Obrolan pertama

2 0 0
                                    

Seorang anak laki-laki terbangun dari tidurnya yang nyaman di tempat yang nyaman pula. Ia mengusap mata dengan tangannya dan mengarahkan pandangan ke setiap sudut kamar. Sinar matahari sudah menerangi setiap sudut dari kamarnya. Pandangannya berhenti pada jam di meja belajarnya yang menunjukkan pukul 7.25,dia membulatkan matanya dan segera beranjak dari kasur lalu lari keluar kamar
"Ibu.......mengapa tidak membangunkan ku?" Rengekan pada ibunya.

Dia berhenti di depan dapur karena tidak mendapati siapa pun disana. Dia mencari di setiap ruangan sambil meneriaki ibunya.
Dia kembali ke dapur dan mendapati sebuah memo pada pintu kulkas.

"Ibu kembali ke rumah lama untuk mengemas barang yang tersisa,ibu membuat sandwich untukmu sarapan"

Dia menghela nafas dan segera bersiap untuk berangkat sekolah. Hyunsuk tergesa-gesa saat menggunakan sepatu,karena jam sudah menunjukkan pukul 7.59, dia segera mengambil kotak bekal dan memasukkan roti lapisnya dan segera berangkat ke sekolah.

Jarak rumah sampai halte memang tidak jauh jika dia berangkat lebih awal,jadi sekuat tenaga dia berlari untuk segera sampai halte agar tidak tertinggal bus. Sampai di halte dia menghentikan lajunya dan tertunduk dengan nafas terengah-engah

"wuhhhh.....akhirnya" ucapnya pada dirinya sendiri

Semua mata yang disana tertuju padanya, hyunsuk mendongakkan kepalanya dan matanya bertemu dengan semua orang yang disana terutama pada gadis yang menatapnya dengan aneh, dia membeku dan sadar langsung bersikap biasa saja..dia berdiri tegap sambil membenarkan tasnya untuk menghindari tatapan aneh dari semua orang.

Hari itu halte cukup ramai dari biasanya sehingga tidak ada tempat duduk yang tersisa,dia bersandar sambil memainkan hp-nya dan mencoba mengirim pesan pada seseorang namun tak kunjung mendapat balasan

"Kemana dia.,mengapa dia tidak menjawab pesan ku?"
Gerutunya dengan orang yang tak membalas pesannya.

Dia kembali memusatkan pandangannya pada gadis yang berdiri di depannya ,menggunakan jaket merah dan membawa payung. Bus datang dan semua orang mulai berdiri untuk mengantri,tidak terkecuali hyunsuk juga.

Saat masuk ke dalam bus tidak ada kursi yang kosong dan beberapa penumpang juga sudah berdiri, jadi mau tidak mau dia juga harus berdiri.. Seorang wanita paruh baya masuk ke bus itu dan gadis itu langsung berdiri dari kursinya membiarkan wanita itu untuk duduk di tempatnya

"Tidak apa-apa,duduklah" pinta wanita itu

" Tidak anda saja yang duduk, tidak sopan jika saya membiarkan anda berdiri" kata gadis itu dengan ramahnya.

Hyunsuk melihat itu langsung tersenyum karena keramahan gadis itu,Saat sampai gadis itu langsung turun, hyunsuk yang mengikuti dari belakang dan berhenti di pintu bus

" tolong tunggu sebentar!" Pintanya pada supir bus.

Dia kembali untuk mengambil sesuatu.
Turun dari bus membawa sesuatu dan melihat gadis tadi sudah jauh dari dirinya. Sekejap hyunsuk langsung lari mengejar gadis tadi. Sampai di depan gerbang sekolah dia berhenti untuk mengatur nafasnya

" mengapa aku terus berlari pagi ini ha!" Kesalnya. 

Hyunsuk berdiri dan mendapati gadis tadi berjalan bersama temannya. Dia menghela nafas dan tidak melanjutkan niatnya menghampiri gadis itu.

*DI SEKOLAH*

"Choi yeonjun !!!!" Teriaknya dia ambang pintu kelas lain
Semua orang menatapnya terutama yeonjoon orang yang merasa terpanggil itu melihat hyunsuk dengan tatapan bingung.

" Kenapa?" Jawabnya

"Kau tanya kenapa?mengapa kau tidak menungguku,membalas pesanku? Kau mau ku pukul?" Marahnya pada yeonjun sambil mengangkat tangannya.

"Minumlah" sambil menyodorkan susu pisang pada hyunsuk.

"Apa ini?"dengan tatapan sinis

"aaaaa kau mau menyogok ku supaya aku tidak marah, iya kan? Tidak mempan"

"Oke kalau tidak mau" mengambil lagi namun ditahan hyunsuk.

" Hei kau tidak sopan, kau tidak tau aku berlarian sepanjang jalan"

"tidak peduli"Hyunsuk memanyunkan bibirnya dan segera meneguk susu pisan dari temannya itu.

Di lapangan sekolah

Seperti biasa dia bermain basket bersama yeonjun. Namun setelah memasukkan bola ke ring pandangannya menangkap seorang gadis yang berjalan menuju kantin sendirian tanpa teman
"yeonjun,kau tau siapa gadis itu?"

"Siapa?" Yeonjun tanya balik

"Di sana, gadis yang menuju kantin" sambil menunjuk arah gadis itu.
" Dia.? namanya Karina anak 2-1 " kata yeonjoon
" Kau mengenalnya?"
" Kita dari satu SMP yang sama" sambil mendribble bolanya

"Sejak kapan kau punya teman secantik dia" candanya " kenapa aku tidak mengenalnya?"
"Sejak aku tau kalau dia itu cantik"
" kau menyukainya?" Menatap yeonjun tegas
"Menurutmu? Aku tidak mungkin menyukai dia" sambil tertawa dan memainkan bolanya
"Kalau kau mau aku bisa menjodohkan mu dengan Karina?" Tawaran yang mungkin tidak datang dua kali dia tersenyum pada yeonjun, yeonjun menegaskan pertanyaan nya dengan menaikkan alisnya

"Oke,kau harus bisa menjodohkan aku dengan dia" senyumnya terlihat puas dengan tawaran temannya itu.

Bel sekolah berbunyi(tanda pulang)
Hyunsuk menunggu Karina di depan gerbang sekolah,sesekali melihat pintu utama sekolah.
"Kau tidak pulang?" Tanya yeonjun menepuk pundaknya
"Aku harus menemui gadis itu ,aku ada urusan dengan dia" tanpa menoleh

"Sejak kapan kau berbicara padanya,namanya saja baru tau tadi pagi" ucap yeonjun
" mau ku temani disini?" 
"Tidak perlu pulanglah, aku bisa menunggunya sendiri" usir hyunsuk pada temannya,tidak sopan karena belum tentu ada yang seperti yeonjun
" Baiklah," yeonjun pergi meninggalkan hyunsuk di gerbang sekolah yang masih ramai dengan murid yang keluar dari gerbang sekolah

Gadis itu keluar dari pintu utama gedung. Hyunsuk tersenyum dan langsung menjalankan misi pertamanya.
Karina berhenti di depan gerbang karena ada payung yang menghalang di depannya " ini punyamu kan?" Gadis itu menatap hyunsuk
" iya,terima kasih" mengambil panyung nya
" Sama-sama,"
" tunggu sebentar" menahan gadis itu saat akan pergi
" kenapa?" Tanya Karina
" siapa namamu?" Menyodorkan tangannya "Karina" langsung pergi tanpa menjabat tangan.

" Bisa pulang bersama" sambil mensejajarkan langkahnya
"tidak"
"kita searah ,rumah kita juga" tidak ada jawaban.

Hyunsuk berjalan mundur dan terus menawarkan pulang bersama tapi tetap tidak ada jawaban dari Karina.

" Bisakah kau berhenti,?" Bentaknya pada hyunsuk

Seketika hyunsuk berhenti dan Karina kembali berjalan tanpa menghiraukan hyunsuk yang terus memanggil namanya

Bukan Hyunsuk kalau dia menyerah begitu saja,dengan menampakkan senyumannya dia berjalan menuju halte bus untuk pulang.

Bisa ditebak jika Hyunsuk tiba lebih dulu di halte bus dekat rumah. Hyunsuk melihat Karina melewati halte dan langsung mengikuti Karina

Sampai di depan rumah Karina membuka gerbang namun niatnya terhenti
"Jadi ini rumahmu?"Karina menoleh

" Kau mengikuti ku?"

" Tidak,sudah ku bilang rumah kita searah
Rumah ku ada di ujung persimpangan "
Menunjukkan arah rumahnya

" Kau mau datang ke rumah,aku baru pindah 1 Minggu yang lalu"

" Tidak perlu"Karina langsung masuk ke rumah tanpa menghiraukan hyunsuk

" Kau akan datang ke rumahku"
Batin Hyunsuk dengan senyum percaya dirinya

Dia berjalan dengan senang pulang ke rumah. Entah apa yang membuat dia percaya diri mendekati gadis dingin seperti Karina









✋✋✋✋✋👋😁
Akhirnya part 1 selesai🤭🤭🤭🤭🤭
Maaf ya jika ada penulisan yang salah🙏🙏

Dengan senang hati aku terima kritik dari kalian semua,jangan malu aku seneng jika kalian meninggalkan banyak komentar disini,aku harap like, komen dan kritikan kalian ya

Ditunggu!!!
❤️🖤💙💜💚💗💛

High School LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang