(Bagian Tujuh)

915 104 7
                                    

"eungh..."Taeyong mengusap matanya,dia tidak melihat Johnny,dia dimana?

"Kau sudah bangun?,Aku membawakan sesuatu untukmu..."Johnny memasuki kamar itu dengan beberapa makanan dinampan yang dibawanya.

Ada Nasi goreng,burger, pizza,beberapa sate dan susu,dia meletakkan semua itu dinakas lalu merentangkan tangannya kepada Taeyong agar pria manis itu mendekatinya.

"Waktunya makan..."

Perlahan Taeyong mendekati Johnny duduk disampingnya sambil memeluk pinggang pria tiang itu canggung.

Taeyong melihat makanan enak yang terpampang dihadapannya,tanpa disadari dia tidak berhenti memandangi makanan itu.

Sadar akan hal itu,Johnny meraih nampan itu dan memberinya pada Taeyong,Johhny mengambil meja kecil dan diletakkannya dikasur untuk Taeyong menikmati makanannya.

Taeyong mulai menyuapkan nasi goreng itu kemulutnya dan itu sangat enak,dia menambah tempo sendoknya,bahkan Johnny tidak yakin Taeyong mengunyah makanannya.

"Perlahan,jika ingin lagi katakan padaku..."Ujar Johnny sambil mengelus punggung Taeyong lembut,melihat Taeyong hatinya perih,taeyong sudah melewati masa yang sulit.

Selesai dengan urusan makannya,Taeyong bersandar dikepala ranjang dengan perut yang membuncit karena kekenyangan,karna Johnny dia bisa melupakan 0.9% masalah yang dia miliki.

"Kau memanggilku paman tadi,aku tidak setua itu..."Ujar Johnny sambil mengusap rambut taeyong "berapa tahun usiamu?..."

"e..enam belas"Jawab Taeyong singkat

"SMA tingkat 1?..."Tanya Johnny lagi,taeyong menggeleng dia membuat pose dua dengan jarinya yang berarti dia siswa tingkat 2.

"Ah pasti kau murid termuda,dan siapa namamu? Lee yongie? Taeyong?..."

"Lee Taeyong..."Taeyong menunduk sambil memainkan jarinya,dia masih sedikit takut dengan Johnny,menurutnya wajah Johnny itu menyeramkan.

"Aku Johnny seo,18 tahun kau bisa memanggilku Johnny atau hyung,aku baru pulang dari LA untuk melanjutkan sekolahku diKorea..."

Menurut taeyong Johnny ini tipe pria yang kaya dari lahir,pria yang pintar memulai topik dan tidak dingin tapi tetap saja wajah Johnny itu seperti paman paman.

"yongie bersekolah dimana?..."Taeyong sedikit terkejut ketika Johnny memanggilnya dengan panggilan masa kecilnya

"HSOS..."

"Wah ini suatu kebetulan,aku juga akan bersekolah disitu,bukankah itu bagus?"

Taeyong mengangguk kecil dan tersenyum,tiba tiba dia teringat akan sesuatu.

"Aku harus pulang,maaf sudah merepotkanmu Johnny Hyung..."

"Kau khawatir orangtuamu mencarimu?..."Taeyong terdiam dan menunduk, matanya kembali berair

"Apakah aku mengatakan hal yang salah? Maaf...aku turut berduka cita..."

"Mereka tidak menginginkanku lagi,aku tinggal dipinggir jalan,disamping penangkaran anjing,baju dan buku bukuku kusembunyikan dibalik kardus bekas,aku harus pulang,besok aku harus sekolah...."

Johnny jadi tidak enak mendengarnya,dia tetap menahan Taeyong dan memeluknya erat."Kita bisa membelinya lagi nanti,katakan saja padaku apa yang kau perlu..."

"Aku sudah terlalu menyusahkanmu.."taeyong membenamkan wajahnya di dada Johnny,dia merasa gelisah.

"Hey uangku itu banyak,jika kau beli 10 rumah pun uangku tidak akan habis.."
.
.
.
.
.
.
.
.
Akhirnya setelah 2 jam berdebat dengan taeyong,Johnny berhasil membawanya ke pusat perbelanjaan,ini masih jam 8 malam masih banyak orang yang berbelanja atau sekedar bermain.

Johnny merangkul taeyong,Taeyong merasa nyaman adanya Johnny bersamanya,dia juga merasa hangat karna sweater milik pria tinggi itu melekat ditubuhnya.

Setelah membeli beberapa seragam,buku dan peralatan lainnya Johnny membawa Taeyong kesalah satu toko buku.

Tadi tidak sengaja Johnny memergoki taeyong sedang membaca novel miliknya dikamar, sepertinya Taeyong suka membaca novel.

"Cari dan ambillah sesukamu..."

"Ini sudah terlalu banyak,tidak perlu Hyung..."

"Tidak usah menolak,kau menyakiti hatiku..."Ucap Johnny sembari berpura pura sedih.

"I-iya iya baiklah...,temani aku..."Taeyong mengandeng lengan Johnny dan membawanya masuk ketoko tersebut,sedangkan Johnny yang diperlakukan seperti itu tersenyum lebar,Taeyong terlalu manis.








Support me!>-<
Vomment and Follow my Account
Thankiess ^Θ^
Maaf kalau ada Typo atau kata yang salah:)
To be continued
-Hana(◠‿・)—☆


Potongan selanjutnya..

"Mengapa makin kesini penggemar Lee Taeyong menjadi banyak?..."

"Dia itu manis,aku tidak memperhatikannya selama ini,karena rumor itu..."

Dear Lee Taeyong - JHTY (Dalam Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang