Short Story #1

2.1K 113 1
                                    

Olivia menjatuhkan apel yang dipegangnya hingga meluncur bebas di atas lantai. Apel itu kemudian berhenti menggelinding setelah bertabrakan dengan sepatu berwarna putih yang dikenakan oleh seseorang. Orang itu tak lain dan tak bukan adalah mantan suaminya.

William tidak segera mengambil apel di kakinya. Ia masih menatap Olivia dengan tatapan tak percaya. Setelah sekian lama mencari keberadaan wanita itu dengan bantuan jasa pencari orang hingga berujung dengan kata menyerah. Kini ia malah menemukan Olivia secara tidak sengaja di tempat yang tidak pernah terpikirkan olehnya selama ini.

"Hai." Sapa William lengkap dengan sebuah senyuman di bibirnya.

"Hai." Terpaksa Olivia membalas sapaan itu. Orang yang sangat tidak ingin ditemuinya selama sisa hidupnya kini baru saja menyapanya. Refleks Olivia menyentuh pelan perutnya dengan salah satu tangannya yang bebas.

Bola mata William pun mengikuti pergerakan tangan Olivia yang berhenti pada perut buncit wanita itu. Saat Olivia tersadar apa yang baru saja dilakukannya menimbulkan kecurigaan, sontak Olivia menutupi perut buncitnya dengan kardigan yang dipakainya walaupun usahanya berujung dengan sia-sia.

William tidak bodoh. Saat Olivia menyembunyikan perutnya detik itu juga ia tahu Olivia tengah mengandung darah dagingnya. Anak kandungnya.

Berjalan sedikit tergesa William menghampiri Olivia lalu menyeret paksa wanita itu menuju ke tempat parkir mobil yang terletak di depan gedung supermarket.

"Le-pas.. sakit Will." Rintih Olivia merasakan sakit pada pergelangan tangannya karena cengkeraman William.

Namun William tidak mengindahkannya. Ia tetap berjalan tanpa henti menuju ke mobilnya menghiraukan semua tatapan mata yang tertuju padanya layaknya ia adalah seorang penculik ibu-ibu hamil.

William langsung menutup pintu mobil di sebelah Olivia sebelum berlari cepat menuju ke kursi pengemudi. Begitu tubuhnya masuk sepenuhnya ke dalam mobil, William segera mengunci pintu mobilnya sebelum Olivia berusaha kabur darinya.

Perjalanan mereka diliputi dengan keheningan yang mencekam. Tidak ada satu pun diantara mereka yang berniat membuka mulut untuk memulai pembicaraan hingga sampailah mereka ke sebuah vila megah di pinggir pantai.

William keluar terlebih dahulu sementara Olivia masih betah di dalam mobil sampai akhirnya William membukakan pintu untuknya.

"Ayo keluar."

Olivia memalingkan wajahnya enggan menatap William. Ia bahkan tidak menggubris perkataan pria itu barusan. Jangan dipikir karena Olivia masih mencintai William lalu ia akan menuruti semua perintah pria itu.

Beberapa detik berlalu namun Olivia tetap teguh dengan pendiriannya. Dengan kesabaran yang tersisa William menggendong paksa mantan istrinya itu masuk ke dalam vila miliknya.

Olivia terpekik kaget saat William menggendongnya tiba-tiba. Sekuat tenaga ia meronta-ronta meminta diturunkan namun hasilnya nihil. Pria itu membawanya duduk di atas ranjang yang kemungkinan besar adalah tempat tidurnya.

Masih kesal dengan perlakuan semena-mena William yang tidak pernah berubah dari dulu, Olivia menatap tajam William yang kini duduk di sebuah sofa panjang di hadapannya.

"Sekarang katakan siapa ayah anak itu? Aku?"

Olivia mendengus menampilkan senyum mengejeknya. Sebisa mungkin ia berakting di depan William untuk membohonginya.

"Aku sendiri tidak tahu siapa ayah anak ini. Yang jelas ayahnya adalah seorang bule tampan." Jawab Olivia asal. Satu-satunya yang terlintas di otaknya hanya itu.

"Jangan bohong!" Hardik William dengan cepat, matanya menyala-nyala seakan-akan dapat membakar Olivia detik itu juga.

Namun Olivia sama sekali tidak takut. Ia sudah mengenal William luar-dalam. Sebelum membuka mulutnya, Olivia melipat kedua tangannya di depan dada seolah menantang William. Walaupun William terkadang bersikap semaunya sendiri, seperti saat ini misalnya, tapi pria itu tidak akan tega menyakiti perempuan manapun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang