PRANG!
Terdengar suara benda jatuh dari depan, Della yang semula masih tertidur seketika bangun karena terkejut. Kemudian ia memberanikan diri beranjak bangun untuk melihat ada keributan apa didepan kamarnya.
Berjalan dengan sedikit terseok-seok karena nyawanya belum terkumpul sepenuhnya, ia membuka pintu kamarnya.
Krieet..!
"Hai dell!", Sapa Deka.
"Hai juga? Apa yang kau lakukan disini? Dan barang apa lagi yang kau jatuhkan tadi?"
"Tidak! Tidak ada yang jatuh, aku hanya ingin mencoba memegang panci"
"Panci? Untuk apa?"
"Aku ingin memasakkan air untukmu!"
"Apa? Kau ingin memasak untukku?", Tanya nya sambil menunjuk dadanya.
"Bwahahaha..!"
"Kau lupa kalau kau adalah arwah?" Ucapnya setelah tertawa.
"Apa yang salah? Aku ingin memasak untukmu!"
"Bwahahaha..! Tidak, tidak, tidak ada yang salah, hanya saja kenapa kau lupa kalau kau adalah arwah! Pantas saja kau tidak bisa memegang benda, sedangkan kau saja samar!"
"Heii..! Kau lupa semalam aku yang telah melempar gelas ke pelipis mu!", Umpatnya.
"Iya, aku ingat! Jadi gimana? Kau ingin melempar gelas lagi kepadaku?"
"Tidak, aku tidak bermaksud apa-apa kepada mu, kenapa kau malah berbicara seperti itu!"
"Lalu? Aku harus berbicara apa?", Balasnya.
"Ahh sudahlah! Memang susah jika berbicara dengan kau!"
Seketika Deka menghilang dari pandangan Della.
"Dasar hantu!", Umpatnya.
"Memang aku hantu!", Sahut Deka yang tiba-tiba membuatnya terkejut.
"Kau! Selalu membuatku kaget dengan kehadiranmu!", Pekiknya.
Namun beberapa saat Deka menghilang kembali, entah kemana hantu pria itu pergi.
" Selalu saja begitu! Kau tidak sopan, aku sedang berbicara padamu tapi kau!"
"Meninggalkan ku berbicara sendiri seperti orang gila seperti ini!", Gerutunya.
Della bergegas masuk kedalam kamarnya, namun baru saja sampai depan pintu tiba-tiba kepalanya pusing, ia berusaha mencari pegangan agar tidak jatuh tersungkur. Saat berusaha meraih gagang pintu, tiba-tiba ada sebuah tangan kekar meraih nya.
Ia menoleh, dan betapa terkejutnya Della ketika mendapati siapa yang memegangi tubuhnya, dia adalah Deka dengan tubuh kekar, gagah dan tinggi semampainya.
"Deka?", Pekiknya dengan mata menyipit karena pandangannya mulai kabur.
Deka tak bergeming, ia hanya diam memegang tubuh Della yang sudah sepenuhnya pingsan. Kemudian ia menggendongnya, membawanya ke kamar dan meletakkan tubuhnya.
"Kau selalu membuatku merasakan hal yang berbeda Della!", Ucapnya sambil membelai pucuk rambut Della.
"Ciyeeee..! Om berduaan sama Della!", Pekik Nada mengagetkan Deka.
"Sudah sana pergi! Kau masih kecil!"
"Hey! Jangan panggil aku kecil! Kau besar tapi tak berani mengungkapkan perasaan mu pada Della!", Umpat Nada.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Tak Kasat Mata•
Historia CortaSeorang gadis yang memiliki kemampuan untuk melihat hal gaib sejak kecil. Dia tidak pernah menyangka bahwa kemampuannya bisa melihat makhluk halus akan membuatnya terjerumus dalam misi-misi yang entah dapat dipecahkan olehnya atau tidak. Ia memiliki...