Apa mungkin mimpi hadir tanpa terlebih dulu tertidur?Jika tidak, Mungkin kah ini hanyalah khayalan semata?
Aletha khumaira
Sejuknya angin sore ini membuat sosok perempuan yang sedang muraja'ah hafalan tersenyum senang. Ia sedang menikmati berdua duaan dengan sang kekasih nya di dunia. Kenikmatan mengulang ngulang hafalan merupakan puncak kemenangan bagi seorang penghafal Qur'an.
Syaqila Asyafaqiyah, sosok perempuan tangguh yang tumbuh tanpa merasakan kasih sayang seorang ayah. Pada saat berumur 10 tahun ayahnya meninggal. Menyisakan dirinya bersama sang ibunda.
Lantunan merdu keluar dari mulut Aqilah, Sembari mulutnya melantunkan, benaknya pun turut merenungkan arti dari lafadz yang ia sebutkan.
Suara Notifikasi dari benda di sakunya membuat aktifitas perempuan itu terhenti. perempuan bermata hitam pekat itu mengalihkan tatapannya. Menutup Al- Qur'an nya, meletakkan di rak tertinggi kemudian memangku benda pipih itu lantas membuka sebuah pesan
Assalamualaikum
malam ini aku ke rumah muMata Aletha membulat melihat pesan singkat dari nomor asing. Pikirnya
“Ah mungkin ini salah kirim”Wa'alaikumussalam
Maaf mungkin salah kirimPesannya terkirim namun sama sekali tidak ada balasan. Hingga beberapa menit ia menunggu balasan pesannya namun, tak kunjung ada balasan lagi. Kesimpulan nya, bahwa tadi itu pesan salah alamat.
Perempuan itu kemudian tertawa, ada ada saja, tatapan perempuan berparas ayu itu beralih menatap langit. Sesekali tersenyum kagum akan keagungan Allah
Tanpa permisi, sebuah wajah muncul dalam khayalnya. Aqila lagi lagi tersenyum kala mengingat sosok itu, Kembali teringat senyum sosok itu yang sungguh menawan hati.
"Astaghfirullah" ia tertunduk, menutup matanya berharap sosok itu lekas pergi dalam dunia khayalnya.
"Maafkan hamba mu ya Allah, karena telah mencintai dia yang belum halal buat qila"
Hembusan nafas panjang menyeruak dari mulut mungilnya. Kembali teringat alasan nya menaruh hati pada sosok pria itu
"lain kali kenakan kaos kaki yang agak panjang ya. Maaf karena menegur mu seperti ini, sekedar mengingatkan"
Pesan singkat misterius yang di terimanya tiga tahun lalu menjadi awal ia menaruh hati pada sosok pria yang belakangan ia tahu. Sosok pria idaman yang bersinar terang, menjadi idaman para mahasiswi di kampus. Selain karena fisiknya yang nyaris sempurna, pun dengan Budi pekertinya yang baik. Sosok penghafal Qur'an yang betul betul terhindar dari kefasikan.
Belakangan Aqila mengetahui sosok pengirim pesan yang berhasil membuat hatinya berdebar hebat tak lain ialah Abian Asy-Syihab. Ketua Dema di kampusnya yang begitu dihormati.
Aqila menaruh hati bahkan setelah 3 tahun lulusnya pria itu, tanpa ada komunikasi, tanpa tahu dimana saat ini pria itu berada, Aqila tetap memendam rasa pada Pria itu. Tak perna luput nama Abian dalam doanya di sepertiga malam.
Menghela nafas panjang sebelum beranjak dari duduknya. Dengan menyendiri membuat dirinya selalu mengingat pria itu. Ia segerah beranjak menuruni tangga satu persatu menuju ruang keluarga. Berharap bisa melupakan sang pujaan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tabula Rasa
Teen Fiction"Hadirmu dalam hidupku menjadi anugrah besar. Tak perlu disisi ku tuk lekat dalam ingatan ku. Kau tetap jadi pemenang di hati ku, walau hanya kenangan.Terimakasih karena telah hadir dalam memori indah ku." Perjalanan hidup sosok perempuan tangguh...