Pada cerita ini mengisahkan tentang seorang tentara Belanda baik hati, yang ditugaskan pergi ke Indonesia untuk berperang, tentara ini bernama "Haag ven", dia diutus pemerintah untuk pergi berperang dan mengabdi kepada negara.
.
.
.
.
.
Netherlands, Rotterdam, 15.22
Pada sore hari Haag mendapatkan surat yang berisi undangan untuk berperang, haag hendak ingin membuang surat itu tapi bahunya ditepuk oleh seseorang yaitu kakeknya, kakek haag merupakan mantan tentara yang sudah pensiun, saat orang tua Haag meninggal karena kecelakaan kakeknya yang menjaga haag saat orang tuanya sudah tiada.
Kakek haag mengambil surat dari tangan Haag dan membaca isi suratnya dan langsung menarik tangan haag keluar rumah, saat di Teras rumah kakeknya mulai berbicara "haag, accepteer de uitnodiging, het is een teken van haag" direspon dengan "Nee.. Ik hou niet van oorlog.. vooral niet in andere landen" kakeknya melihat Haag dan menundukkan kepalanya, karena Kakek tahu bahwa Haag adalah anak yang tidak pernah menyakiti apapun, kakeknya tidak bisa memaksa kehendak Haag akhirnya dia memeluk Haag lalu pergi kedalam, melihat itu haag sadar kakeknya kecewa dengannya.. kakeknya pensiun bukan karena umur tapi karena penyakit paru-parunya, Haag tidak mau kakeknya kecewa akhirnya dia siap.. dia akan menerima undangan itu.Haag berlari kedalam dan langsung duduk disebelah kakeknya di ruang tamu sambil memegang tangan kakeknya dan berkata "Oke! Ik accepteer de uitnodiging l!" Kakeknya tersenyum dan memeluk haag lalu berkata "Ik weet dat je het zult accepteren haag, geef niet op ok.." lalu setelah kakekknya berbicara begitu nafasnya sudah tidak terasa di telinga haag saat haag melihat kakeknya, kakeknya sudah tidak bernafas, Haag berteriak dan menangis karena Kepergian kakeknya.
Dipemakaman kakeknya Haag berbicara "Opa.. Ik zal altijd voor je bidden, waar en wanneer dan ook "Keesokan harinya mobil jemputan militer datang kerumah Haag, dan Haag sudah menyiapkan semuanya, rumahnya harus ditinggal karena kepergiannya berperang, akhirnya haag masuk kedalam mobilnya dan melihat rumahnya semakin menjauh.
Saat tiba Haag harus dipersiapkan dulu untuk berperang, dia akan Berlatih selama 3 Minggu dan langsung dikirim ke Indonesia,
3 Minggu berlalu Haag sudah siap dari sebelumnya, tangganya yang awalnya kurus sekarang menjadi berotot, tingginya yang awalnya hanya 172 cm berubah menjadi 186 cm, dan akhirnya haag dan kawan-kawannya yang berhasil langsung dikirim ke Indonesia.Di Indonesia, para prajurit di turunkan di Pulau jawa kota Semarang, tahun 1932 10 November, Haag terkejut karena banyak sekali tentara-tentara belanda disana, lalu Haag akhirnya pergi ke tempat pembagian regu.
Staff : nama, umur, tinggi badan, Berat badan, Tanggal lahir dan keahlianmu..
Haag agak bingung sekejap karena dia sadar dia harus berbicara bahasa Indonesia.
Haag : ah! Nama Haag ven, u-umur 25 tahun, berat 56 kilo, tanggal lahir 1906 bulan 5 tanggal 20
saat selesai dia masuk ke tim pengawas dimana dia akan mengawasi dan Menangkap seseorang yang kabur, Akhirnya Haag dan regunya pergi ketempat mereka di semarang timur.
Saat sudah sampai haag dan regunya menunggu untuk sampai tujuan
Saat diperjalanan haag agak menyesal karena dia melihat para Petani yang kurus dan dekil, dia sudah tidak enak bagaimana kalo dia harus menembak mereka, saat ditempatnya, para tentara diarahkan untuk memilih tempat tidur mereka satu persatu, saat akan memilih haag bertemu Vaian, Vaian adalah salah satu teman regunya Haag.
Vaian : halo! Aku Vaian siapa namamu?
Haag : .. ah .. aku Haag.. Zullen we gewoon Nederlands spreken?
Vaian : maaf Haag, tapi jika kita berbicara bahasa kita di hari pertama itu pelangaran karena kita sedang dilatih berbicara bahasa Indonesia
Haag : oh baiklah
Setelah memilih tempat, kapten pun masuk dan mulai memberi tahu mereka akan ada rapat di markas saat pagi, akhirnya mereka disuruh beristirahat dan saat pagi hari, haag bersiap-siap lalu langsung pergi ke Markas
Di markas orang orang disana sudah membuat haag tidak enak karena disana semua orang berbicara keras dan kasar terhadap prajurit Indonesia, haag tidak bisa berkata-kata karena dia merasa bersalah jika mengomentari orang lain
Setelah rapat itu Haag dan regunya akan ditugaskan besok pagi dan hari ini mereka bisa istirahat dulu
Saat hendak tidur
Haag sudah merasakan penyesalan karena mengikuti untuk ikut perang
Haag melihat langit-langit dinding dan berbicara "is dit mijn lot?" Yang bisa diartikan bahwa apa ini takdirnya dan apa ini harus dia jalankan?Disaat itu penuh pertanyaan dalam pikiran nya dia masih bingung dan menyesal.
Akhirnya Haag memutuskan untuk pergi tidur didalam mimpi haag terlihat ada sosok anak kecil yang berteriak minta tolong dan mencoba mendekatinya perlahan lahan anak kecil itu mendekat dan suaranya terdengar keras saat berhasil mendekati haag, dia terbangun dalam keadaan berkeringat saat dia melihat jam, menunjukan jam 04.20 dalam 10 menit dia akan bersiap-siap pergi ke kota untuk menjalani tugas, akhirnya dia bangun dan pergi membersihkan badannya
Setelah selesai dia memakai pakaian dan siap pergi bertugas.Vaian : selamat pagi Haag!
Haag : ah selamat pagi..
Vaian : mari kita langsung pergi
Haag : bukankah kita harus sarapan terlebih dahulu?
Vaian : tidak usah kita bisa membeli makanan di kota ayo!
Haag : baiklahSetelah menaiki kendaraan waktu ke kota membutuhkan 1 jam, saat diperjalanan haag melihat ada seorang tentara yang menindas rakyat yang salah bekerja, haag lalu mengetuk mobil untuk berhenti, mobilnya pun berhenti dan haag turun dari mobil dihentikan oleh Vaian.
Vaian : Haag! Biarkan saja kau bisa kena masalah
Haag tidak menjawab dan hanya melepaskan tangannya dari vaianOrang yang sedang menindas rakyat tersebut bernama "Rav"
Rav : CEPATLAH BAPAK TUA! Hahaha Kau ini lama sekali membuat padinya
Rakyat : Maaf tuan! Maaf saya belum bisa menumbuhkan banyak pa-
Rav : BERIS-
Rav yang akan menginjak kaki rakyat itu dihentikan oleh Haag
Rav : HEI! Apa yang kau
Haag : Hentikan! Tidak baik menindas dia, dia sudah berusaha Tapi kau hanya menindasnya
Rav : HEI! dengarkan kau ini juga tentara Belanda, kenapa kau malah membela sampah seperti mereka?
Haag : kau tidak perlu tahu siapa aku, Enyah!
Rav : cih! Dasar pengkhianat!
Rakyat : terimakasih! Terimakasih! Terimakasih banyak tuan!Rakyat tersebut memeluk haag erat-erat karena dia berterima kasih kepada Haag karena telah menyelamatkannya
Haag : iya tidak apa-apa
Setelah kejadian itu Haag dan Rav menjadi musuh, tapi Haag tidak peduli tentang itu, didepan Jendral atau kawanan lainnya dia akan pura-pura menyakiti rakyat-rakyat, tapi dibelakang Haag memberi makanan seperti Kue kraker, dan cemilan kecil kepada rakyat-rakyat
KAMU SEDANG MEMBACA
A Kind Soldier
Historical FictionHaag orang Belanda pada zaman penjajahan yang mempunyai hati baik dan penyayang harus dikirim perang untuk kebaikan negaranya.. Apa haag yang tidak berani membunuh nyamuk dan lalat pun tidak akan menyakiti rakyat di negara yang sedang dijajah? Atau...