Shoyo Friend's

omake

…

“ Menarik , ya?”

"Apa yang kamu bicarakan?" Kenma memandang rendah pemimpinnya.

“Kita bisa dengan mudah membawa Shoyo ke pengadilan tinggi, tapi kamu membiarkan dia tinggal. Jika Washijo-sensei ada di sini, dia akan meneriakkan telinga kita. ”

Kenma merenungkan kata-kata itu, pikirannya hampir menghalangi suara langkah kaki mereka di jalan tanah tempat mereka berada. Jika keadaan berbeda, dia tidak akan angkat bicara. “… Shoyo itu menarik. Tidakkah menurutmu juga begitu, Kageyama? ”

Pemanah mereka mendengus, terlihat seperti dia ingin tidak setuju dengan sang penyuhir tapi tidak bisa mengatakannya dengan jelas tanpa terdengar seperti pembohong. “Saya tidak akan mengatakan menarik. Saya akan menyebutnya abnormal. "

"Abnormal? Tidakkah menurutmu itu sedikit kasar? ” Iwaizumi bertanya.

“Orang normal tidak akan bisa berteman dengan dua iblis terkuat dan bahkan roh binatang di hutan. Plus, apakah kamu sudah melihat lompatannya ?! ”

"Jika dia lahir di ibu kota dan dibesarkan di antara barisan kita," Aone tiba-tiba menyela. "Maka dia mungkin akan menjadi aset penting dan penopang."

Itu adalah sesuatu yang mereka semua bisa sepakati. Mereka tidak ingin berterima kasih kepada iblis atas bantuan mereka, tapi…

"Di satu sisi," lanjut Iwaizumi. “Kami memiliki manusia yang sangat diperhatikan oleh Kuroo dan Oikawa. Jika dia ada di pihak kita, maka iblis mungkin tidak akan terlalu menjadi masalah bagi kita. Di sisi lain, jika iblis mengetahui bahwa Shoyo digunakan sebagai alat tawar-menawar karena hubungannya dengan mereka, maka mereka akan membalas tanpa ampun. ”

"Kita bisa saja ..." Kenma berhenti tepat di dekat pohon yang sudah dikenal yang menandai awal perjalanan mereka kembali ke ibu kota. “… Berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Tidak ada iblis yang membantu kami dalam mengalahkan para perampok, tidak ada hewan yang menganiaya para perampok sampai mati, dan tidak ada manusia yang memiliki hubungan persahabatan dengan mereka. Dan saya tidak hanya berbicara tentang, Shoyo, Iwaizumi-san. ”

Mereka berempat saling bertukar pandangan pengertian.

Mereka berempat, empat juara ibukota, setidaknya secara samar-samar menyadari bahwa masing-masing dari mereka memiliki hubungan sebelumnya dengan Raja Iblis saat ini dan ajudannya.

Iwaizumi pernah menjadi sahabat masa kecil Oikawa. Sama seperti Kenma bagi Kuroo. Kageyama pernah dan selalu mengagumi Oikawa karena dia tidak akan sampai sejauh ini tanpa bimbingannya ketika dia masih muda. Dan Aone pernah menghadapi kedua iblis itu dalam pertandingan sparring ketika ksatria berambut putih itu masih junior dan dia tidak tahu siapa kedua iblis itu.

Itu adalah rahasia bersama di antara mereka berempat. Sebuah rahasia yang mereka sumpah tidak akan pernah diketahui orang lain.

Sampai mereka bertemu Shoyo.

“Ya…” Iwaizumi akhirnya mengakui, mengangguk pelan. "Kamu benar."

Tiga lainnya mengangguk, dan mereka berempat melanjutkan perjalanan.

“Katakan, Iwaizumi-senpai,” Kageyama angkat bicara. “Bisakah kamu menjelaskan kepadaku lagi beasiswa yang Raja Ukai mulai tahun ini?”

“Maksudmu Beasiswa Kerajaan?”

Kenma menyeringai.

Beasiswa yang memungkinkan siapa saja, apa pun latar belakang atau statusnya, untuk menghadiri pelajaran dari para guru terbaik di ibu kota.

Dan saat mereka berempat memasuki hutan, seekor burung gagak dengan dasi ungu ajaib di sekitar kaki kirinya terbang dari cabang pohon tempat mereka bertengger dan terbang kembali ke rumahnya di dalam kastil.

dah kalian beneran TAMAT
Yuki beneran cape abis baca in another life dan galaksi in enddles//baca ulang buat cari penyakit, padahal tau akhirnya membangitkan trauma lama//

mata yuki bengkak, dan yuki udah beneran kapok sama hal2 berbau pocki strobery. tapi yuki tetep suka liat lagit malam, gak peduli brapa kali yuki liatnya yuki hak pernah muak atau bosan.

yuki sampe rela naik di genteng cuma buat liat bintang tadi malam. ( " v ";).

bye
jangan lupa tinggalkan jejaknya ya kalo gak nanti yuki teror !! ( • w <)