05⏩

26 5 1
                                    

Ryujin duduk termenung di kursi kamarnya mengingat perkataannya tadi benar atau salah dia menolak, pikiran Ryujin berputar dimana dia menolak

"Kita harus selidik dan cari dalangnya sebelum ada lagi mangsa selanjutnya!" kata Renjun dengan tegas dan dibalas anggukan meskipun gerakan kepala mereka pelan terkecuali Ryujin

"Kalian aja gua nggak mau" kata Ryujin membuat yang disana kaget

"Kenapa lo nggak mau?" tanya Jaemin sinis

"Semakin lo penasaran semakin juga mereka senang mencari mangsa, ini sama aja kayak kalian ngajak bertarung malah tambah banyak nanti" jawab Ryujin dengan tak kalah sinis juga

"Maksud lo?" tanya Jaemin

"Ck, otak lo lemot atau kayak apa!" bentak Ryujin yang sudah terbawa emosi

"Loh kok lo nyolot sih?!" Jaemin yang nggak mau ngalah juga nggak mau ngalah

"Nah kayak kita berdua sekarang, gua ngebentak lo, lo juga ngebentak gua nggak mau ngalah" kata Ryujin meninggali mereka yang terdiam memikir ucapan Ryujin

"Cuma lo aja yang bisa bantu Ryu!!!" teriak Jaemin meskipun tidak terlalu keras

"GUA NGGAK MAU IKUT CAMPUR!!" lagi lagi Ryujin membentak Jaemin dan meningkatkan volume suaranya dari jauh

"Gua, Seungmin, dan Guanlin nggak bakal ikutan kalau Ryujin nggak ikut" kata Hanjis sambil jalan meninggalkan yang lain

Sejujurnya Ryujin ingin membantu tapi ya gitu

Tok tok tok

Suara ketokan pintu kamar membuyar pikirannya

"Masuk aja, nggak gua kunci kok" Ryujin tau siapa yang mengetuk pintu

Guanlin, kekasihnya

“Aku dengar dari kamar empat- Perkataan Guanlin terhenti saat Ryujin memeluknya, Guanlin yang tidak mengerti hanya bisa memeluknya, Ryujin memperatkan pelukannya

Guanlin bingung tak seperti biasanya Ryujin seperti ini

“Kamu kenapa?” tanya Guanlin hati hati

“Aku takut Lin” Guanlin tidak kaget dengan perkataan Ryujin, dia mengerti dengan keadaan Ryujin

“Jangan takut Ryu, aku disini” tenang Guanlin, lumayan lama mereka berpelukkan, Guanlin penasaran sama kronologi sebenarnya, Guanlin juga sebenarnya disuruh dengan Jaemin supaya menyelesaikan ini

“Apa yang terjadi sebenarnya Ryu?” Ryujin melihat sebentar kepada Guanlin lalu menatap lurus, menghela dan menjelaskan semuanya tanpa ditambah tambahkan dan sebaliknya

Mendengar cerita Ryujin, Guanlin mengingat kejadian saudara kembar Ryujin membuatnya enggan mengatakan kepada Ryujin untuk membantu Jaemin, dia enggan harus kehilangan Ryujin

“Lin saat kamu kesini pasti kamu dipaksa sama Jaemin buat selesain ini semua?” tanya Ryujin dengan wajah datar, sudah Guanlin duga gadis yang sekarang menjadi kekasihnya akan menanyakan itu, mau Guanlin bohong akan tetap ketahuan, mengingat kekasihnya bisa membaca pikiran

Guanlin menganggukkan kepala

“Awalnya aku mau kamu buat nyelesain ini, cuman aku keingat kembaranmu”

Ryujin mengacak rambut frustasi, dia benar benar bingung dengan sekarang apa yang harus dia lakukan sekarang, dia nggak mau lagi melakukan pekerjaannya yang dulu, takut kejadian itu terulang lagi dan memakan korban lebih banyak lagi

[i]Genius ft.00l&01lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang