**Rasa yang sulit itu, bukan melupakan!
Namun memindahkan perasaan...**
Sudah hampir jam istirahat, namun Mevy belum juga datang. Membuat dua gadis cantik yang sedang melaksanakan pembelajaran saling memandang. Dengan ekspresi saling bertanya "dimana mevy?, Apa dia sakit?".
Tak lama bel istirahat berbunyi, membuat guru fisika itu segera menutup materi nya hari ini. Semua murid mulai keluar kelas, salah satu siswi menatap ke arah teman nya "Mevy kemana sih Ta? Kok tumben dia gak masuk" tanya Emma pada Dista. "Gue juga gak tahu, apa mevy sakit?" Jawab Dista yang juga tidak tahu.
Selang beberapa menit, seorang siswi masuk ke dalam kelas dengan raut wajah kesal. Ia duduk di kursinya gusar, membuat Emma dan Dista menatapnya aneh. "Lo kenapa Mey? Kok baru Dateng" tanya Emma polos, "iya Mey, tumben lo telat?, Terus kenapa muka Lo udah kaya baju gak di setrika satu abad" celetuk Dista sembarangan.
Gadis itu menarik nafasnya dalam-dalam kemudian menghembuskannya pelan, sebelum ia menceritakan hal yang paling menyedihkan pada dua sahabatnya itu, "Gue tadi di hukum, terus pingsan!" Jawab mevy, membuat Dista dan Emma saling menatap heran "Lo telat?!!" Teriak Emma tak percaya. Seorang Mevy Azahra robinsons yang terkenal sangat pintar dan rajin bisa terlambat?.
Secara spontan Mevy langsung menjitak kepala Emma, karna suara gadis polos itu membuat seisi kelas melihat ke arah mereka bertiga aneh.
"Gak usah teriak juga kali!!, Itu mulut udah ngalah-ngalahin toa masjid aja" ketus Mevy kesal."Iya deh maaf, Lo kan tau sendiri ini mulut otomatis" jawab Emma, sambil menyeringai tanpa dosa. "Terserah Lo aja" ucap Mevy dan Dista malas.
"Lo tadi pingsan? Terus kenapa muka Lo kaya gini amat, pasti ada hubungannya sama...." Ucap Dista, yang dengan cepat di potong oleh Mevy "Ya siapa lagi, kalo bukan si monster tengil itu" cercas Mevy tidak suka, membuat Emma dan Dista menatap mevy aneh.
"Hati-hati Lo Mey, jangan terlalu benci nanti malah jadi cinta" celetuk Dista, membuat Mevy menatapnya tajam. "Ketularan Emma Lo ya!!" Jawab Mevy datar. "Udahlah ayo ke kantin, gue udah laper" ucap Emma polos, "Hm" jawab Mevy dingin. Emma dan Dista hanya menggeleng heran, karna Mevy tetap saja dingin.
~Skip~
Mevy Dkk sudah duduk di kantin dengan menikmati makanan masing-masing, namun Dista dan Emma terus berbicara sambil makan. Membuat Mevy heran kenapa dua sahabatnya itu tidak pernah bisa diam saat makan, dan dimana pun itu.
"Kalo makan jangan sambil ngomong, kesedak mampus kalian!" Ucap Mevy, "Yaelah Mey, emangnya lo lihat Ezza lewat aja langsung kesedak" jawab Dista asal, membuat Mevy menatapnya tajam. Namun Dista tidak perduli, karna Mevy selalu seperti itu ketika mereka membahas tentang Ezza.
Suasana kantin yang sebelumnya biasa saja, berubah menjadi ricuh. Banyak murid yang saling berbicara sambil terpukau, bahkan ada beberapa siswi brteriak tertahan. Tiba-tiba segerombolan siswa masuk kelingkungan kantin. Emma tersenyum tidak jelas saat melihat segerombolan siswa itu, namun tidak dengan Mevy. Gadis cantik itu tidak tertarik untuk melihat siapa siswa-siswa itu, "Lo kanapa si Ma? Senyum-senyum kek orang gila!" Ucap Mevy heran, namun Dista malah menyikut lengannya "Lo gak tau?!, si Emma kan nge-fans banget sama Bara" jelas Dista, yang hanya di abaikan oleh Mevy.
Mevy akhirnya melihat siswa the genks itu, dengan cepat mood nya berubah begitu saja, ia melihat seseorang yang sangat menyebalkan, dan selalu membuat keributan.
"Lo kenapa Mey?" Tanya Dista saat menyadari bahwa Mevy terlihat tidak suka, dan ia tidak tahu apa yang membuat sahabatnya yang dingin itu menjadi bad mood. Sedangkan Emma masih tetap terpesona dengan siswa bernama Bara, yang sedang berdiri tidak jauh dari tempat mereka duduk.
Gadis itu beranjak dari duduknya "Gue mau ke kelas" ucap Mevy cepat, membuat Emma dan Dista saling menatap bingung. Tanpa banyak bicara Emma dan Dista segera mengikuti Mevy, mungkin ada hal yang membuat sahabatnya itu menjadi badmood.
Tanpa mereka sadari sepasang mata telah memperhatikan gadis terpintar di SMA GARUDA itu, sejak ia pertama menginjakan kaki di kantin tadi, hanya gadis dingin itu yang membuatnya terus tertarik melihatnya. Padahal banyak siswi yang memuja mujanya.
💜💜💜
Saat masuk ke dalam kelas Mevy terkejut, ketika melihat beberapa siswa yang tengah duduk di mejanya, dan meja dua sahabatnya. Laki-laki itu seperti tidak asing. Ya, karna Mevy tidak pernah perduli dengan teman satu sekolah, ia hanya tau siapa murid-murid itu jika menggunakan seragam sekolah saja.
"Minggir!! Gue mau duduk" ucap Mevy dingin, namun siswa itu tidak juga beranjak dari duduknya. "Kerjain tugas gue!" Jawab laki-laki itu lebih dingin, yang semakin membuat Mevy ingin membunuh laki-laki di hadapannya saat ini.
Emma menyenggol tangan Mevy, karna takut dengan laki-laki itu, jika laki-laki itu membuat mereka bertiga tidak tenang sekolah di SMA GARUDA.
"Udah kerjain aja Mey, gue gak mau berurusan sama mereka" bisik Emma, "Ya walaupun gue nge-fans banget sama salah satu anggotanya, tetep aja gue takut" tambah Emma."Gue gak mau" jawab Mevy singkat, namun laki-laki itu justru tersenyum licik. "Dan gue juga gak akan pergi dari meja kalian" ucapnya datar. Semua teman sekelas Mevy mulai menatap tiga gadis cantik, dan pintar itu.
"Aduh itu si Mevy ada hubungan apa si, sama ketua Genk Garuda"
"Bisa-bisa jadi kena masalah tu mereka"
"Udah kerjain aja mey, dari pada kena masalah"Mevy menatap laki-laki itu tajam, jika ia tidak mengerjakan tugas si tengil itu, pasti ia akan menjadi gosip di seantero SMA GARUDA.
"Ok, ini yang pertama dan terakhir. Setelah itu jangan pernah ganggu gue!!" Ucap Mevy final.
Sambil menyambar buku milik siswa tengil itu, kemudia siswa itu beranjak dari meja Mevy sambil tersenyum dengan sebelah bibirnya."Cabut!!" Perintah laki-laki itu pada ke 4 temannya. Mereka pun meninggalkan kelas mevy, yang masih tidak percaya Devan menghampiri gadis cantik dengan wajah polos, namun sangat sulit di tebak.
Jangan lupa vote ya guys, biar author semangat buat nerusin ceritanya😪
.
.
.
.
.
.
.
.
#Mevy_Azahra_robinsons
#Dista_nandiva
#Emma_elfiana
KAMU SEDANG MEMBACA
Te amo
Teen Fictionbudayakan follow terlebih dahulu....🙂 . . . . . Di SMA GARUDA Devan baru menemukan jika ada siswi sedingin itu padanya, dan berani menolak perintahnya. 𝘎𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘩𝘢𝘭 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘦𝘥𝘢, 𝘦𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘢𝘱𝘢 𝘯𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘋𝘦𝘷�...