Pemanasan chapter setelah 1 tahun ninggalin ff ini ya :D
Happy Reading :)))
Chapter sebelumnya :
"Tapi ada syaratnya."
"Apa sayang?"
"Kita pergi ke gereja dan nikahi aku sekarang juga."
"A...apa???"
Taeyong berdecak kesal, ia menghempaskan tangan Jaehyun yang menggenggamnya, "Tidak mau ya? oke, aku berdoa agar kau tidak menikah seumur hidupmu karena telah menolakku! Bye!"
Taeyong menjulurkan lidahnya kepada Jaehyun, dan kemudian membalikan badannya untuk segera pergi. Namun dengan cepat Jaehyun mengangkat tubuh mungil Taeyong. Membuat Taeyong sedikit terlonjak kaget. Namun pria mungil itu langsung menyandarkan kepalanya di dada bidang Jaehyun.
"Aku mencintaimu Jaehyun." gumamnya, sambil tersenyum manis.
"Aku lebih mencintaimu." ucap Jaehyun, mencium rambut Taeyong dengan cukup lama. Dia merasakan semua beban di hatinya hilang dan digantikan kebahagiaan. Dia sudah memiliki hati Taeyong, dia sudah memiliki semuanya. Dan dia tidak perlu lagi takut akan kehilangan Taeyong.
Jaehyun menurunkan tubuh Taeyong ketika mereka sudah sampai di tempat parkir, di depan motor besar Jaehyun. Ia tersenyum, mengusap lembut rambut Taeyong, dan kemudian menangkup wajah pria mungil itu. Rona merah terlihat di wajah pria mungil itu. Dan pipinya yang berwarna merah muda alami itu membuat Taeyong terlihat semakin cantik.
Jaehyun mendekatkan wajahnya, hendak mencium bibir Taeyong. Namun dia urungkan ketika ponselnya berbunyi. Dia menjauhkan wajahnya, dan berdecak kesal. Siap memaki siapapun yang meneleponnya. Ia berdehem pelan ketika melihat siapa yang meneleponnya, ya dia tidak jadi memakinya jika masih ingin terdaftar sebagai pewaris Jung corp.
"Hallo dad."
"Jaehyun kau dimana? Mengapa kau masih belum mengantarkan Taeyong ke rumah? Ini sudah malam."
Jaehyun terdiam sejenak. Ya, dia ingat ucapan ayahnya jika Taeyong harus tinggal bersama ayahnya dan juga bibi Yoona sebelum ia dan Taeyong menikah. Dia menghela nafasnya pelan, karena tadinya dia ingin menghabiskan malam dengan saling berbagi cinta bersama Taeyong. Namun, dia harus mengikuti perintah ayahnya.
"Sebentar lagi aku akan mengantarkan Taeyong, dad."
"Baiklah. Hati-hati di jalan ya."
Jaehyun menghela nafasnya pelan saat terdengar suara sambungan telepon yang terputus. Dia menatap kepada Taeyong yang kini mengerutkan keningnya bingung, "Sayang, sekarang aku harus mengantarmu ke rumah daddy." ucapnya, dengan nada yang malas.
"Mengantarkanku ke rumah ayahmu? Mengapa? Kau mengusirku?" Taeyong menatap kepada Jaehyun dengan tatapan nanar, "Kau bilang kau mencintaiku. Tapi mengapa kau malah mengusirku dari apartmenmu." lirihnya.
Jaehyun terkekeh pelan, ia kembali menangkup wajah cantik Taeyong. Menatap pria mungil itu dengan tatapan sayangnya, "Aku tidak mengusirmu sayang. Tadi pagi daddy mengajakku bertemu. Dan dia bilang jika dia ingin kita menikah, dia ingin aku bertanggung jawab karena telah merusakmu. Dan daddy bilang jika dua minggu lagi kita akan menikah. Tapi dengan syarat, sebelum kita menikah, kau harus tinggal di rumah daddy. Agar kita tidak melakukan hal-hal yang terlalu bebas." ucap Jaehyun.
Taeyong mengerucutkan bibirnya sebal, ia kemudian mendekatkan tubuhnya dan memeluk Jaehyun, "Tidak mau. Aku ingin bersamamu. Aku ingin memelukmu sampai tidur."
Jaehyun tersenyum, ia memeluk tubuh mungil Taeyong dengan erat. Tangannya mengusap lembut rambut kekasihnya.
"Nanti setelah kita menikah, setiap hari aku akan memelukmu sampai tidur. Dua minggu lagi kita akan menikah sayang."Taeyong mendongakan wajahnya, menatap kepada Jaehyun, "Dua minggu lagi ya? Mengapa lama sekali sih. Aku maunya menikah malam ini." ia merengek, memukul pelan dada Jaehyun.
Jaehyun menangkup wajah Taeyong, menatap kepada kekasihnya dengan tatapan penuh sayang,"Kita bisa saja menikah malam ini, tapi orang lain tidak akan tahu jika kita sudah saling memiliki. Sedangkan nanti dua minggu lagi, kita akan menikah dengan dihadiri banyak orang. Semua orang akan tahu jika kita sudah menikah, sudah saling memiliki. Jadi tidak ada yang akan mengganggu kita. Jadi lebih baik kita menikah dua minggu lagi sayang. Agar semua persiapannya matang."
Taeyong terdiam sejenak mendengar ucapan Jaehyun. Ada benarnya juga ucapan Jaehyun. Dia ingin semua orang tahu jika dia dan Jaehyun sudah menikah, dengan begitu tidak ada yang akan merebut Jaehyun darinya. Ia kemudian menatap kepada Jaehyun, "Baiklah. Tapi janji ya minggu depan kita menikah."
"Iya sayang. Aku berjanji." Jaehyun terkekeh pelan. Sungguh dia sama sekali tidak menyangka jika Taeyong akan terus-terusan memaksa untuk menikahinya. Padahal kemarin-kemarin dia yang terus memaksa, tapi sekarang Taeyong yang memaksa. Itu artinya jika rasa cinta Taeyong sama besar seperti dirinya.
Jaehyun kemudian berjalan ke arah motor besarnya, dan memberikan helm nya kepada Taeyong. Namun Taeyong menggelengkan kepalanya, menolaknya.
"Kau saja yang pakai.""Kita sama-sama tidak memakainya saja." ucap Jaehyun. Ia kemudian melepaskan jaket yang ia kenakan dan memakaikannya ke tubuh Taeyong. Dia hanya memakai kaos putih tipis di tubuhnya.
"Aku tidak akan menolak untuk memakai jaketmu walaupun kau memakai kaos tipis juga. Karena aku sekarang cukup kedinginan." Taeyong terkekeh pelan, dan menjulurkan lidahnya kepada Jaehyun.
"Jika kau masih merasa kedinginan, aku bisa memberikan kaosku kepadamu. Tidak apa-apa aku tidak memakai baju juga, asal kau tidak sakit." Jaehyun terkekeh pelan. Mengacak pelan rambut kekasihnya itu.
"Ih jangaaaaan." Taeyong merengek, kemudian mengerucutkan bibirnya, "Aku tidak ingin orang lain melihat tubuhmu. Tubuhmu itu hanya milikku!"
"Iya sayang iya." Jaehyun merasa gemas, ia kemudian mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Taeyong. Ia menghisap bibir lembut itu, dan kemudian menggigitnya cukup keras. Membuat Taeyong langsung mendorong tubuh Jaehyun.
"Sakit!!!" Pekik Taeyong. Ia memukul dada Jaehyun, dan kemudian menyentuh bibirnya sendiri.
"Hahahaha... Maaf sayang. Tapi kau sangat menggemaskan. Sini aku cium lagi, sebagai obatnya." Jaehyun mendekatkan wajahnya. Namun Taeyong menghindar, menjauhkan wajahnya.
"Tidak mau!!" Pekik Taeyong. Ia berjalan menghindari Jaehyun. Namun Jaehyun menarik tubuh mungil Taeyong, mendekapnya erat.
"I love you." ucap Jaehyun.
"I love you more." Gumam Taeyong, tersenyum di pelukan Jaehyun.
"No baby, I love you more." Jaehyun mengeratkan pelukannya.
Dan Taeyong langsung melepaskan pelukannya, menatap kepada Jaehyun dengan tatapan kesal, "No, I love more more more. More than anything."
Jaehyun tersenyum. Ia menangkup wajah Taeyong, menatap mata indah pria mungil itu dengan tatapan sayangnya.
"I love you the most. So, will you marry me?"TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SLAVE
Romance" Ikuti perintahku, atau aku akan membongkar rahasiamu baby doll. " JaeYong ❤