belum selesai

173 19 5
                                    

"Garis keturunan mereka juga telah mendukung mereka dalam penyegelan, hal itu telah di buktikan oleh chakra dan kekei genkai mereka yang bahkan dapat menghentikan Kyuubi no kitsune sendiri"

"Bisa dibilang, chakra Uzumaki jauh lebih kuat dibandingkan chakra orang lain dan sangat mendukung dalam fiunjutsu" Hinata menjelaskan. Telinga kelincinya berkedut sedikit sebelum dia menoleh ke asal suara. Tatapannya bertemu tatapan Kakashi yang kembali menatapnya dengan senyuman 1 matanya yang terkenal.

"Hyuuga?" Panggilan Danzo menyadarkannya.

"A-ah! Ja-jadi dalam kasus Kushina-sensei. Dia berada di kemungkinan tertinggi untuk tidak kehilangan nyawa saat melahirkan. Dia juga tidak akan memindahkan bijuu ke putranya kecuali kemungkinan kecil sedikit chakra bijuu"

"Bagaimana dengan segelnya?" Koharu bertanya. "Saat melahirkan segel memang akan melemah. Namun, itu juga sesuai keinginan bijuu itu sendiri apakah dia akan memberontak atau tidak" Hinata menjawab dan segera membalas sebelum salah satu tetua membalas.

"Tentu saja mereka bisa memilih, maksudku, mereka pasti marah. Hashirama Senju secara praktis menangkap mereka dan menjual mereka" Hinata tersenyum simpul dan memiringkan kepalanya.

"Jaga ucapanmu!" Danzo menggertak. Hinata tersenyum semakin senang.

"Tobirama-sensei sendiri sangat menyesal. Dia merasa dia tidak pantas mendapat julukan dewa shinobi" Hinata mengawasi 2 tetua yang lain dan hokage.

Dimana dia menemukan mereka juga marah tapi mereka tidak semarah itu. 'Sepertinya mereka sadar diri, Tobirama-sensei akan sedikit puas akan hal ini' batinnya.

"Tapi aku ingin tau. Apa dia akan bangga denganmu? Danzo-sama?" Hinata bertanya dengan nada manis. Danzo menyipitkan mata padanya.

Shinobi lainnya berkeringat. Sudah jelas betapa tegangnya keadaan saat ini.

Dan juga jelas bahwa Hyuuga Hinata Membenci Shimura Danzo.

"Apa anda bingung Danzo-sama? Saya akan menjelaskannya" Hinata tersenyum manis sekali lagi sebelum menyeringai.

"Maksudku, mereka membesarkan 6 murid dengan harapan untuk melindungi anak - anak dari perang. Aku ingin tau, apa reaksi mereka saat mengetahui 4 di antaranya memanipulasi anak - anak dan 1 diantaranya bahkan membuat prajurit pembunuh dari anak - anak itu?"

Ruangan benar - benar hening, bahkan mungkin tidak ada yang berani bernafas.

"Jaga ucapanmu dan ketahui tempatmu, nak" Danzo mendesis. Hinata memasang muka terkejut sebelum menjadi geli.

"Oh? Aku? Aku yang harus mengetahui tempatku?" Hinata terkekeh sebelum tertawa. Tangannya yang berkuku tajam berada di depan mulutnya yang tertawa saat dia juga menutup matanya karena tertawa.

Hinata kembali membuka matanya dan bagian putih matanya telah menjadi merah darah.

"Kenapa bukan kau saja yang mengetahui tempatmu? Shimura?"

Danzo membelak, begitu pula dengan sisa shinobi di ruangan itu.

Dalam ingatannya, dia melihat sosok

"Apa kau bisa berbicara dengan mereka? Tidak. Apa kau bisa langsung membunuhku di ruangan ini? Tidak. Apa kau bisa memakanku? Tidak. Tidak. Tidak. Tidak. Shimura kau tidak bisa melakukan hal itu padaku" Hinata menggerakkan telunjuknya, membuat gestur 'tidak'.

"Tapi saya bisa melakukannya bahkan saat ini juga" Hinata menambahkan dengan kejam.

"Apa kau bahkan berpikir sebelumnya, Shimura? Jika saya tidak menyelamatkan Gekko-san. Apa kita bahkan akan berdiri di ruangan ini membahas cara mempertahankan desa kita? aku pikir tidak" Hinata mengendikkan bahunya dan tersenyum simpul.

Matanya yang di kelilingi warna merah jelas menunjukkan semangat memburunya.

Kruyuk~

Setiap shinobi di ruangan itu tegang tak terkatakan saat mendengar perut Hinata berbunyi.

Hinata berkedip, menghilangkan warna merah di matanya. Dia mengusap perutnya polos.

"Ah, aku lupa makan malam"

Hinata langsung menatap Danzo. Menyentakkan pria itu.

Hinata tersenyum lebar, matanya menyipit berbahaya saat dia memiringkan kepala. Mengirim senyum horror.

Brak!

Hinata dan setiap shinobi langsung menatap Hiruzen. Dimana dia sedang mengusap pelipisnya.

"Rapat ini akan di akhiri, dan akan di mulai lagi dalam 12 jam lagi dengan semua kepala klan" Hiruzen memutuskan dengan suara lelah.

Hening sejenak, sebelum Hinata membungkuk sedikit. "Saya undur diri, Hokage-sama" lalu pewaria Hyuuga menghilang di dalam desiran kelopak mawar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shinigami Tenshi (Tidak Dilanjut)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang