Sang gadis indigo, pemilik dari mata batin dan kekuatan mistis yang jarang di dapati pada anak remaja umumnya. Sang gadis yang dapat bercengkrama dengan 'mereka' yang jarang bisa di lakukan oleh orang lain.
Kanalyn Aldillaluna, kerap di sapa Kana, Kana sang gadis indigo yang dapat melihat dan berkomunikasi dengan 'mereka'. Tahun ini Kana akan menginjakkan kakinya di bangku Sma kelas X.
Hari ini ia akan melakukan tes masuk ke salah satu SMA favorit di kotanya itu. Sekolah itu tidak lah mementingkan kegiatan MOS seperti yang di lakukan pada sekolah lainnya. Mereka tidak akan membuang waktu untuk permainan semacam itu, mereka mengganti jadwal untuk kegiatan itu dengan mengadakan tes masuk pergelombang untuk para murid yang mendaftarkan diri di sekolah itu.
SMA Bintang Cendekia, sekolah yang akan segera di huni oleh Kana, Kana memilih untuk bersekolah di sekolah itu bukan tanpa alasan. Ia tidak suka dengan keramaian sebab itu ia memilih bersekolah di sekolah itu, sebab kabar yang ia dengar bahwa akhir-akhir ini, SMA Bintang Cendekia mengalami penurunan drastis setiap tahunnya pada jumblah siswa yang mendaftarkan diri di sekolah itu.
🍃🍃
"Bagi para peserta yang akan melaksanakan seleksi gelombang bagian kedua tes masuk SMA Bintang Cendekia, di harapkan memasuki ruang tes dengan segera!" Terdengar suara yang menggelegar di lapangan SMA Bintang Cendekia.
Para murid yang mendengar suara itu pun, berbondong-bondong untuk segera memasuki ruang tes. Kurang lebih setelah 2 jam lewat tes bagian kedua selesai mereka pun di perbolehkan untuk keluar dan berkumpul membuat barisan di lapangan sekolah.
"Baik setelah kami memeriksa hasil kerja kalian, sepertinya kalian semua memenuhi kriteria untuk memasuki sekolah ini. Dengan itu kami mengucapkan selamat pada para murid yang telah mengikuti berbagai macam tes seleksi untuk menjadi murid di sekolah ini.-----------------------------------. Baik kalau begitu, sekian dari kami, dan mulai besok kalian semua di perbolehkan untuk bersekolah dan mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah ini!" Ujar seseorang yang berdiri di podium dengan menggunakan pengeras suara.
"Huft akhirnya selesai.
Akhirnya selesai juga tesnya" kira-kira seperti itulah kericuhan yang terdengar oleh para murid yang baru selesai mengikuti tes masuk itu.Sedangkan Kana, Kana yang memang dasarnya adalah anak yang cuek hanya terdiam dan tidak menyahuti perkataan orang-orang yang ricuh itu.
Kana melangkahkan kakinya di pekarangan gedung sekolah itu, namun entah mengapa hawa yang ia rasakan tiba-tiba berubah dari yang tadi biasa saja menjadi agak mencekam. Namun pikiran buruk Kana tentang sekolah itu dengan segera ia tepis. "Perasaan gue aja kali yah" gumam Kana pada dirinya sendiri.
Tadinya ia ingin berjalan-jalan mengelilingi sekolah itu, namun niat itu terhentikan ketika seorang pria menghampiri dirinya.
"Lo mau kemana?" Suara berat namun terdengar indah dan sexy terdengar oleh telinga Kana. Kana menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah sumber suara yang tadi ia dengar. Nampak seorang pria bertubuh atletis sedang berdir di belakang tubuhnya sembari menatap dirinya tidak lupa dengan tatapan elang yang ia berikan pada Kana.
Tatapan yang dapat menghipnotis setiap penatapnya dengan tatapan tajam setajam elang, ia menatap gadis mungil di depannya ini. Kana pun terhipnotis dengan tatapan yang dalam itu. Namun dengan segara ia mengembalikan kesadarannya agar tidak terhipnotis lebih dalam lagi pada mata pria di depannya ini.
"Gue?" Tanya Kana mengangkat sebelah alisnya membalas tatapan tajam itu dengan tatapan cuek dan bodo amat. "Iya lo" jawab pria itu. Kana menatap dan menelusuri pria yang berhadapan dengan dirinya ini dari atas sampai bawah, tatapannya terhenti pada sebuah objek yang merupakan tagname pria itu.
Pria bertage name Kalvin Andani Z. ini yang sedang berbicara dengan dirinya. Kana mencoba membaca biodata pria di depannya ini, namun sayangnya hal itu tidak lah bisa ia lakukan. Entah mengapa saat ingin membaca biodata pria ini, selalu saja terkunci setiap info tentang dirinya.
"Gue mau keliling sekolah" jawab kana dengan nada cuek bahkan tanpa memandang orang yang sedang ia ajak berbicara itu. Terkesan tidak sopan mungkin, tetapi itulah Kana, ia merupakan sosok anak yang benar-benar cuek bahkan pada keluarganya saja ia cuek.
"Kelilingnya besok, bakal di pandu sama senior kalian anak kelas XI, sekarang lo belum boleh masuk ke gedung sekolah. Taati aturan dan silahkan pulang" usir Kalvin pada Kana. Kana hanya memutar bola mata malas kemudian pada akhirnya melangkahkan kaki meninggalkan Kalvin yang masih berdiri di hadapannya tanpa permisi sama sekali.
"Woy Vin, sini bantuin kita di ruangan!" Teriak seorang pria mengagetkan Kalvin yang masih setia menatap punggung kepergian wanita yang ia temui tadi. Namun detik berikutnya Kalvin memenuhi panggilan temannya itu.
Sementara Kana, setelah berbicara dengan pria bernama Kalvin tadi, ia memilih untuk segera kembali ke rumahnya saja. Sepertinya ia juga lupa bahwa siang ini akan ada janji dengan klien abangnya yang sempat tertunda beberapa hari lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Mystery
HorrorKehidupan remaja yang di penuhi oleh keanehan. Memiliki kekuatan dan kespesialan atau sering di cap indigo oleh orang-orang sangat tidak menyenangkan. Bagi mereka kehidupan orang-orang seperti itu pasti sangat menyenangkan, tetapi bagi yang menjalan...