-RUMAH SENJA-
"Hati-hati turun dari motornya ntar sakit lukanya." Kecemasan seorang abang.
"Iyaa Bang, ini pelan-pelan" Saut Senja.
"Bisa jalan ga? Mau gue gendong?" Ucap Shandy yang ga tega melihat adiknya luka.
"Lebay lu bang, gue bisa jalan sendiri." Jawab Senja.
"Mau makan ga? Biar gue masakin." Tawaran Shandy kepada adiknya.
"Emangnya bibi ga masuk ya bang?." Tanya Senja.
"Bibi masih di kampung, anaknya sakit" Jawab Shandy.
"Ohh, gue mau ke kamar aja bang, ntar kalau gue laper gue masak sendiri." Ucap Senja yang ga mau ngerepotin Shandy.Setelah itu Senja dan Shandy langsung menuju kekamarnya yang berada di lantai 2 tepatnya didepan ruang keluarga, kamar mereka berhadapan.
-KAMAR SENJA-
"Aduhh lelah juga hari pertama masuk sekolah, mana ada kejadian jatuh."
Setelah menaruh tas Senja langsung pergi ke kasurnya, dan ga sengaja melihat foto yang ada di meja sebelah kasur.
"Mah Pah, Senja kangen banget sama mamah sama papah, berapa lama lagi kalian harus di luar kota, kapan mamah sama papah pulang hiks." Tanpa sadar Senja meneteskan air matanya."TOK TOK TOK TOK Senja..."
Suara menyebutkan nama Senja itu berasal dari depan kamar Senja. Senjapun langsung menghapus air matanya.
"Masuk aja ga dikunci kok."
"Kak Nindy?"Kak Nindy, dia pacar Bang Shandy, mereka udah pacaran hampir 3 tahun. Hubungan mereka ga semulus apa yang kalian lihat, mereka sering berantem, tapi mereka tau cara menyelesaikan masalahnya.
"Kok kesini ga bilang-bilang kak?" Tanya Senja.
"Tadi ga sengaja lewat trus mampir deh, loh itu kaki kamu kenapa?"
"Biasalah, jatuh waktu MOS, tapi untungnya ada kakak OSIS yang ngobatin aku" Jawab senja.
"Kakak OSIS? cowo?" Tanya Nindy.
"Iy-iya kak, namanya Kak Fenly, udah cakep, pinter, baik lagi." Senja menjawab dengan raut wajah yang seneng.
"Ciee..... kayanya ada yang lagi jatuh cinta nih, hahaha" Ledek Nindy.
"Apasih kak, enggaa. Btw kakak ngapain kesini?" Tanya Senja.,
"Mau nemenin kakak ke Gramedia? Kakak mau cari buku sains." Tawaran Nindy.
"Siapasih yang gamau, aku boring nih di rumah, bentar ya kak aku siap- siap" Jawab Senja dengan penuh semangat.Setelah Senja siap-siap akhirnya mereka pergi ke Gramedia menaiki angkot.
Beberapa menit di perjalanan akhirnya mereka sampai di Gramedia tempatnya di pusat kota yang ga jauh dari rumah mereka.
Setelah masuk ke Gramedia mereka langsung mencari buku yang ingin di beli"Kok buku sains yang aku cari gaada ya? Padahal waktu itu aku lihat ada." Keluh Nindy.
"Mungkin stoknya masih didalem kali kak, coba KakNin tanya kasir aja." Usul Senja.
"Emm.. yauda deh aku tanya dulu, kalau kamu mau cari-cari buku cari aja." Jawab Nindy.
"Okee kak..."Nindy langsung bergegas ke kasir, sedangkan Senja dia lagi sibuk cari-cari buku musik. Saat senja ingin mengambil buku, tiba-tiba ada seseorang yang ingin mengambil buku yang di pegang Senja.
"Eh maaf." Perkataan maaf yang keluar dari mulut Senja.
"Iyaa, gapapa kok." ...... ?
"Kak Fenly?" Raut wajah Senja yang tiba-tiba menjadi kaget dan gugup.
"Senja? Lo ngapain disini?" Tanya Fenly.
"Nganterin kakakku cari buku kak." Jawab Senja dengan gugup.
"Kakak?""Senja... aku udah dapet bukunya, yuk kit-"
"Loh ini siapa ja? doi kamu?" Jiwa kepo Nindy muncul.
"Bukan kak." Senja memutuskan untuk menjelaskan.
"Kenalin ini Kak Fenly kakak kelas aku. Kak Fenly kenalin ini Kak Nindy Kakak aku"
"Hai kak." Sapa Fenly ke Nindy.
"Haii. Yauda yuk ja kita pulang" Ajakan Nindy ke Senja.
"Emm Kak Fenly, Aku duluan ya kak." Pamit Senja begitu lembut.
"Ini bukunya?" Tanya Fenly.
"Gausah kak, kayanya kak fenly lebih ngebutuhin bukunya" Tolak Senja.
"Yauda kita duluan ya kak"
Fenly hanya membalas dengan senyuman."Senja, kita makan dulu yuk laper banget nih." Keluh Nindy yang kelaparan.
"Yuk kak, aku juga laper nih, kebetulan didepan sana ada cafenya zweitson, baru buka kemarin, kakak mau coba ga? dijamin makanannya bikin nagih, ntar aku deh yg traktir kakak" Penjelasan Senja.
"Boleh yukk...." Jawab Nindy yang pasrah karna udah lapar.Karna letaknya ga jauh dari Gramedia, mereka pun jalan, dan akhirnya sampai juga di cafe, cafe sako, cafe milik zweitson.
"Nahh udah sampek nih kak, mana yaa zweitson"
Dorrr!!!
"Hhhhhh, Zwei!" Reaksi Senja yang kaget.
"Sorry, sorry, tumben lu kesini ngabarin?" Tanya Zweitson ke Senja.
"Gue habis dari Gramed trus katanya kak nindy laper yauda kita mampir sini" Jawab Senja
"Yaudah yuk masuk." ajakan zweitson.
"Mau pesen apa?" Tanya zweitson.
"Kak nindy mau cobain nasgornya ga? enak loh." Tawaran Senja.
"Bolehh"
"Minumnya apa kak?" Tanya Zweitson.
"Samain aja kaya Senja." Jawab nindy dengan nada yang lemas karna sudah lapar.
"Yauda nasgor spesial 2 sama es teh 2, oh iya nasgornya tambah satu dibungkus ya" Saut Senja.
"Oke tunggu bentar ya" Jawab Zweitson.Beberapa menit kemudian makanan pun dateng dan mereka lanjur makan akhirnya mereka selesai dan bergegas untuk pulang karena hari semakin sore, langit pun semakin gelap. Mereka pulang menggunakan Taxi Online, karena gaada lagi angkot yang lewat.
-RUMAH SENJA-
"Senja KakNin langsungan gapapa kan? keburu mau magrib soalnya"
"Gapapa kak, nanti aku sampein ke bangsen, makasih ya kak." Jawab senja.
"Makasih juga ya ja, byee ja." Pamit Nindy.
"Bye kak, hati-hati yaa..."
"Assalamuaikum...."
"Waalaikumsalam, Nindy mana?" Tanya Bangsen dengan wajah yang flat.
"Kak Nindy tadi langsung pulang bang, soalnya udah mau magrib, nih bang gue bawain nasgor spesial with zwei"
"........"