Tuan muda Hansol Vernon Chwe adalah pengusaha kilang minyak terbesar di dunia. Percaya kah kalian kalau kekasihnya hanyalah seorang guru TK.
Ya, pria muda yang sudah menancapkan taringnya di pasaran dunia telah menentukan poros hidupnya.
Pada seorang pria lain yang amat menyukai anak kecil, tingkah polosnya, senyum manisnya, guyonan kering miliknya mampu memaku Vernon di dunia pria manis.
Jika kalian bertanya-tanya bagaimana dua kasta berbeda itu bisa bertemu, jawabannya bisa sekali. Kekasihnya itu pernah menjadi guru relawan di Cairo Mesir. Dimana Vernon sedang mengunjungi salah satu kilang miliknya.
Vernon sedikit merepotkan pria itu dulu, menabrak-nya ketika ia berjalan melalui desa. Pria manis tersungkur membuat telapak ya panas berdarah menumpu tubuhnya sendiri.
Vernon mengulurkan tangannya untuk orang asing. Pertama kali dalam hidup. Mata pria itu menelisik Vernon bagai ular Derik di gurun.
"Sorry-, but it'll be good if you saying sorry first."
Vernon tertawa dalam hatinya. Melihat gaya pria itu menyidiknya dengan ucapan sarkasme tanpa tahu jika desa ini pun sudah di jajah olehnya.
"Sorry, So what-" Vernon mendekat kan wajahnya ke mata pria itu.
Di barengi dengan angin kencang menyapu gurun pasir di seberang mereka menuju jalan desa. Mata pria itu terpejam, dan perlahan sang bayu membuka sorban Hitam yang menutupi separuh wajah bawah milik pria manis.
Pernah percaya dengan jatuh cinta pandangan pertama ?, Vernon merasakannya waktu itu juga. Jantungnya berdegup keras. Pandangannya tak bisa berkedip. Dunianya terpaku pada mata sinis menghakimi dirinya. Vernon bisa berlutut saat itu juga.
"Hansol, Vernon Chwe-" Vernon mengulurkan tangannya untuk keduakalinya. Meminta si pria untuk menjabat balik.
"Seungkwan Boo-" Keduanya tersenyum sinis. Awal pertemuan mereka memberi bekas yang menarik.
_______________________________________
• My Boyfriend's posesifness •
- Chapter One : Versatile -
Vernon x Seungkwan
_______________________________________
Setahun berlalu dari pertama mereka bertemu. Proyek kilang minyak milik Georgetown company telah berdiri gagah di Kairo Mesir atas kuasa Vernon Chwe.
Masa relawan pun sudah terhenti, waktunya Boo Seungkwan kembali ke tanah kelahirannya. Korea Selatan.
Menikmati Minggu Minggu akhir keduanya menjadi teman. Di atas benteng pertahanan megah Salahuddin Al Ayyubi. Seungkwan mencurahkan hal pribadi miliknya.
"Tuan minyak, taukah kau kalau aku enggan kembali ke rumah. Walau aku merindukannya sangat." Vernon melihat sendu di dirinya. Wajah itu menunduk membelakangi matahari menyingsing turun.
"Hmm ? Kenapa ?." Vernon sengaja mendekati, tangannya menyentuh tangan lembut itu.
"They don't deserve me, sorry for saying bad about my family. But- all my family is a criminal. Mereka melakukan kekerasan bahkan pada anaknya sendiri. Diriku- termasuk." Seungkwan menoleh ke arah Vernon.
Tangannya mengelus pipi putih pria balsteran Amerika Asia. Tersenyum manis. "Kulitmu halus, orang tuamu sangat menyayangi dirimu pasti. Begitu juga diriku."
Mata bulat Vernon Chwe menyipit, tanda si pria tersenyum. Tangan lembut yang semampai di pipinya ia genggam. Menarik tubuh itu agar merapat kepadanya.
Surai coklat itu ia usap lembut. Meredam rasa gusar dari pria yang lebih pendek. Tangannya yang satu turun ke pinggang meremasnya sensual.
"Be the wild- we life in safari."
Seungkwan berjinjit, menarik leher Vernon. Mengecap bibir itu nikmat. Vernon membalas setiap hisapan lembut menyapa bibirnya. Lidahnya mengambil alih mulut lawannya. Tangannya menurut membelai tubuh itu. Bertukar Saliva memakan habis satu sama lain, menyatu dengan matahari yang menenggelamkan diri di balik benteng besar itu.
"Be Mine-" ucap Vernon penuh penekanan.
Seungkwan mengangguk, terbuai dalam setiap perlakuan manis pemancing yang di jual oleh Vernon.
Seungkwan tak pernah berpikir jika Vernon itu sama dengan benteng yang mereka pijaki sekarang. Melindungi, membatasi, mengkokohkan sesuatu yang ia sebut dengan miliknya.
Tak ada yang boleh menginvasi sesuatu milik Vernon Chwe. Hukum mutlak, Seungkwan tak pernah berpikir apa yang membuat Vernon bisa sesukses itu di umurnya.
Seungkwan tak menyadari pria gagah di depannya hebat menjaga sesuatu yang ia klaim sebagai miliknya, hak nya, sesuatu yang menjadi kewajibannya. Bahkan Seungkwan tak tahu jika kedepannya dia tak berhak mengatur dirinya sendiri.
Begitulah Hansol Vernon Chwe.
Akan ku ceritakan betapa Vernon menjaga apa yang ia sebut dengan Miliknya, sekalipun itu adalah tambatan hatinya sendiri.
Vernon benci kehilangan. Cukup orang tuanya. Tidak dengan cintanya. Boo Seungkwan.
_______________________________________
• My Boyfriend's posesifness •
- Chapter One : Versatile -
Vernon x Seungkwan
_______________________________________
•TBC•
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍʏ ʙᴏʏꜰʀɪᴇɴᴅ'ꜱ ᴘᴏꜱᴇꜱɪꜰɴᴇꜱꜱ
FanfictionVernon si penguasa kilang minyak di Kairo itu terkabarkan telah bertekuk lutut pada seorang guru TK. - VERKWAN -