BAB 1

11 3 4
                                    

Cewek berwajah bulat, rambut panjang yang sengaja digerai, phonie  indah menutup sebagian keningnya, iris matanya yang cokelat kecil dan jarak merata terpisah duduk di bawah alisnya yang tipis sepertinya melengkung layaknya perpanjangan alami dari hidungnya yang agak besar dan bulat, bibir mungil yang sudah dipolesi lip glosh  itu  sedang berdiri di depan cerminnya dan sudah siap dengan seragam putih abu berbalutkan jaket levis abu kesukaannya.

"Oh my God, cantik bener ciptaan Tuhan ini, uhuyy." ia terkikik geli memuji dirinya sendiri

Sekilas, cewek itu mengambil lalu menenteng tas abu-abunya bergegas turun.

"Selamat pagi Papi Mami." sapa nya menggema sambil menuruni anak tangga rumahnya

"Selamat pagi, Yumna sayang, ayo, sarapan dulu." balas Mami-nya sambil menyiapkan sarapan di atas meja

Ashalina Yumna Abraham, nama cewek itu. Terlahir menjadi anak tunggal dari keluarga yang sangat berada tak membuatnya merasa kesepian dan sombong. Yumna tetap rendah hati  kepada siapa pun dan menyapa orang-orang di sekitarnya.

"Mi, kayaknya aku hari ini pulangnya lambat. Soalnya, ada janjian sama temen-temen kelas, sepulang sekolah, mau mampir dulu ke cafe." ucap Yumna sambil melepaskan tasnya

"Yasudah, tapi ingat jangan sampai kemaleman, anak gadis, lho, kalo ada apa-apa langsung telpon mami atau papi." ujar Maminya perhatian

"Sayang, ingat jaga dirimu baik-baik." tambah papi-nya sambil mengusap rambut Yumna

"Ashiiaap laksanakan titah Mami Ambar dan Papi Abraham." sigap Yumna mengangkat tangan kanannya memberi hormat, membuat kedua orang tuanya terkekeh pelan

"Ayo, makan." ajak Maminyaanya menyudahi obrolan mereka

Beginilah kehidupan Yumna, yang selalu mendapat perhatian sekecil apapun itu disetiap langkahnya, pelukan kasih sayang kedua orang tuanya juga selalu menyertainya. Meski memiliki pekerjaan masing-masing, Yumna akan tetap menjadi prioritas orang tuanya.

                                                     •••

"SELAMAT PAGI, DUNIA TIPU-TIPU!" Yumna tersenyum lebar berdiri di tengah lapangan SMA GERHANA sambil merentangkan kedua tangannya menghirup udara segar. Suasana hatinya begitu baik saat ini

Yumna masuk ke dalam kelas bertuliskan XII IPS 3 sambil bernyanyi riang dan berhenti  di depan papan tulis untuk menjalankan aksinya pagi ini

Seraya menarik napas, "Selamat pagi orang-orang tersayang! Senang bertemu kalian lagi. Bagaimana suasana hati kalian hari ini? Apakah berbahagia sentausa ataukah hancur lebur?"

Krik  krik  krik

Astaga suara jangkrik -eh!

Suasana kelas hening sesaat tak ada yang menyahutinya, semua pura-pura tak mendengar.

"Sombong, amat, yah, rakyat-rakyat ini." Yumna mengerucutkan bibirnya melirik sinis teman-temannya lalu menuju bangku-nya melepas tas dengan malas

"Yumna, lo nggak ingat pagi ini ada ulangan Matematika?" bagaikan tersambar petir, Yumna langsung menoleh ke arah Hanin teman se-bangkunya dengan mata melotot

"Yang bener lo?" tanya Yumna dengan raut wajah gelisah

Hanin mengangguk singkat

Yumna bangkit dari bangkunya, menatap tajam satu per satu  teman kelasnya, "Hehh human-human, kenapa elu pada nggak ngasih tahu gue, di grup semalam, kalo hari ini ada ulangan matematika? Anak-anak dakjal, memang." kesal Yumna lalu kembali duduk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YUMNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang