➸ Special Chapter

6.8K 541 76
                                    

Read it, enjoy it, and give your vote + comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Read it, enjoy it, and give your vote + comment




▌▌▌▌▌▌▌▌





Jisung sedang memperhatikan pantulan dirinya melalui sebuah cermin besar yang berdiri di hadapannya saat ini. Sebuah senyuman manis terbit dari bibirnya, mengingat hari ini adalah hari bahagianya. Ya, hari ini adalah hari pernikahannya dengan Sungchan. Laki-laki yang merupakan ayah dari anak yang sedang dikandungnya. Laki-laki yang dulu pernah mengaku sebagai suaminya, dan sekarang Sungchan akan menjadi suaminya dalam artian yang sebenarnya.

Tubuh Jisung yang sudah mulai berisi dibalut dengan setelan tuxedo berwarna hitam. Surai madunya juga ditata sedemikian rupa. Riasan tipis pada wajahnya membuat Jisung terlihat berkali-kali lipat lebih manis. Kini, atensi Jisung beralih pada perutnya yang sedikit membuncit. Perlahan tangan lentik itu bergerak mengelus perutnya dengan lembut.

"Sebentar lagi Papa akan menikah dengan Daddymu. Apa kamu merasa senang?" Jisung berbicara kepada perutnya, seolah-olah benih yang ada di dalam perut itu bisa mendengar suaranya.

Suara ketukan pintu yang tiba-tiba pada ruangan itu membuat Jisung sedikit terperanjat. "Jisung, boleh aku masuk?" Suara seseorang terdengar setelah mengetuk pintu itu.

"Masuklah." Sahut Jisung dari dalam ruangan. Kemudian suara pintu di buka dan ditutup kembali terdengar, diikuti dengan munculnya Chenle yang langsung masuk menghampiri Jisung dengan senyuman.

Setelah semua yang terjadi, kini hubungan Jisung dan Chenle berangsur membaik. Jisung sudah memaafkan Chenle atas keterlibatannya dalam pernikahan palsu itu. Jika difikirkan lagi olehnya, Chenle melakukan semua itu juga untuk kebaikan Jisung, jadi Chenle tidak sepenuhnya bersalah disini.

"Wow.. kau terlihat sangat manis Jisung." Seru Chenle kagum yang sudah berdiri di samping Jisung. Sedangkan orang yang dipujinya barusan tersenyum malu. Hari ini akan menjadi hari penting baginya, yaitu hari pernikahannya dengan Sungchan. Hal itu sukses membuat Jisung menjadi gugup.

"Terimakasih. Aku gugup sekali."

"Tenanglah, setelah ini tidak akan ada lagi yang bisa menghalangi kebahagiaanmu." Ujar Chenle lalu memeluk tubuh Jisung dari samping. Dia berupaya untuk menenangkan Jisung dengan mengelus lembut punggung sahabatnya itu. Jisung menjadi sedikit lebih tenang dan kemudian melepaskan pelukan mereka.

"Terimakasih sudah mencoba membuatku lebih tenang Chenle, walaupun sedikit."

"My pleasure. Aku senang bila melihat sahabatku ini bahagia. Semoga kedepannya kau dan Sungchan bisa menjadi pasangan yang bahagia." Jawab Chenle sembari menampilkan senyuman terbaiknya. Tidak lama setelah itu terdengar suara pintu yang dibuka lagi, lalu munculah Sunghoon, adiknya yang langsung mendekati Jisung dengan senyuman lebarnya.

✔️HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang