Sukuna

558 37 19
                                    

Sukuna Menunaikan Puasa

JUJUTSU KAISEN
©Gege Akutami.

TRIGERED!!!
AWAS...! CERITA INI MENGANDUNG EBI YANG SALAH KAPRAH, KEBANJIRAN TYPO, KARAKTER YANG OOC, BAHKAN ALUR YANG MUNGKIN SUSAH DI CERNA.

SOU...! SELAMAT MEMBACA, GESS...!

***


"Buaw..."

Sukuna menatap cermin, memperhatikan tiap detail juga lekuk wajahnya, begitu ganteng. Pantas banyak yang sayang. Apalagi teman sekolahnya. Beuhh... Masak ya... 1 minggu ini, Sukuna sudah mendapat 10 kali pengakuan cinta. Yah, meski masih nggak sebanyak si orang nyebelin yang menjadi teman sebangkunya.

Sukuna melanjutkan aktifitasnya, menggosok giginya yang terlihat cukup tajam, besar juga gagah. Dia jadi ingat bahwa beberapa hari yang lalu, Sukuna mendapat pujian mengenai betapa menggodanya giginya.

Yah... Sukuna sih sudah terbiasa, malah... Mungkin agak kebal gimana gitu. Dan kebetulan sekali, bulan Ramadhan sudah tiba. Tidak ada salahnya untuk mencari perlindungan dari bermacam-macam spesies fans-nya, entah dari yang tua hingga ke muda, atau yang jelek hingga yang menawan. Dengan dalih, menghindar Zina dari bulan nan suci ini.

Tentu Sukuna harus memetakan wajahnya, supaya keliatan natural dan terlihat kayak orang sholeh.

Tapi, apa mau dikata? Wajah Sukuna yang menawan juga ganteng ini udah punya kesan misterius sekaligus nyeremin. Jadi, daripada mirip pak Ustadz, Wajah Sukuna malah lebih mirip setannya.

Sukuna tidak menyalahkan pemikiran tersebut sih. Karena, dengan acara bercerminnya yang tiap hari ia lakukan, Sukuna Juga makin sadar, kalau wajahnya tuh emang sangar.

Dia jadi gampang kepikiran tentang cara meng-kalem-kan wajahnya ini. Dia ingin mirip anak selebor yang nakalnya sudah bikin para guru gigit jari kaki, saking nakalnya. Kalau tidak salah ingat, Namanya Tuh Getou Suguru. Wajahnya tuh kayak penyabar gitu.

Yah, dia emang sabar sih. Sukuna belum pernah melihatnya marah-marah. Tapi, tetap saja! Catatan Kriminal si Getou ini sudah berada di ambang batas kewajaran kemanusiaan yang mengerti pendidikan, singkatnya, nakalnya keterlaluan.

Nah... Itu salah satu dari beberapa hal yang membuat Sukuna selalu mempertanyakan kadar wajahnya yang sangarnya melegenda ini.

Sukuna menegakkan tubuhnya, selesai dengan kegiatan mencuci wajah juga gosok gigi seusai sahur. Juga menyelesaikan renungan panjangnya mengenai muka sangarnya, yang jujur aja, nggak ada pentingnya.

Lalu memposisikan tubuhnya hendak berwudhu.

Dia berjalan ke ruangan kecil antara kamarnya dan kamar mandi, sebuah gambar kaligrafi indah dengan bingkai tak kalah indah menggantung di sisi kanan dan kiri ruangan. Terdapat lemari kaca kecil di pojok ruangan, berisi al-qur'an juga kain putih(bukan kafan).

Sukuna pun mulai menunaikan sholat shubuh ditemani dengan nyanyian jangkrik-jangkrik disekitar.

***

Bedug dan kumandang adzan dzuhur sudah berkumandang 1 jam yang lalu. Dan Sukuna baru saja selesai dengan kegiatan darrus al-qur'an.

Kakinya melangkah keluar rumah. Hendak mencari bahan makanan untuk menu berbuka.

'Hah... Tinggal sendiri memang susah'

Bukannya Sukuna mengeluh, dia hanya sedikit lelah dengan kehidupan jomblonya. Tapi, dia juga nggak mau punya pacar.

Antologi Oneshoot || Jujutsu KaisenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang