chapter 21

15K 1.6K 556
                                    

Jay tengah menyesap batang nikotin diantara sela jepitan jarinya itu lantas menghembuskan asapnya secara perlahan dari mulutnya.

Cigarettes after sex—bukan sesuatu yang buruk karena nyatanya hal seperti ini dapat membuat dirinya merasa lebih rileks terlebih setelah sesi berbagi kehangatan dengan si manis beberapa waktu yang lalu.

Omong-omong soal si manis, Jay tak melihatnya sejak ia terbangun dari tidur tadi. Tentu saja hal itu sempat membuatnya panik, namun begitu ia mendengar suara gemiricik air yang berasal dari kamar mandinya seketika kepanikannya pun menghilang.

"Jay..". Suara semerdu nyanyian surga itupun menyapa indera pendengarannya. Sontak saja membuat ia mengalihkan atensinya. Menatap sosok pemuda manis yang baru saja keluar dari kamar mandinya itu.

Yak, jangan berpikir yang tidak-tidak! Karena begitu Jungwon keluar dari kamar mandi itu, ia sudah berpakaian rapih dengan balutan sweater milik sang incubbus yang ia pinjam meski sedikit kebesaran. Dipadukan dengan ripped jeans yang membuatnya tampak terlihat begitu manis.

"Wow~". Decak kagum si pemuda Park.

Jungwon lantas berjalan menghampirinya sembari melemparkan sebuah handuk. " Cepatlah bersihkan dirimu! Setelah itu antarkan aku pulang!".

Jay pun mematikan batang nikotin itu lantas beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menghampiri si manis.

"Kenapa melihatku seperti itu? Apa aku terlihat aneh? Hhh.. Maaf saja karena semua bajumu itu terlalu kebesaran bagiku. Tapi setidaknya yang ini sedikit lebih baik atau mungkin—".

"Itu terlihat cocok denganmu". Sela Jay sembari mengulas senyum tipisnya.

" Benarkah?".

Dengan cepat si pemuda Park itupun mengangguk. Lantas iapun mencondongkan wajahnya hanya sekedar membisikkan sesuatu tepat didepan wajah si manis.

"but for me.. it will be even better if you don't wear anything".

Sontak saja setelahnya Jungwon pun membulatkan kedua matanya. Sungguh! Ia merasa tak habis pikir dengan jalan pikiran pemuda itu. Apakah sebenarnya hanya tentang memenuhi hasrat dan segala pemikiran cabul itu yang mengisi kepala kecilnya?

'Bugh'

Dengan kesal si manis pun memukulinya. "Dasar otak mesum!".

Jay lantas tertawa kecil sembari mencoba menghindari serangan brutal dari kekasih manisnya itu. Sebenarnya Jay juga tak mengerti pada dirinya sendiri. Jika sudah dihadapkan dengan si manis, seketika memang isi kepalanya hanya dipenuhi dengan segala sesuatu yang mengarah kesana.

" Aduh! Akhh.. Iya-iya aku hanya bercanda, Sayang". Ringisnya sembari berusaha menghentikan aksi penganiayaan yang dilakukan oleh kekasihnya itu padanya.

"Kau tau? Kau sungguh menyebalkan, Jay!".

Si pemuda Park itu hanya menanggapinya dengan tawa. "Salahmu sendiri juga sih karena kau terlalu menggoda. Lihat saja, apa maksudnya ini huh?". Ujar Jay sembari membenahi kerah sweater yang dikenakan oleh si manis yang sedikit melorot itu hingga memamerkan bahunya polosnya.

demon byuntae | jaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang