Bagian III :Sudah Begitu Adanya

1 1 0
                                    

Jum'at sore aku baru saja pulang dari kerja,badanku yang letih itu kusandarkan dibangku ayunan teras rumah kostku,kuluruskan kakiku dan kubawa rileks badanku untuk merehatkan sejenak seluruh tubuhku.Kutarik nafas panjang sambil mengangkat kedua tanganku keatas dan menggelengkan kepalaku kekanan dan kekiri sampai terdengar sedikit suara urat leherku tertarik "krek krek".

Kucoba untuk memejamkan sejenak mataku yang lelah itu sambil mencoba mengayunkan bangku yang kududuki,kunikmati ketentraman disore itu dengan santai.Kucoba untuk mengosongkan sejenak pikiranku dari kerjaan yang cukup membuat urat otakku tegang.Aku mencoba memikirkan kedamaian didalam pikiranku untuk menambah yoga pikiranku.

Tak lama aku duduk diayunan itu,aku melihat seseorang keluar dari kost depan rumahku.Lama aku memperhatikan gadis itu dan terbesat diingatanku sepertinya aku pernah melihat gadis itu sebelumnya,ya dia adalah gadis yang kulihat kemarin shubuh saat aku pulang dari masjid.Kali ini wajahnya lebih jelas kulihat dengan dibalut kerudung biru dan rok yang panjang terjuntai ketanah.Wajahnya yang teduh semakin memancarkan aura kedamain yang sangat dingin dari wajahnya.Terpaan angin yang sepoi-sepoi disore yang cerah itu semakin menambah keanggunan fisiknya yang dibilang cukup sempurna di mata lelaki tanpa terkecuali diriku.Gaun panjang yang dikenakannya menari-nari mengitari badannya karena tiupan angin dan sesekali Ia tampak merapikan pakaian yang digunakannya itu.

Aku terperanjat melihat kecantikannya serta keanggunannya.Sudah sekian lama aku kost disini baru dua kali ini aku melihat gadis itu.Apakah dia anak baru atau sudah lama disitu tapi jarang keluar,apa dia hanya menumpang saja dikost cewek itu atau dia hanya teman salah satu dari penyewa kost itu.Aku pun tak tau pasti karena aku menyadari aku sendiri juga jarang ada dikost dan hari-hariku banyak kuhabiskan di bengkel.Jadi wajar saja jika aku jarang bertemu dengan dirinya.

Kharisma yang terpancar dari dirinya membuat khayalanku buyar seketika itu juga,seperti terhipnotis rasanya memandang dirinya.Seperti tak ingin memalingkan pandangan dari pelangi yang sedang bersinar didepan mata itu.Senyum khas yang diberikannya semakin membuat aku terbang keawang-awang dan merasa sedang tidak menginjak bumi lagi.

Kulihat dia keluar kost sendirian,Ia berdiri persisi dipintu gerbang kostnya seperti menunggu sesuatu.Aku berharap Ia akan menoleh kepadaku dan memberikan senyum hipnotisnya yang sangat membunuh naluri itu.Cukup lama Aku berharap agar dia mau menolehkan pandanganya kepadaku,aku tetap memandang kepadanya tanpa berkedip sama sekali.Tapi sepertinya apa yang akan kuharapkan tidak akan kudapat karena sampai selama beberapa menit aku menunggunya untuk menoleh kepadaku tetap tidak ada reaksi apa-apa dari dirinya.

Terkadang Ia melihat kearah kanan jalan kemudian melihat jam yang ada ditangan kanannya.Cukup lama gadis itu berdiri disitu,Terik matahari disore itu ternyata cukup membuatnya gerah.sesekali Ia mengipas-ngipaskan buku yang divawanya sambil menutupi kepalanya agar terlindung dari panasnya matahari yang cukup terik itu.Melihat dirinya dalam keadan butuh pertolongan aku berinisiatif akan menawarkan sesuatu yang bisa membuat dirinya tidak merasa kepanasan atau sekedar menemaninya berdiri disitu.

Aku berniat ingin menghampirinya tapi Aku takut dengan Ibu kostnya,kali-kali Ibu kostnya lagi memperhatikannya dari dalam.Bisa kena sembur nanti aku pikirku dalam hati.Aku berdiri dari ayunan itu dan mengintip-intip kedalam kostnya memperhatikan keberadaan ibu kost dan memastikan beliau sedang tidak ada didalam.Aku juga ragu untuk menghampiri gadis itu,apa topik pembicaraan nanti jika sudah bertemu dengannya?,apa alasanku untuk menghampirinya?.Rasa raguku mulai membuat diriku mengurungkan niat untuk menghampirinya.

Selang beberapa menit aku berpikir untuk menghampirinya, disaat aku akan berdiri untuk mendatanginya datanglah angkot berwarana kuning berhenti dihadapannya dan setelah mobil angkot itu beranjak dari situ hilanglah sudah gadis itu dari pandanganku.Tanpa dikomandoi aku hanya mengikuti kearah mobil angkot itu berjalan tanpa melepas pandanganku dari gadis itu dan hanya bisa tersenyum simple dengan apa yang barusan terjadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BIDADARIKU 'tak harus SUCITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang