Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan tempat, tokoh dan peristiwa itu murni karena ketidak sengajaan.
Happy Reading :)
.
.
.
.
.
.
.
.
.Peranku hanya sebagai senjata pelindung, selebihnya aku tidak tau.—
Dering ponsel membangunkan pria berusia 20 tahun yang tengah bergulat dengan guling dan selimut yang bergambar masha and the bear itu. Dia tidak suka suara-suara yang membangunkannya, apalagi di saat ia tengah bermimpi indah bersama dengan idolanya, Tsuyu Twice."Lima menit lagi deh" gumamnya sembari menunda alarm yang masih berdering di ponselnya. Berharap mimpi indahnya akan di lanjutkan kembali, namun pada kenyataannya dia malah mimpi terjadi gempa bumi.
Cakra, pria yang baru saja terjingkat dari mimpinya langsung kaget saat mendapati adek bungsunya sedang menggoyang-goyangkan kasur kesayangannya.
Sial! Pantas saja tadi ia bermimpi gempa bumi.
"Suryaaaa! lu kenapa goyangin kasur gue si? Ini si Tsuyu jadi kagak muncul lagi di mimpi gue?" teriak Cakra pada si bungsu.
"Bangun abang, nanti telat subuhan." Jawab Surya dengan polosnya.
Wisnu, adek sulung Cakra yang melihat kejadian itu hanya diam saja melewati pintu masuk kamar Cakra dengan membawa secangkir teh hangat yang baru saja dibuatnya. Sudah biasa keributan kecil ini terjadi di tengah keluarga mereka.
Cakra Baskara Adhitama. Anak pertama dari tiga bersaudara. Saat ini ia mengambil jurusan Sastra Indonesia di salah satu Universitas Negeri di Jakarta dan sudah memasuki semester lima. Semester dimana para mahasiswa sedang merasa setres-setresnya.
Bapaknya adalah salah satu penyuka tokoh wayang. tak heran jika anak-anak beliau sebagian besar memakai nama dalam tokoh pewayangan, hanya Cakra saja yang tidak. Akan tetapi tetap ada unsur wayangnya.
Cakra seringkali bertanya-tanya, kenapa hanya dirinya saja yang tidak memakai nama dari salah satu tokoh wayang? kenapa namanya Cakra yang mana itu adalah salah satu senjata terkuat dari dewa Krisna?
"Cakra, kamu itu anak pertama. Bapak selalu berharap bahwa kelak kamu akan jadi orang yang bisa melindungi adik-adikmu dan keluargamu. Sama seperti Cakra yang jadi pelindung Dewa Krisna. Terlebih yang namanya umur nggak ada yang tau, bapak nggak mungkin selamanya berdiri buat ngelindungin kalian. Maka besar harapan bapak ada di kamu nak." jawab sang bapak, selalu.
Adik pertama Cakra bernama Wisnu Indra Brahmana. 'namanya keren kali bung' dalam hati Cakra setiap harinya.
Dari namanya saja kita sudah bisa tau bahwa ada unsur nama dewa disana. Bukan cuma satu, tiga bahkan.
Cakra dan Wisnu hanya terpaut usia satu tahun saja. Tak ayal jika Cakra sering bilang bahwa ketampanannya di ambil oleh Wisnu, sebab ia tak puas meminum ASI sang ibu.
Berbeda dengan Cakra yang bisa dibilang petakilan dan anaknya yang hyperactive, Wisnu cenderung lebih tenang. Jika Cakra datang untuk menghabiskan makanan, maka Wisnu ada untuk membuat makanan. Wisnu adalah anak yang bisa di andalkan. Hampir semua pekerjaan dia bisa lakukan. Tak ayal jika ia banyak di gandrungi oleh kaum hawa, tapi anehnya nggak ada yang nyantol satupun di hati Wisnu. Padahal kata Cakra mah cewek yang demen Wisnu bukan main-main bung. Cakep semua.
Saat ini Wisnu tengah mengenyam pendidikan di Universitas yang sama dengan Cakra, hanya saja ia mengambil jurusan ilmu komunikasi dan baru memasuki semester tiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cakra dan Wisnu | Haechan
DiversosJika hidup adalah sebuah opera, dan sang semesta adalah sutradara, maka kita tidak akan diberikan peran yang salah oleh-Nya. Semua sudah sesuai dengan porsinya - Cakra