Happy Reading :)
" Oh wow... Jadi itu artinya Taeyong adalah adik tiriku ? Senang mendengarnya. Taeyongie, kita akan sering bermain bersama. Kau mau kan, hmm ? "
Taeyong mendelik sini kepada Jaehyun, tidak suka akan fakta yang saat ini sedang terjadi. Dia akan menjadi adik tiri seorang Jung Jaehyun ? Yang benar saja. Sekarang saja dia sudah merasa jengah ketika hampir setiap hari bertemu dengan Jaehyun, apalagi nanti jika seandainya mereka serumah ?
Ah, serumah ?
Taeyong menggelengkan kepalanya pelan, berusaha untuk menepis apa yang difikirkannya. Dia tidak mungkin tinggal serumah, dia tidak akan ikut ibunya tinggal di rumah Jaehyun. Dia akan tetap tinggal di apartmennya. Ia memutar bola matanya malas ketika melihat tatapan Jaehyun yang terkesan menggodanya.
" Ayo duduk, aku sudah memesan makanan yang sangat spesial untuk kita berempat. " Ucap Yunho, ia tersenyum kepada Yoona dan Taeyong.
" Ah, hanya berempat ? " Yoona mengerutkan keningnya, tampak sedang mengingat sesuatu. " Jeno mana ? "
" Jeno sedang mengerjakan tugas kampus di rumah temannya, jadi tidak bisa datang. " Yunho kembali tersenyum. Ia kemudian menarik kursi untuk Yoona.
Mau tidak mau, Taeyong harus duduk di samping Jaehyun karena meja makannya itu sayangnya tidak bulat melainkan persegi panjang. Pria mungil itu menghela nafasnya pelan, sungguh dia ingin cepat menyelesaikan makan malam yang sangat membosankan ini. Dia lebih memilih menghabiskan malamnya di bar dan bersenang-senang, memanjakan dirinya dengan para pria hot dan tampan dibandingkan harus duduk di samping seorang Jung Jaehyun.
" Ayo kita mulai makan. " Yunho menatap Yoona, Jaehyun dan Taeyong secara bergantian dengan senyuman di wajah tampannya.
Dengan cepat, Taeyong mengambil makanan, dia sudah lapar sejak daritadi. Dia tahu jika Jaehyun memperhatikannya dengan tatapan mengejek, namun sungguh dia sama sekali tidak peduli. Dia tidak perlu bersikap ' jaga image ' di depan Jaehyun, toh pria itu bukan siapa-siapanya. Yoona dan Yunho saling berpandangan kemudian tersenyum ketika melihat Taeyong makan dengan cukup rakus.
" Kau ini lapar atau rakus ? " Hembusan nafas hangat mengenai telinga Taeyong. Tubuhnya sedikit bergetar. Sungguh ia mengutuk Jaehyun yang benar-benar sengaja berbisik dan menghembuskan nafasnya di telinganya itu. Disana adalah bagian sensitifnya.
Taeyong berdehem pelan, kemudian tersenyum dan menoleh kepada Jaehyun yang masih menatapnya dengan tatapan menggoda. Tangan Taeyong turun ke bawah meja, dan kemudian mengusap lembut paha Jaehyun yang terbungkus celana jeans itu.
" Jadilah kakak yang baik untukku. "
" Oh tentu. Aku akan memanjakanmu. " Jaehyun tersenyum menggoda. Tangannya kini menggenggam tangan Taeyong yang sedang ada di pahanya, dan kemudian mengarahkannya mendekati kebanggaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLAVE
Romance" Ikuti perintahku, atau aku akan membongkar rahasiamu baby doll. " JaeYong ❤