Part 23

72 10 2
                                    

Flashback on

Malam hari sebelum besoknya Rara pergi ke kampusnya karna besok rara ujian genap sementer Rara memutuskan untuk belajar di kamarnya dan membawa cemilan dari dapurnya rara membuka buku untuk membaca buku tersebut buku itu adalah mata pelajaran yang mau ujian besok. sementara rara sedang belajar di meja belajarnya Rara mendengar ada suara tangisan dan teriak yang kencang membuat rara tidak fokus lagi di dalam belajarnya di dalam kamar tersebut berasal suara itu dari kamar kedua orang tuanya dengan cepat Rara langsung berinisiatif keluar dari kamar tersebut . Untung saja kamar orang tua mereka pintu tidak terkunci hanya terbuka sedikit pintu itu Rara melihat kedua orang tuanya yang sedang dalam perdebatan. Tentu saja Rara melihat kedua orang tuanya itu sedang bertengkar*kalian tau lah kalo orang tua bertengkar dalam rumah tangga
dan rara melihat mamanya sudah ada di sandaran tembok itu papanya ingin menampar istrinya karna keemosiannya.

Mata Rara berkaca kaca saat melihat orang tuanya bertengkar seperti ini rara tidak tau harus melakukan apa ketika terjadi seperti ini. Karna ini sudah terlanjur dan akhirnya rara mengeluarkan air matanya dan menangis melihat orang tuanya seperti ini bagaimana anak semata wayangnya ini menangis melihat orang tuanya tidak bahagia di rumah?

Saat perdebatan orang tua rara berlanjut dengan perkataan dan perbuatan dari mulut mereka masing masing dengan masalah mereka. Saat rara melihat ayahnya mau menampar istrinya pakai tangan kanannya dengan tanpa aba aba tangan rara menahan tangan ayahnya itu dan rara menatap tajam mata ayahnya itu

"Pa? Papa udah gak sayang lagi sama mama?" Ucap rara sambil menangis

"Papa maunya apa sih sampe sampe mama udah jadi gini emangnya mama salah apa?"
Ucap rara anak gadisnya itu berhasil membuat ayahnya diam dengan seribu bahasa

"Kenapa papa diam?" Lanjut Rara sambil menatap ayahnya itu dan menoleh ke ibunya sambil menangis dan memeluk anak gadisnya itu agar ibunya dapat sandaran

"Mama? Cerita ma ada apa yang terjadi jujur sama aku ma jujur jangan sembunyiin dari Rara ma" ucap Rara sambil memeluk ibunya

Papanya tidak tau harus bagaimana lagi ia segera memilih untuk keluar dari rumahnya itu agar ia tidak membuat keributan lagi

Rara menoleh ke arah papanya hampir melangkah keluar dari kamar mereka dan Rara menahan lengan ayahnya itu

"Oh rara tau kenapa papa ingin menjauh dari mama? Karena papa ingin ketemu perempuan yang tidak tau diri itu kan?" Ucap rara kepada ayahnya itu

Plak...

Tiba tiba tamparan yang manis langsung mendarat ke pipi anak semata wayangnya itu

"Dasar anak tidak tau diri lebih baik sekarang saya muak di rumah ini lebih baik ayah pergi dari rumah ini saja..." Ucap ayahnya ke anak gadisnya dan serta istrinya dan ayahnya menoleh ke istrinya dan menunjuknya dengan jarinya" dan kamu santi saya harap kamu dapat keputusan saat ini tidak ada lagi hubungan lagi di keluarga kita dan saya ingin kita bercerai" Ucap Rey kepada anak gadisnya dan istrinya Rara dan begitu juga ibunya saling lempar pandangan. Ibunya hanya menangis tapi Rara akan membela ibunya itu

"Oke, kalo itu kemauan papa jangan harap papa kembali lagi dan Rara sudah tidak mau melihat papa lagi di sini... sekarang papa lebih bahagia sama orang lain kebanding Rara sama mama di sini sudah fix itu keputusan yang terbaik buat keluarga kita"
Ucap rara hanya terisak dengan nangisnya itu

"Baiklah bakalan papa tinggalin kalian di sini" ucap papanya langsung mengambil koper untuk mengisi baju"nya ke dalam koper dan bersiap untuk pergi ke rumah itu

Tak perlu nunggu waktu lagi ayahnya Rara langsung meninggalkan kawasan rumah tersebut sudah tidak ada lagi rumah tangga yang di rasakan oleh Santi mamanya rara yang sudah pergi dari rumahnya mereka

"Ma, kenapa papa tega sama kita? Apakah papa sudah tidak mau lagi keluarga sama kita? Apakah ia sudah lebih bahagia wanita lain? Papa benar benar jahatt ma" ucap Rara nangisnya pecah sehabisnya ayahnya pergi dari rumah

Santi menghampiri anaknya yang sedang menangis itu dan memeluknya agar anak gadisnya itu dapat dari sandarannya dari ibunya agar memberi ketenangan

"sudah ya sayang, biarkan papa bahagia dengan wanita lain kebanding kita nak itu semua urusannya dia, jadi sayang kamu harus menerima semua kenyataan ini . Jadi lusa ibu akan mau mengurus penceraian ini  ibu akan mengundang orang  dari pengadilan setelah itu mama harus pergi ke rumahnya nenek kamu di Manado agar mama bisa bicara sama nenek kamu agar bisa nenek kamu mengerti kalo mama sama papa pisah nak, setelah mama mengundang orang dari pengadilan itu bakalan mama harus menyelesaikan dan mama bisa berangkat ke Manado dan ketemu nenek kamu, jadi mama titip kan kamu sama bibi asisten rumah tangga ini nanti kalo masalah sudah selesai pasti mama kembali untuk kamu sayang" ucap santi panjang lebar sambil mengelus kepala anak gadisnya itu

Rara langsung menoleh ke mamanya dan menanyakan sesuatu

"Ma, kapan mama sama papa mau pergi ke pengadilan?" Tanya rara kepada ibunya

"Rencana sebelum mama ke manado sayang berakti besok mama sama papa bakalan ke pengadilan, mama suruh anak buahnya mama pergi untuk mencari keberadaan papa kamu, mama tau kok di mana alamat rumahnya perempuan tidak tau diri itu" ucap santi kepada anak gadisnya itu

"Baiklah ma, Rara pasti jaga diri rara baik baik selama mama sama papa di sidang sama pengadilan rara tidak bisa ikut ma karna rara mau kuliah jadwal pagi krna Rara ujian ma... Rara tunggu mama pulang dari manado dan salam sama nenek" ucap Rara kembali memeluk ibunya itu

"Sudah sayang, kamu tidur ya jangan lupa berdoa semoga ujian kamu besok sampai kamu ujian skripsi lancar semuanya Mama sayang kamu" ucap Santi sekilas mengecup pipi kanan anak gadis semata wayangnya itu

"Iya mama, jaga diri di sana baik baik ma mama janji kan bakalan mau kembali ketika masalahnya mama selesai" ucap rara di dalam pangkuan ibunya

"Pasti sayang, pasti mama bakalan kabarin kok kalo semuanya sudah selesai" Ucap Santi kepada putrinya itu dan kembali mengecup pipi putrinya itu dengan sayang

Flashback off

***
TO BE CONTINUED
Vote,coment dan saran kalian di tunggu!

Hi guyss ini konfliknya Rara yaa mengapa dia sampai stress dan menangis histeris karna orang tua Rara itu berpisah karena ayahnya dekat sama wanita lain:)

Jadi buat kalian para pembaca setia APBM tolong votenya please hargai aku sebagai author cerita APBM karena vote kalian bikin aku tambah semangat buatnya

Mohon kasih aku saran kalo konflik ini kurang jelas

Budidayakan VOTE dan menghargai karya author

Love
Author💗

Agatha, Please believe me  ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang