Part 3 Rahasia Jabrik si preman sekolah .

10 3 0
                                    

Dengan langkah lemas Asih memasuki rumah , kejadian tadi membuatnya trauma .

"Assalamualaikum bu , " Ucap Asih .

"Walaikumsalam nak , sudah  pulang kamu terlihat capek sekali asih ,"jawab ibu asih yang bernama aminah .

"Iya bu , aku masuk dulu ya ," Ucap asih sambil bersalaman dengan ibu .

Asih masuk ke dalam kamar dan langsung merebahkan tubuh ke kasur seraya melempar tas sekolah ke meja .
Asih masih terus berfikir siapa si kirana itu , apa ia pacar kevin , ia pun akan menanyakan itu semua pada agung teman dari kecil kevin.

Tiba - tiba ponsel asih berbunyi , ternyata Elis yang menelfon ia langsung mengangkatnya .

"Hallo lis ," ucap asih .

"Hallo sih, gimana keadaan kamu , kamu baik baik sajakan , kevin sudah bantu kamu kan ," tanya elis gugup .

"Iya lis aku baik baik saja , makasih ya kamu udah tolongin aku , kamu sudah memberitahu kevin dan teman temannya ,"ucap asih .

"Iya sih , Aku bersyukur kalau kamu bisa selamat , gimana kalau kita laporin kejadiin ini pada kepala sekolah supaya si jabrik dan kawan - kawan ya di hukum , atau bila perlu kita laporin ke kantor polisi karna ini juga temasuk kasus kriminal jabrik bisa di penjara lho sih , ayo kita laporin aku bisa jadi saksinya kevin dan temannya juga bisa jadi saksinya kok,"
Kata elis panjang lebar di telepon .

"Tapi lis , aku nggak papa kok sudah lahh aku nggak mau memperpanjang kasus ini nanti kalau ibu aku tau , ibu bisa sedih lis , tolong kamu jangan bilang - bilang ibu ya ," ucap asih .

"Yaudah lah si terserah kamu aja aku kan cuma nyaranin , soalnya aku takut jabrik bisa berulah lagi ," ucap elis.

"Iya lis aku tau , tapi mungkin jabrik akan berubah karna tadi waktu aku hampir jatuh ke jurang muka jabrik dan kawan - kawannya sangat takut dan gelisa aku yakin mereka takut kalau aku jatuh dan meninggal , mereka memang berniat mencelakai aku kan tapi bukan berniat membunuh aku lis jadi aku nggak perlu melaporkan ini semua ,"ucap asih .

"Asih asih kamu itu ya keras kepala ," ucap elis .

" Iya maaf , mungkin jabrik mencelakai aku supaya aku takut pada dia dan membayar uang setoran tiap pagi itu , tapi sudah lah lis," ucap asih .

"Yaudah lah terserah kamu yang penting kamu ati -ati saja ya kalau ada si jabrik, sudah dulu ya sih aku mau mandi ,,, dahhh , ucap elis langsung menutup telfon nya .

Asih pun bergegas mengambil handuk dan menuju kamar mandi .

Jam dinding menunjukan angka 15.25
Ibu asih menyuruh asih  untuk membeli tepung terigu dan sayur .
Karna ibu asih berjualan gorengan kerumah - rumah warga setiap habis magrib , kebetulan persediaan tepung dan sayur di dapur sedang habis.
Asih pun bergegas mengambil sepeda dan mengayunya ,
Saat di jalan sekitar  pasar sore ia melihat jabrik bersama anak - anak kecil ya sekitar umur 7-12 tahun .
Asih sebenarnya nya penasaran siapa anak - anak yang bersama jabrik itu mengapa ia terlihat sangat akrab apa itu adik jabrik tapi mereka banyak sekali sekitar 10 oranganan.

Tiba tiba jabrik dan anak - anak itu berjalan masuk ke gang sempit di antara rumah - rumah warga .
Asih sangat penasaran siapa si anak - anak itu masak jabrik punya adik sebanyak itu , atau mereka adalah orang yang jabrik temukan di jalanan dan ia suruh mengemis karna kelakuan jabrik kan seperti preman .
Asih terus mengikuti jabrik hingga ia berhenti di sebuah rumah yang cukup luas , ia melihat banyak anak anak juga di sana ada yang sedang mengangkat jemuran , bermain , santai , ngobrol dan lain lain .

Rumah itu nampak seperti panti asuhan , apa mungkin jabrik itu tinggal di panti asuhan ini .
Saat asih sedang mengintip di bawah pohon jambu ada seorang wanita paruh payah menghampirinya .

" Nak sedang apa kamu disini ,  "tanya orang itu pada asih .

"Ehhhh iya nek aku cuma penasaran apa rumah itu adalah panti asuhan , soalnya banyak anak - anak di rumah itu ?,tanya asih .

" Ohhh mari kita duduk di sana ,"jawab nenek itu sambil berjalan menuju dipan kayu di bawah pohon Jambu .

Nenek itu memberitahukan bahwa rumah itu adalah panti asuhan milik Kakak nenek itu bernama Nek Juriyah .
Nek Juriyah membuka lebar pintu rumahnya bagi anak anak jalanan dan anak yatim untuk tinggal di rumahnya .
Asih pun bertanya tentang si jabrik pada nek itu , tenyata nama aslinya ialah Muhammad Jefri Al - Takwin ia adalah anak tertua yang ada di panti asuhan itu , ia tinggal disana sejak usia 1 tahun karna kedua orang tua nya mengalami kecelakaan .
Asih pun turut bercerita tentang ulah jabrik alias jefri yang berniat mencelakai nya , nenek itu mala meminta maaf pada asih karna ulah jefri , asih juga memberitahu bahwa jabrik sering meminta uang pada murid- murid SMA.
Nenek yang memberitahukan bahwa ia bernama nek Suriyah itu sangat sedih , ia juga berkali kali mengucap maaf pada asih , asih mendengar percakapan jabrik alias jefri dengan 2 orang anak .
" Maaf ya cil dik kakak nggak bisa ngasih uang untuk membeli  seragam buat kalian semua ," ucap jefri alias jabrik.

Ternyata jabrik memalak uang di sekolah agar anak anak di panti asuhan itu bisa membeli seragam dan keperluan lain karna jabrik adalah anak tertua di panti itu nek juriyah pun sudah tua mana mungkin ia bisa membesar kan dan membayar uang sekolah serta keperluan lain bagi anak - anak panti.

Nek Juriyah pun memberitahukan bahwa ada juga orang - orang relawan yang sering memberi bantuan uang tapi itu sekitar setiap setahun sekali yaitu saat lebaran , nek Juriyah dan nek suriyah serta adik ne suriyah yang bernama nek Nariyah ialah orang yang merawat puluhan anak di panti , nenek suriyah bercerita banyak tentang panti itu hingga asih lupa harus membeli tepung dan sayur , ia pun izin kepada nek suriyah dan bergegas meninggalkan tempat itu dan menuju pasar sore , sebutan pasar yang buka dari jam 15.00- 18.00.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kasih Tak Sampai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang