2

78 1 0
                                    

ketukan palu itu membuatku bernafas lega. hari ini adalah sidang keputusan perceraianku dengan bajingan arjun, hah bahkan kata bajingan pun terlalu halus untuk ku sebut pada manusia satu itu yang detik ini sudah resmi berstatus sebagai mantan suamiku.

" Inget ya ca, aku mendapatkan 50 % saham di perusahaanmu. jangan lupa buat urus surat-surat kepindahan hak miliknya atas namaku. " baru aja diomongin eh udah di depan mata aja ni setan. iya yang barusan ngomong itu arjun lengkapnya Arjuna Bagaskara, memang benar ya ternyata nama bagus belom tentu kelakuannya juga bagus. baru saja selesai ketok palu udah bahas masalah harta. aku hanya memutar kedua bola mataku dengan malas.

"ck, gue ga bakal lupa dan ga bakal ingkar janji kaya situ. lagi pula lo itu udah kepalang miskin atau gimana sih sampai mengemis saham milik gue yang ga seberapa itu? " jawabku sinis pada arjun. arjun ini selain tukang selingkuh, dia juga tukang porot. seperti sekarang ini, saat aku bilang ingin menceraikan dia, dia bilang ga mau dan mempersulit proses perceraian yang aku ajukan, sampai dimana ku tanya apa yang dia mau supaya dia mau ku gugat cerai. dan yap dia meminta sebagian saham yang ku miliki yang dia bilang itu miliknya juga. heyy heyy kecubung basi, sejak awal menikah itu, dia  cuman sebagai sekertaris di sebuah perusahaan yang bisa di bilang cukup berkembang. dan perusahaan yang kubangun itu  murni milikku yang sudah ku rintis sejak masih kuliah dlu tanpa bantuan atau campur tangan dia sama sekali.

meskipun sudah menikah dengan dia, sejak awal aku ga mau dia bekerja di perusahaanku. katakanlah aku pelit, tapi itu kulakukan demi masa depanku dan kedua anakku yang entah suatu waktu aku akan bercerai dengan arjun atau tidak. dan ya, terbukti kan sekarang kami sudah bercerai. untung saja aku menuruti nasehat dari rara saat itu, sahabatku sejak kuliah. sepertinya aku harus berterimakasih pada Rara  secara langsung, mungkin setelah dari pengadilan ini aku akan bertemu dia.

kembali ke arjun saat ini.

sudah tukang selingkuh, muka paspasan dan ditambah sikap parasit, juga tak tau malu cocok ku sematkan pada si arjun. entah lah, aku cuman ga mau semakin rumit aja proses perceraian ini yang akhirnya ku setujui begitu saja dengan catatan hak asuh anak  jatuh di tanganku. cih tak kan ku biarkan kedua anakku di besarkan bajingan arjun. dia dengan enteng menyetujuinya perjanjian tersebut yang di saksikan oleh notaris kepercayaan keluargaku. huh, kasian sekali kedua anakku harus mendapatkan sosok ayah bajingan seperti arjun. aku ga masalah mau kehilangan harta sebanyak apapun, intinya bagiku anak tetap nomor satu.

andai saja dulu aku mengikuti kata papa, buat menikah sama mas bayu anak dari sahabat karibnya yang kebetulan dia juga sahabatku sejak sma. mas bayu ini orangnya ramah banget, dia juga baik dan taat agama. diapun seorang direktur di sebuah perusahaan besar di jakarta dan memiliki beberapa cabang seperti di kota semarang ini.

dulu alasanku menolak mas bayu bisa dibilang kekanakan sekali, yang dimana aku ilfiel dengan mas bayu yang mengoleksi celana kolor bermotif spiderman. heyy waktu itu aku sangat menyukai sosok pria gentle  dalam segala hal termasuk model celana kolor yang dia pakai. 

selain itu aku sudah terlanjur nyaman dengan status persahabatan kami  yang sudah terjalin lama. dan yah mas bayu pun menyutujui untuk menolak acara perjodohan yang dibuat oleh papa dan orang tua mas bayu secara baik-baik. tentu saja mereka sangat kecewa atas penolakan mas bayu, karena saat itu mereka sangat mengharapkan aku dan mas bayu terikat dalam sebuah pernikahan. papa juga sempet drop seminggu lantaran penolakan mas bayu saat itu, tetapi setelah diberi pengertian dari hati ke hati oleh mas bayu, akhirnya papa ikhlas dan berlapang dada memberikanku restu kepada arjun. huhu maafkan aku papa, yang dlu sudah membangkang.

dan untuk pertemuanku dengan arjun, saat itu aku bertemu dengannya di sebuah meeting yang membahas tentang kerjasama antara perusahaanku dan perusahaan dimana tempat arjun bekerja. sejak saat itu pula aku dan arjun semakin dekat dan memutuskan menjaling hubungan selama 3 tahun sampai ke jenjang pernikahan.

oke sudah cukup kita mengenang masa lalu. setelah meninggalkan pengadilan aku memutuskan untuk pergi menuju rumah untuk menemui anak-anakku.

*** 

Mama AjengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang