07

3.4K 470 17
                                    

07 : Sisi lain dari Karina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

07 : Sisi lain dari Karina.
.
.
.


Siang ini ke empat lelaki dambaan siswi SMA Kusuma Wijaya itu sedang berkumpul di basecamp kesayangan mereka, dengan kepala yang saling menunduk. Apalagi kalau bukan sedang berkompetensi dalam permainan.

"Makin hari, gue liat lo nempel terus ke Karina." ini bukan pertanyaan melainkan pernyataan yang Renjun deklarasikan selesai dia kalah dalam permainan.

Jeno melirik sekilas, enggan sekali untuk menanggapi karena dia masih di sibukan dengan permainan yang semakin memanas.

"Udah jatuh ke pesona Karina dia." Naren menyahuti dengan meledek. Laki-laki itu memonyong-monyongkan bibir saat permainannya hampir mati.

Echan mematikan ponselnya dengan sedikit kesal karena dia sudah kalah, "Kalo suka, ya, langsung bilang aja, Jen."

"Siapa yang suka, sih," bantah Jeno dengan sedikit risih oleh kicauan teman-temannya. Pasalnya dia hanya merasa nyaman saja berada di samping Karina belum sampai ke tahap se-spesial itu.

"Kebiasaan buruk lo tuh gitu, Jen," Renjun menunjuk-nunjuk Jeno tepat di depan wajahnya. Jeno menepis telunjuk Renjun dengan kesal.
Soalnya dia masih main dan sekarang lawannya tinggal Naren seorang, makanya persaingan ini sangat sengit.

"Lo nggak akan mati, kalo lo jujur sama hati lo sendiri," tambah Renjun dengan kalimat pedas namun pas sasaran.

Jeno mendengus sebal. Akhirnya dia mati dan Narenlah pemenang permainan hari ini. "Gue tau perasaan gue sendiri. Dan gue nggak punya perasaan se-spesial itu ke Karina."

Echan mengangguk, "Ya, terserah lo ajalah. Denial terus sampe mampus."

Perasaan Jeno memang sedang kacau hari ini.

Dia mendapat nilai dibawah rata-rata yang mengharuskan remedial minggu besok. Bangun kesiangan. Kalah dalam permainan. Dan juga, tidak bertemu dengan Karina sama sekali.

Mengingat perjanjian mereka bahwa Karina harus setiap hari memberikan sarapan kepada Jeno, hari ini memang Karina memberikannya tetapi tidak bertemu dengan Jeno karena dia harus ke ruang guru dan Karina menitipkan makanannya kepada Renjun.

Dan juga hari ini Jeno tidak menjemput Karina seperti biasanya karena tentu saja dia kesiangan. Jangankan untuk menjemput Karina, dia berangkat sendiri saja dapat hukuman dari Bu Reka.

Saat istirahat juga Karina tidak menemuinya. Di kantin juga tak terlihat gadis pemilik rambut panjang indah itu.

Jeno memandang ponselnya. Tak ada satu pesan pun dari Karina. 

Wah, perasaan Jeno sangat buruk hari ini.

Jeno berpikir dengan otak tampannya, apakah Karina marah karena kejadian kemarin? Kalau marah atau tidak suka kenapa tidak bilang apapun padanya. Jangan hanya diam saja, kalau seperti ini kan Jeno jadi bingung.

Gengsi I Lee Jeno- Yoo Karina✅ REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang