Tepat jam 12 siang, pesawat yang ditumpangi Ten sudah sampai dibandara internasional yogyakarta, Ten dan Mama Lee segera pesen taxi
"Duh gak sabar ketemu nenek" ucap Ten
"Halah, palingan gak sabar ketemu brondong sebelah kan?" balas Mama Lee
"Ish apaan sih Ma," Ten memajukan bibir tipisnya sembari menaruh kedua tanganya didada.
Tin tin
"Atas nama Ibu Lee, ya?" ucap sopir taxi yang sudah dipesan Mama Lee 10 menit yang lalu.
"Iya, pak betul" ucap Mama Lee lalu menyenggol tangan Ten yang masih bersedekap agar membantu Mama Lee memasukan barang barang ke bagasi.
Ten langsung tau maksud sang Mama, ia langsung bantu pak supir taxi masukin beberapa koper dan paper bag Ten.
Selesai memasukan barang-barang, Ten dan Mama Lee segera masuk kedalam mobil.
"Sesuai tujuan di aplikasi ya, Bu" ucap supir taxi
"Iya pak" jawab Mama Lee
Perjalanan menuju rumah Nenek memakan waktu 1 jam, Ten memasang earphone nya dan memakan Ciki kesukaanya
"Ma, mau ciki gak?." Mama Lee menggeleng tidak mau, "Udah makan aja, Mama masih kenyang"
"Ma, ntar kalo udah sampe di pertigaan pangkal angkot, nyari pop ice dulu y-ya?" Ten bicara sembari menunjukan aegyo kepada sang Mama
"Iya iya, nanti kita beli kok"
"Sudah sampai, Bu" ujar Pak supir taxi
Mama Lee segera membuka pintu mobil dan diikuti oleh Ten
Barang barang sudah diturunkan, membayar taxi pun sudah, kini tinggal pergi ke penjual pop ice langganan Ten saat pulang dijogja.
Ten mengeret kopernya sendiri dan membantu Mama Lee membawa oleh oleh untuk Nenek
"Itu tuh bakul pop ice nya, Ma" Ten narik tangan Mama Lee
Mama Lee kaget dan reflek ngeret koper sekuat tenaga, "Ten, jangan lari. Ini koper Mama oleng, loh"
Ten sadar, "Ah iya lupa, Maaf Ma." Lalu Ten berjalan santai
Sampai di bakul pop ice, Ten menoleh ke arah Mama. "Mama mau rasa apa? Ten yang bayarin kok"
"Rasa cool water bening,Ten" ujar Mama Lee yang membuat Ten berpikir 69 kali.
Hah?
Cool?
Water?
Bening?
Ten mengartikan satu persatu yang Mama Lee ucapakan, 1 menit yang lalu Ten baru paham.
"Oalah air putih dingin toh" Logat jawa nya Ten mulai muncul
Ten langsung ngambil air putih didalam frezzer, lalu dikasi ke Mama nya.
"Nih, Ma. Ten pesen pop ice vanilla dulu ya" Ten jalan ke arah mbak pop ice
Selesai pesan dan membayar, Ten dan Mama Lee segera nyari angkot yang masih mangkal disekitar.
Kebetulan ini udah jam set 3 an, jadi agak sulit lah ya.
Ini semua gara gara Ten yang makan dulu kek, foto dulu kek, nyentil dulu kek, sampe Mama Lee hampir ninggalin Ten yang super askdjjfkl.
"Yo, angkot arah neoijo monggo" ucap kernet angkot
[ Mian ya, jikalau rumah nenek Ten aku karang jadi neoijo. ya, karena aku bukan orang jogja jadi aku egx tau tempat² sana. Maaf sebelumnya ]
"Itu Mom amgkot jurusan arah rumah nenek kan? ujar Ten
"Ah iya, bantu Mama bawa koper nih" Ten langsung geret 2 koper sekaligus dan manggil Mas kernetnya, "Mas, numpak oii! Bantuin bawa barang nih" Mas kernet langsung lari ke arah Ten dan bantu bawa barang.
"Anjir ganteng beutz nih kernet" batin Ten yang setia natap perinci wajah Mas kernet.
Mas kernet yang sadar akan hal itu hanya bisa memalingkan wajahnya karena malu dan tersipu saat ditatap Ten sosok lelaki manis dan cantik
"Ten, buruan masuk!" teriak Mama Lee agar Ten segera masuk ke dalam angkot
Ten berjalan kecil menuju angkot dan baru masuk udah digeplak sang Mama
"Habis nyentil ya kamu, Ten?" Mama Lee tau betul kelakuan Ten yang suka bikin seme tergila gila kepadanya.
"Apaan sih, Ma." Ten langsung melihat wajah Mas Kernet dari dalam angkot
"Anjir bening amat tuh kernet" geming Ten yang terdengar jelas oleh Mama Lee, "Tobat wahai Chittapon, suka banget centil sana sini" celetuk Mama Lee.
Ten ketawa terus noleh ke Mama Lee, "Muka kernetnya kaya sugardaddy kolongmerat. ya, Ma?" Tanpa malu Ten ngomong begitcu yorobun.
Mama Lee hanya menggelengkan kepalanya sembari ngelus dada
・・・
Pukul 4 sore, Ten dan Mama Lee baru sampai dirumah Nenek.
Karena rumahnya amat plosok jadi mereka setelah naik angkot tuh jalan kaki, lumayan deket cuman makan waktu 5 menit an
"Nenek, cucu ganteng mu here" Ten langsung nyelenong masuk rumah nenek tanpa salam.
Ten kembali lagi ke arah depan pintu, "Ralat. Assalamualaikum nek, cucu gantengmu here" Ada saja kelakuan Ten ini.
Nenek Ten agaknya masih bisa jalan tapi dicegah oleh Mama Lee karena takut sang Ibu kecapekan.
"Duh cucuku, anak ku" ucap Nenek Lee
Ten ngehampiri Nenek dan langsung cipika cipiki, padahal belum cuci tangan sama sekali.
"Mana Papa mu, Ten?"
"Ada urusan bisnis, Nek"
"Oalah yaudah gak apa"
"Eh iya. Papa titip salam buat Nenek, katanya cepet sembuh ya Bu" Ten niruin cara ngomong Ayahnya tadi.
"Ah iya, makasih" Mama Lee izin untuk memasukan koper ke dalam kamarnya dulu saat masih tinggal bersama Ibu dan Ayahnya
"Cucuku udah gede, udah ada pacar belum, Ten?" tanya Nenek kepada Ten
"Jangan ditanya lagi soal pacaran, Bu. Ten suka nyabe + nyentil tuh dithailand" celetuk Mama Lee yang tiba tiba datang dan lagi duduk disebelah Nenek
"Enggak, Nek. Suerr" Ten berusaha membujuk Nenek agar terlihat jika Ten itu seme sejati bukan uke. padahal mah uke tulent
"Haha, yaudah sana kamu mandi dulu gih terus makan. Tadi nenek udah delivery makanan buat kamu sama Mama mu" Ten langsung ngacir ke kamar mandi hanya karena untuk segera makan, taukan Nenek Ten itu kalo beliin makanan banyak + enak².
・TBC・
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐞𝐫𝐧𝐞𝐭 𝐆𝐚𝐧𝐭𝐞𝐧𝐠 || 𝐉𝐨𝐡𝐧𝐓𝐞𝐧
Fanfic「𝐂𝐎𝐌𝐄𝐃𝐘・𝐁𝐗𝐁・𝐌𝐏𝐑𝐄𝐆」 ❍ ──────────────────────╮ │❀:ཻུ۪۪⸙͎ 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘯𝘨 │𝘬𝘦𝘳𝘯𝘦𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘫𝘶𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 │𝘱𝘢𝘴𝘶𝘴𝘶. │﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏...