SISTER 0.2

6.6K 1.2K 590
                                    

「 normal day in tokyo #2 」

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

normal day in tokyo #2

.
.
.

"Manjirou."

Mendengar samar nama depannya dipanggil, Mikey melirik sekilas melalui ekor matanya meski tahu si pembicara ada di balik punggungnya.

"Nani?"

"Motormu bagus, hanya saja..." (Name) menggantungkan kalimatnya.

"Nee-chan bicara apa? Aku tidak kedengaran!" sahut Mikey setengah berteriak.

"Justru itu masalahnya."

"HA?"

"KNALPOTNYA TERLALU BERISIK KAMPRET!"

Ya, jadi dua kakak beradik ini sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. (Name) yang dibonceng adiknya, Mikey, dengan motor kesayangan—CB250T 'Vavoom'. Tanpa helm, tanpa SIM. Luar biasa.

Persetan dengan polisi. Keselamatan nomor antrian. Penting cepat sampai tujuan.

"Ah, itu membuat motorku keren!" balas Mikey sekenanya.


Grep!

Tangan kanan (Name) merangkul leher Mikey. Tidak terlalu kuat maupun lembut. Dikata mencekik pun agak berlebihan. Kepalanya menyembul dramatisir di atas bahu kiri sang adik. Maniknya menatap Mikey dari samping dengan wajah horror.

"Goblok sia! Kau ingin membuatku tuli?"

"Jangan ngebut-ngebut! Aku belum mau meregang nyawa sampai husbuku jadi 3D!"

"Manjirou!! Jangan menyalip truck-kun tiba-tiba, itu berbahaya! Bisa runyam cerita ini kalau kita terlempar ke isekai!"

Mikey diam tak menggubris, tetapi telinganya terus menangkap celotehan (Name). Seakan sudah terbiasa mengalaminya. Jika (Name) merasa terusik, dia akan banyak bicara seperti sekarang.

Diam-diam Mikey mengulas senyum tipis mengetahui kakak perempuan satu-satunya itu tidak berubah walau sudah tiga tahun terpisah jarak dan waktu. Hanya luarnya saja yang agak berbeda, lebih feminim.

Rengkuhan pada lehernya semakin mengerat bersamaan dengan racauan sang kakak yang kian menjadi-jadi. Sesekali (Name) juga mengeluh kesal kala ujung rambut pirang Mikey menusuk wajahnya karena angin mengibasnya.

Ricuh sekali padahal sedang ada di atas motor yang melaju kencang. Membuat Mikey mau tak mau mengikuti kehendaknya-mengendurkan sedikit genggaman pada gas motor.

(Name) kembali ke posisi semula. Ia menglelah setelah mengeluarkan banyak kata. Setidaknya gendang telinganya tidak tertabuh, ia bisa menikmati jalanan kota siang itu sedikit tentram. Namun, benaknya teringat ada seseorang yang menderita di tengah kesantuyan-nya ini.

MAD SISTER 𖥻 sano manjirouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang