17

13.3K 1K 266
                                    



Jangan lupa vote dan komennya^^

- TRUST ME -



Keduanya duduk di sofa panjang ruang tv milik Haechan. Jaemin menatap Jeno yang duduk disebelahnya menggenggam tangannya.

"Aku mau ngomong dulu" Jaemin.

Jeno mengangguk, tatapannya beralih menunduk pada tangan Jaemin yang tiba-tiba menggenggam jari jemarinya yang lebih besar.

"Sampe sini aja ya jen?"

Jeno seketika mengangkat kepalanya menatap Jaemin tepat pada manik hazelnya, menatap dalam.

"Nggak By" Jeno menggeleng cepat, suaranya memelan.

Dada Jaemin berdesir melihat Jeno yang seperti ini lebih menyakitkan, Jaemin lebih memilih Jeno marah padanya. Jaemin ikut menggeleng, kali ini Ia yakin dengan pilihannya.

"By tolong jangan gini" Jeno meraih tangan Jaemin yang berdiri beranjak akan pergi.

"Gue bisa apasih jen sekarang? Gue harus apa? Gue bingung" Jaemin menunduk menatap Jeno yang masih duduk di sofa. Melupakan kebiasaan menggunakan 'aku-kamu' kesabaran Jaemin sudah diujung tanduk sekarang.

"Jangan kaya gini jen, jangan kaya gini ke gue" pertahanan Jaemin runtuh saat Jeno menarik pinggang Jaemin dan memeluknya, menelusupkan kepalanya pada perut Jaemin yang berdiri didepannya.

Jaemin terisak dengan bahu bergetar, Ia lelah hampir setiap hari menangis dan Jaemin tidak mau terus seperti ini.

"Kita dua tahun lebih pacaran, Ayah Bunda bahkan kak Jaehyun percayain gue buat lo. Mereka percaya lo bisa jaga gue dan lo malah bohongin gue?"

Jaemin menghela nafas sebelum melanjutnya kalimatnya.

"Gue sayang sama lo jen, sayang banget. Lebih dari apapun tapi gue juga harus mikirin diri gue sendiri"

Jaemin terus berbicara dengan nafas tersengal dan suara bergetar, Jaemin merasakan perutnya ikut basah. Tubuh Jeno ikut bergetar. Demi Tuhan Jaemin lebih sakit jika harus melihat Jeno seperti ini.

"Udah, kita masing-masing aja ya?" Jaemin memegang kedua bahu Jeno yang bergetar. Nada bicaranya melembut. Jaemin menghela nafas panjang.

"Kita jalan sendiri-sendiri, dia pasti lebih butuhin kamu sebagai papanya jen"

"Tapi dia buka anakku Jaem" suara Jeno tertahan karena masih mendusal diperut Jaemin.

"Jen, please.."

"Dia bener-bener bukan anakku By, dia anak papaku"


Deg!

Tubuh Jaemin seketika lemas, nafasnya tercekat.

"Maksut kamu?" Jaemin menarik bahu Jeno menjauh dari tubuhnya, Jeno mendongak dengan mata basah dan hidung memerah.

"Olif dulu pacarku, dia dihamilin papaku By"

Deg! Dada Jaemin kembali sakit, eratan tangan Jeno pada tubuh Jaemin mengerat. Jeno meremas kaos bagian belakang Jaemin.

"Dia yang bikin keluarga aku berantakan By" suara Jeno semakin berat.

Jaemin diam merasa bersalah atas fikiran buruknya selama ini, Ia usap punggung Jeno yang bergetar.

"Dia pacarku dari kelas 1 SMA, tahun kedua kita pacaran tiba-tiba dia pindah sekolah ke Paris ikut orang tuanya. Aku sama sekali gak ada fikiran buruk sama dia, dia baik sama aku dia baik sama Papa Mama aku"

Trust Me [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang