TIGA BELAS

48 33 0
                                    

Setelah mendengarkan penjelasan dari Bagas, Fey menatap sedih kearah Kavin. Perasaan bersalah pun makin meningkat. Dia tidak menyangka Kavin bakalan berulah seperti ini. Apakah memang benar Kavin menyukainya?

"Lo bisa bawa mobil? "
Pertanyaan dari Bagas membuat lamunan Fey buyar seketika. Dan Fey pun hanya menjawab dengan anggukan kepala. Jangan tanya kenapa anak pembantu bisa nyetir mobil, ingat dulunya Fey juga orang kaya.

"Yaudah nih kunci mobil Kavin"
Bagas menyerahkan kunci mobil kearah Fey.

"Udah tengah malam, gue saranin kalian nginep di hotel aja untuk malam ini, takutnya lo ketauan orang rumah bawa Kavin dalam keadaan mabuk begini"
Fey sedikit kaget mendengar saran dari Bagas. Nginep di hotel? Berdua?

"Nihh pake kartu gue, tenang aja nggak usah di balikin uangnya"
Bagas menyerahkan kartu dan juga kunci mobil kearah Fey.

"O.. Okeh"
Fey pun menjawab dengan ragu-ragu, sambil meraih dua benda yang ada di tangan Bagas.

"Ada hotel deket sekitar sini, satu arah dengan rumah Kavin"

Fey hanya meng'iya'kan, kalau di pikir-pikir bener juga kata Bagas, kalau nanti waktu pulang ketauan mamanya atau papanya kan bahaya juga. Kebetulan besok juga hari minggu, jadi tidak buru-buru pulang kerumah.

Bagas dan juga Putra membantu Kavin untuk berjalan. Sementara Fey dan Dion berjalan di belakangnya. Entah seperti apa nanti saat mereka tidur berdua di satu kamar, Fey masih meragukan itu.

Sesampainya di parkiran mobil, Bagas dan juga Putra langsung membawa Kavin masuk kedalam mobil.

"Yaudah hati-hati dijalan"
Kata Bagas.

Baru saja Fey melangkahkan kakinya, Dion memanggilnya membuat Fey kembali membalikkan badannya.

"Fey! "
Dion menatap Fey agak lama sebelum melanjutkan ucapannya.

"Gue yakin Kavin beneran tulus sama lo, karena sebelumnya dia nggak pernah sampai kayak gini cuma gara-gara cewek"
Dion tertawa hambar sebelum melanjutkan kata-katanya.

"Gue harap, lo bisa pertimbangkan hal ini"
Setelah mendengarkan perkataan dari Dion, Fey melirik ke jendela mobil dan melihat Kavin yang kini sedang tertidur pulas.
Fey pun hanya menganggukkan kepala, kemudian langsung masuk kedalam mobil.

❤❤❤

Sekitar 15 menit Fey berkendara, akhirnya sampai juga di hotel yang disarankan Bagas tadi. Fey jadi bingung gimana caranya membawa Kavin kedalam. Akhirnya Fey memutuskan untuk membangunkan Kavin, meskipun hanya sedikit kemungkinan Kavin sadar dari mabuknya.

"Kavin! Vin! Bangun gih! "
Fey mencoba sedikit berteriak dengan menggoyangkan tubuh Kavin agar cepat bangun.

"KAVIN!! "
Akhirnya Kavin sedikit sadar, meskipun hanya bergulat lemas.

"Ck! Apasih?! "

"Bangun gue nggak bisa nuntun lo jalan"
Dan Kavin hanya berdeham saja membuat kesabaran Fey berkurang. Akhirnya Fey langsung turun dari mobil, membuka pintu mobil dan menarik tangan Kavin agar segera turun dari mobil.

"Ihh!! Kavin cepetan bangun!! "

Dengan Fey terus menarik tangan Kavin, akhirnya Kavin mau menggerakkan kakinya lalu turun dari mobil. Fey pun sebisa mungkin menuntun Kavin berjalan hingga sampai di lobi hotel.

THEORY OF LOVE [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang