part 6

13 5 5
                                    


.
.
.
.

Sambil berpikir apa kah ia akan berhasil mengungkap siapa pelaku di balik pengedar rokok ini,pria bersurai jingga itu terus menyeletuk dan mengomel tidak jelas di kafe itu

"Pelabuhan...rokok...,ini kasus yang sulit" tapi tidak akan jadi sulit jika nona Erma akan memberi ku hadiah,siapa pun bisa melihat senyuman penuh arti itu.

Ozil beranjak dari tempat duduk nya lalu pergi begitu saja saat pelayan kafe sedang lengah,padahal dia belum bayar.

Di tempat lain, Erma...
Baru saja mendapatkan penanganan medis karena luka tembakan yang ada di tangan nya

Gadis itu tidak akan pernah peduli apa yang terjadi pada tubuh nya, meskipun akan di penuhi luka-luka.

Setelah mendapatkan penanganan medis

"Aku tidak tau akan jadi separa ini" figur itu menatap Erma,sambil tersenyum mengejek

"Kata nya tadi bukan gadis manja, kok nangis"ejek nya sekali lagi sambil memephatikan wajah Erma yang sudah di penuhi air mata berlinangan dan pipi yang memerah karena malu

"Diam lah bodoh!!"umpat gadis mungil itu pada Miruku, Miruku hanya tertawa

"Baru pertama kali ini rasa luka nya sangat menyakitkan"

"Kau mengatakan nya seperti sudah sering terluka,ah ya... bagaimana rasa nya sekarang?,apa sudah agak mendingan?" Tatapan khawatir itu berhasil membuat Erma memutar kepala nya ke samping  dengan wajah yang semakin memanas

"Bukan urusan mu!!"

"Hah,entah kenapa aku lebih suka diri mu yang dulu,sangat ramah ,baik dan tidak pernah berkata kasar,dan sangat lembut" kini kata-kata itu membuat mata Erma membulat sempurna...dan menatap Miruku perlahan

"Apa maksud mu...kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Erma

"Mungkin...ahaha mungkin saja tidak,aku hanya bercanda!"kini Miruku tersenyum agar Erma tidak curiga

Perlahan tangan Erma mengambil buah apel yang tidak jauh dari tempat nya duduk,di makan nya buah apel itu lalu kemudian meletakan nya kembali di meja...setiap gerak-gerik nya itu di perhatikan dengan baik oleh Miruku

"Kau seperti seorang psikopat, memperhatikan ku seperti itu!"tuduh Erma menatap Miruku

"Aku memang psikopat, psikopat yang akan memikat hati seorang gadis cebol,hihihi"tawa nya

Tok tok tok...ketukan itu membuat suasana jadi hening,saat pintu terbuka menampakkan sosok pria tinggi .. Oki

"Bos,aku kembali!"

"Sudah selesai?"

"Sudah!"

"Baguslah..."

Saat Erma sibuk berbicara dengan Oki, Miruku memperhatikan mereka dan memakan apel bekas Erma yang ada di meja

"Lipstik bau anggur"...Miruku mengendus apel itu

"Ada apa?"tanya Erma yang langsung menatap Miruku yang mengoceh tidak jelas

"Bukan apa-apa" Miruku bangkit lalu memakai jas nya "aku harus kembali,kita ketemu lagi nanti ya!" Pria itu meninggalkan ruangan itu,Dan suara sepatu nya mulai memudar

"Kau juga pergilah!"pinta Erma pada Oki!

"Baik bos!"

Keluar nya pria itu,tapi sebenarnya Miruku bersembunyi di balik tembok memperhatikan Oki yang berjalan menjauhi ruangan Erma, terlihat jelas ada aplop merah di dalam jas Oki,amplop merah yang Erma pernah katakan.

Bukankah amplop itu sudah di serahkan ke Ozil? Amplop itu sekarang ada dua? Untuk apa,seakan itu membuat Miruku makin penasaran... Apakah Oki dalang nya?!

Hari mu kembali gelap,hanya terlihat bintang-bintang tanpa bulan, suasana pelabuhan sangat padat tidak akan pernah berhenti sampai hari esok
Dan mafia pelabuhan Tanjung Priok masih bertugas menjaga pelabuhan sembari mengawasi pergerakan kapal yang membawa muatan impor dan ekspor.

Pria Surai jingga itu berjalan-jalan santai di tepi laut...menikmati angin laut yang sejuk sambil memegang amplop

Mata nya tertuju pada beberapa peti kemas yang tersusun rapi...di sentuh nya peti kemas itu kemudian beranjak lagi ke tempat lain,para mafia yang memperhatikan sedikit kebingungan apa yang di lakukan pria aneh itu.

Tidak ada saksi,tidak ada bukti,hanya ada satu rokok yang menjadi petunjuk 1 jalur...ini merepotkan

Sambil terus berjalan,mata Ozil menangkap sebuah sesuatu yang janggal,di tempat sepi dan gelap itu
....dan dengan pintu yang terbuka lebar itu

Ada apa dengan gudang itu?

Bergegas Ozil masuk ke gudang itu...dan menyusuri tidak sudah gudang yang sudah ada peti kemas nya...dan di sudut gudang

Ozil terkejut,saking terkejutnya mulut nya ternganga dan ia terjungkal ke belakang

Mayat di dalam peti kemas,dan tubuh nya di mut*lasi...sungguh tragis

"AGHHHHHH!!!!!!"pekik Ozil melihat sesuatu yang beri pertama kali ia lihat.
.
.
.
.
Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BRIDGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang