Dare or Dare

382 71 5
                                    

Pulang sekolah, (Name) berada di gym Inarizaki. Dirinya kemari menunggu kakaknya yang sedang berlatih voli seperti biasanya.

Sebenarnya bisa saja (Name) memilih pulang duluan, tapi perutnya sudah lapar, dan ia yakin di rumah tidak ada makanan.

Jangan tanya kenapa dia tidak masak sendiri. Shinsuke mem-blacklist (Name) dari area dapur demi mencegah hal yang tak diinginkan.

"(Name)!" Atsumu mengatur nafasnya yang tidak beraturan, menghampiri (Name) yang sedang melamun di pinggir lapangan.

(Name) sedikit mendongak, menatap Atsumu yang, ugh.. damage-nya ga ngotak.

Tapi tenang, (Name) udah biasa liat ginian tiap hari di rumahnya. Jadi doi ga pingsan, mimisan, kelabakan, salting, modar atau sejenisnya.

"Kerja bagus, nih." (Name) melempar botol air mineral, yang ditangkap dengan baik oleh Atsumu.

Atsumu yang kelelahan mengambil tempat duduk di samping (Name), ia meneguk air dengan cepat.

Tak lama kemudian, latihan selesai, setelah pendinginan mereka melepas lelah di pinggir lapangan. Ada yang makan, minum, gosip, kayang, dan lain-lain.

(Name) sudah berniat pulang, namun tampaknya ia harus menunggu sedikit lebih lama lagi, mengingat kebiasaan kakaknya yang udah mirip cleaning service.

"Main yok," ajak (Name) pada beberapa sosok di sampingnya.

Aran, Suna, Atsumu dan Osamu serentak menoleh. "Main apa?"

"Hm.. truth or dare?"

"Oke, ayo!" Osamu merasa tertantang.

Mereka duduk dengan formasi melingkar, dengan botol mineral kosong sebagai pusatnya. Tangan Aran terjulur hendak memutar botol tersebut. "Aku mulai, ya."

Botol berputar, cukup lama, sebelum berhenti dengan tutupnya yang mengarah pada Atsumu.

"Atsumu! Truth or dare?" Mata (Name) berbinar senang. Target baru, kah?

Malas ditanya macam-macam, Atsumu memilih tantangan.

"Haruskah kujadikan kamu sebagai babu?" Osamu mengelus dagunya, berpikir serius.

"Hei!" Atsumu ngamuk.

"Mau dikasih dare apaan nih? Biasanya juga tiap hari udah malu-maluin." Sarkas Suna.

Atsumu mewek, "tau ah! Ngambek aku!"

"Liat gais, ada betina lagi PMS." Goda (Name), nadanya ngeselin lagi. Duh, mbaknya butuh kaca kayanya.

"Yang bener dong," Aran berusaha menengahi.

Ditengah-tengah keberisikan, (Name) tiba-tiba mendapat ide. Senyumnya merekah. "Gini, Tsum."

"Ya? Tsum disini,"

(Name) menyeringai, "dapetin foto aibnya Nii-san." Lanjutnya.

Atsumu terkejut, matanya membulat. Tidak, tidak! Jangan itu! Semua juga tahu, foto aibnya Kita Shinsuke itu SSR.

"(Name).. serius nih?" Atsumu masih tidak yakin, berusaha menawar.

(Name) menganggukkan kepalanya, tangannya tersilang di depan dada. "Serius, deadline-nya seminggu. Lebih dari itu? Jadi babunya Samu.

Apaan si nem pake detlain segala.

Sementara itu Osamu melakukan tos ria dengan (Name).

"Oke, lanjut!" Aran kembali memutar botol.

˗ˏˋ ❲ imperfect; k. shinsuke ❳ ˎˊ˗ | 𝚕𝚏𝚙²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang