part 1

16 6 1
                                    

belajar dari kesalahan yang lalu buat perbaikan di masa depan

happy reading📖

***

Di pagi Minggu yang cerah seorang lelaki masih lelap dengan alam mimpinya berselimutkan abu"memeluk bantal guling ya

Siapa lagi kalau bukan Rafael Aditama yah dia memang seperti itu setiap hari minggu selalu bangun siang

Tok tok tok!!!

Suara ketukan pintu membangunkan Rafael

"Rafa bangun nak ini udah jam 12 ayok bangun dulu"ucap bu asi di balik pintu

Sejak SMP Rafael melarang bi asi ataupun suaminya memanggil dirinya dengan sebutan aden ia lebih nyaman di panggil namanya saja

To bu asi sama pak dadang sudah menjadi orang tua kedua untuk Rafael atau lebih tepatnya orang tua sambungnya

"Iy bu,bentar lagi ya"ucap Rafael dengan suara khas bangun tidur
"Jangan nanti-nanti ayok bangun ibu tunggu di meja makan"balas bu asi

Mendengar perintah dari sang ibu Rafael bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri

Tak butuh waktu lama Rafael sudah rapi dengan pakaian santainya iapun segera menjumpai ibunya

"Siang Bu"ucap Rafael sembari mencium kening bu asi
"Udah seger ta,sekarang makan"balas bu asi sembari senyum

Mendapat perlakuan seperti itu sudah hal biasa bagi bu asi Rafael selalu mencium kening ibu sambungnya itu

"Bu mami sama papi kemana?"tanya Rafael sembari menikmati makanan yang di hidangkan ibunya

"Mami lagi ada seminar di Jakarta kalau papi keluar kota katanya dua bulan dia sana"ucap bu asi

Mendengar tutur kata sang ibu Rafael hanya bisa termenung  dirinya sudah biasa di tinggal ntah kenapa ada rasa sedih di dalam lubuk hatinya

Melihat Rafael terdiam bu asi hanya bisa senyum dia hapal betul mimik wajah anak sambungnya itu kalau di tinggal seperti itu

"Mereka kan cari uang buat Rafa juga nak"ucapnya sambil mengusap kepala anaknya

Mendengar itu mata Rafael mulai memburam akibat genangan air mata yang berusaha ia tahan agar tak jatuh

"Bu kapan sih mereka punya waktu buat Rafa mereka selalu sibuk sama urusan mereka di ajak nonton di ruang tamu aja gak pernah"ujar Rafael menitihkan air matanya

"Cepat atau lambat mereka bakal ada waktu kok buat Rafa tapi enggak sekarang Rafa kan gak sendirian"balas bu asi sambil senyum

Melihat senyuman di wajah sang ibu membuat hati Rafael menghangat ia sangat bersyukur bisa bertemu dengan ibu sambungnya itu walaupun awal pertemuan mereka sebatas art dan anak majikan

Selesai makan siang tadi ia bergegas ke luar rumah yang pastinya berpamitan dengan Bu asi
"Bu Rafa pergi dlu yah assalamualaikum"ucap rafael sembari keluar rumah
"Waalaikumsalam hati-hati jangan balap ya"ucap bu asi sedikit teriak agar di dengar Rafael

Dia tidak ingin menanyakan kemana Rafael pergi karna bu asi sudah hapal betul kemana anaknya pergi jika hatinya sedang kacau

Di sinilah Rafael berada sekarang di Antoinette cafe milik ayahnya yang sekarang di ambil ahli oleh adik ayahnya

RafaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang