dengan nada dinginnya.

"Jenguk," balas kenan singkat.

"Tidak perlu." tukas seila yang dibalas delikan oleh jay dan satria. Udah untung dijenguk.

"Buat lo." seila menerima buah-buahan yang diberikan oleh kenan dengan malas.

"Udah kan?" kenan mengangguk " lo bisa pergi!" titah seila membuat ketiganya melotot.

"Seila," seila menoleh kearah galang,galang menggeleng pelan.

"Duduk aja ken,bajay,bangsat." ujar galang mempersilahkan ketiganya. Jay dan satria menatap sengit pada galang. Hal itu tak berlangsung lama,sebuah potongan apel,melayang tepat mengenai jidatnya.

"Sialan! Untung cuma apel." gerutu jay,tapi tak urung memakan potongan apel yang berhasil ditangkapnya.

"Kok lo makan sih apel nya?" tanya satria tak percaya, melihat kelakuan sahabatnya.

"Lumayan sat,rezeki nggak boleh ditolak." ujar jay dengan cengirannya. Satria hanya mendelik kesal.

"Punya temen gini amat," batin satri.

✴✴✴✴✴

Kenan terdiam cukup lama, memandangi wajah tenang seila saat tertidur.

Hanya ada kenan dan seila diruangan itu. Jay dan satria  sudah pulang dari sejam yang lalu.

Galang?

Pemuda itu sedang mengganti bajunya dirumah,itupun atas paksaan dari seila.

Kenan yang hendak pulangpun harus mengurungkan niatnya,karena permintaan galang yang menyuruhnya untuk menjaga seila sampai dia kembali.

Kenan tidak menyesal karena harus terlambat pulang demi menjaga seila. Kenan bisa leluasa memandang wajah cantik seila.

Jika boleh jujur, kenan terpesona akan paras cantik seorang seila. Iya, seilandra ginanta.

Kenan seperti menemukan sosok lain dalam diri seila yang membuat kenan penasaran akan siapakah sosok seila sebenarnya.

Judes,jutek,dingin,irit bicara,dan selalu menjadikan galang prioritasnya.

Tak lama dari itu,galang datang dengan dua orang yang wajahnya mirip. Yang kenan yakini adalah andi dan ando,saudra kembar yang tak pernah bisa akur.

"Thank you ya ken." kenan mengangguk singkat.

"Gue pulang." galang mengangguk.

"Lo balik terlalu cepet galang,gue belum puas liat wajah seila." ujar kenan dalam hati.

Hayoooo......gimana menurut kalian,sorry kalo banyak typo

Jangan lupa vote dan comen ya,,,kakak- kakak semua.

Galang ganeswara

Seilandra ginanta

Kenandra dirgantara

Jay Alvaro

Satria gunawan

Andi ardiansyah

Ando ardiansyah

Bye semuaaaaaaa......daadaadda

Wa:: 087766694596 bagi yang mau

SEILANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang