(Part 2) ⚠️NC

1.1K 93 0
                                    

24 Maret 2021| 19.08 WIB

***

"Hnghhh.. Ahhh.. Mewhh.." Gulf mendesah nikmat.

"Sruplhhh.. sruplhh.."

"Hmhh.. Ahh.. yang bener kulumnya sayanghh.."

Gulf terus meracaukan desahan ketika Mew mengulum penisnya, saat ini Gulf tengah membuka kakinya sangat lebar diatas kasur sembari melesakkan jari-jari tangannya disela rambut kepala Mew.

Ya.. Inilah rutinitas mereka sebelum melakukan pencurian, karena bagi mereka bercinta sebelum bekerja adalah hal yang wajib mereka lakukan. Meskipun terdengar aneh, tetapi Mew dan Gulf mempunyai alasan tersendiri mengapa mereka harus selalu melakukan hal tersebut sebelum bekerja.

"Mewhh.. ja—ngan kena gigiii.. hnghh.."

"Sruplhpphh.. bawel.. ckhplhh.."

Mew terus mengulum penis Gulf, ia tak menghiraukan permintaan Gulf yang mulai merasa nyeri karena merasakan kulit batangnya yang bergesekan dengan gigi Mew. Sebenarnya, Mew tidak terlalu mahir memberikan blowjob, tetapi ia merasa harus melakukannya karena ia merasa kalah dari Gulf. Kekasihnya itu sangat pintar membuat Mew cepat berejakulasi, padahal Gulf hanya mengulum dan mengocok batang penisnya.

Gulf semakin mengeratkan cengkraman tangannya, ia sampai tak sengaja menarik rambut Mew karena gigi Mew terus mengenai kulit penisnya. Gulf memang senang melihat Mew yang tidak mau kalah darinya, tetapi yang Mew lakukan saat ini sangat menyiksa dirinya.

"Sayanghhh.. please stophh.. kamu nyiksa aku ahh.." Pinta Gulf yang kesekian kalinya.

Seketika Mew berhenti, lalu ia menatap Gulf dengan wajah masam. "Aku nyakitin kamu ya?" Tanyanya sedih.

"Hhhh.. iya.. kaya gitu kamu nyakitin aku.. hhh..." Jawab Gulf disela aturan napasnya.

"Sowryy.." Pinta Mew dengan nada manja yang dibuat-buat.

Gulf mengembangkan senyumnya, dengan cepat ia mendudukkan tubuhnya dan menangkup kedua pipi Mew. Disatukan bibirnya dengan sang kekasih, ia menyesap dan melumat bibir tipis itu dengan lembut. Gulf memberikan ciuman cintanya pada Mew karena ia sangat gemas mendengar permintaan maaf Mew yang begitu manja.

"Pwaahhh.." Gulf melepas ciumannya lebih dulu. "Iya aku maafin.." Sambungnya.

Mew tersenyum lebar, lalu ia membawa bibirnya ketelinga sang kekasih. "Karena kamu udah maafin aku, sekarang aku boleh gak muasin kamu?" Bisik Mew meminta izin.

Gulf menyeringai tipis, lalu ia mengecup pipi Mew dengan lembut. "Boleh, lubang aku juga mau ngerasain Mew junior." Balas Gulf menggoda.

Mew terkekeh, lalu dengan cepat menjauhkan wajahnya dari telinga Gulf dan menatap mata sang kekasih. "I'll do my best for you, honey.." Sahutnya bersemangat.

"I trust your words, baby."

Dengan senyum yang masih mengembang, Mew melesakkan tangannya ketengkuk Gulf, lalu ia kembali meniduri tubuh sang kekasih. Setelah kepala Gulf menyentuh bantal, Mew meraih lube yang berada diatas nakas sebelah kasur lalu menuangkan cairan itu ditangan kanannya. Setelah itu, ia mulai mendekatkan wajahnya kedepan wajah Gulf, lalu Mew menyatukan bibirnya dengan bibir tebal sang kekasih.

Mew mencoba mendominasi ciuman mereka, lidahnya mencoba masuk kedalam mulut Gulf untuk menyatukan saliva keduanya. Setelah lidahnya berhasil masuk, Mew mulai mengabsen setiap inci rentetan gigi milik Gulf, ia mengabaikan deru nafas mereka yang akan segera hilang karena terlalu bersemangat mendominasi.

The Last ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang