2 - Ice Cream

52 11 23
                                    

Jam 6 pagi, Lolypop sudah rapih dengan seragam sekolahnya dan duduk di meja makan untuk bermain handphone. Kenapa bukan untuk sarapan? Karena dia tidak bisa sarapan pagi. Aneh tapi nyata, karena ketika sarapan dia akan mules pada akhirnya.

Lolypop mengikat rambutnya menjadi kuncir satu/ponytail. Dia tidak pernah menggerai rambutnya sama sekali di sekolah karena gerah.

Pukul 06.20 pagi, Lolypop memutuskan untuk berangkat. Udara pagi sangat sejuk jadi dia menyukainya. Setiap hari libur pun dia akan berjalan-jalan.

Setelah memarkirkan kendaraannya, Lolypop bergegas menuju ruang kelas. Dia sudah melihat Somi duduk tepat di belakang tempat duduknya.

Lolypop sering menawarkannya untuk berpindah tempat duduk, tapi Somi selalu menolak. Karena dia suka duduk sendiri. Alasannya? Karena lega.

"Tumben lo gak di kantin?" tanya Lolypop seraya menaruh tasnya di kursi.

"Bosen"

Lalu Lolypop memutar bangkunya ke arah belakang "Beneran tar apel pagi dadakan?"

Somi hanya mengangguk.

"Males banget berdiri gue" jujur Lolypop.

Lagipula apel pagi dadakan atau tidak sama saja. Membahas SPP, kebersihan lingkungan, soal pelajaran, tentang aturan berseragam dan pesan moral pribadi. Itu-itu saja.

Bel berbunyi, tapi Marsya belum juga datang.

"Temen lo yang satu salah alamat sekolah kayanya" ujar Lolypop.

Mereka berjalan beriringan menuju lapangan lalu mengambil barisan belakang. Mereka termasuk tinggi jadi cukup tau diri.

Ketika apel pagi sedang berjalan, Somi menyenggol lengannya dan menunjuk ke arah kiri lapangan dimana Marsya ada dibarisan itu.

Cukup lama, akhirnya apel pagi ini berakhir juga.

Mereka berdua tidak berjalan ke arah kelas tapi menuju tempat dimana Marsya berada.

"Kenapa lo? Telat?" tanya Lolypop.

Marsya sambil menggelengkan kepalanya "Lupa pake gesper gue"

"Temenin gue ya lo pada, denger-denger juga tar jamkos sampe pulang" pintanya kepada Lolypop dan Somi.

"Boong mulu lo, tobat" tuding Somi

Marsya dengan sabar membalas "Buka grup kelas makanya bitj"

Somi hanya ber-oh ria setelahnya.

Lolypop pegal berdiri, jadi dia duduk dekat kolam ikan buatan yang sama sekali tidak berbau amis.

Hukuman Marsya sudah berakhir tetapi mereka bertiga memutuskan untuk tetap di sana sampai bel istirahat berbunyi.

Ketika berbunyi, mereka bertiga mulai berjalan ke arah kantin.

Mereka kompak menyantap bubur. Lolypop ingin membeli minuman tambahan, jadi dia menuju stand minuman dan mulai mengambilnya.

Ketika menyentuhnya, ada tangan orang lain juga yang menyentuhnya di waktu yang bersamaan.

Lolypop langsung menariknya, tanpa mendongakkan kepala dia langsung membayarnya dan pergi menjauh dari sana.

Laki-laki yang sempat memegang botol itu menggelengkan kepalanya.
"Seperti biasa, perempuan gamau ngalah"

^^^^^

Bahagia gue seharian jamkos tanpa tugas, batinnya.

Saat ini Lolypop sedang berjalan menuju warung yang berada di depan sekolahnya untuk membeli makanan kesukaannya, Ice Cream.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LolypopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang