02. yamete kudaponi

68 35 190
                                    

Komen-komen berhadiah

•••

Lucas berjalan menyusuri koridor setelah memarkirkan motornya di parkiran sekolah. Iya, Lucas jadi mengantar Pira pulang setelah izin kepada Pak Jongin—guru olahraga SMA Setya Mandiri—tempatnya menimba ilmu saat ini. Sebenarnya bisa saja Lucas menyuruh Pira pulang sendiri naik ojek ataupun taksi. Tapi Lucas masih troma dengan kejadian beberapa minggu silam.

Waktu itu Lucas nggak bisa mengantar Pira pulang karena ia ada latihan. Lucas sempat menyuruh Pira nebeng sama Acha tapi kata Acha dia pulang di antar oleh pacarnya—Haechan.

Jadi mau nggak mau Pira pulang naik ojek. Awalnya nggak ada masalah. Tapi tiba-tiba ada yang menelponnya dengan nomor yang nggak di kenal. Ternyata yang menelpon adalah pihak rumah sakit. Lucas terkejut saat mengetahui Pira mengalami kecelakaan. Buru-buru dengan perasaan panik juga khawatir Lucas langsung menuju ke rumah sakit.

Tentu saja cowok itu meninggalkan jam latihannya tanpa memberitahu Pak Jongin dan main asal pergi begitu saja membuat guru ganteng itu yang nggak tau alasan Lucas pergi meninggalkan latihannya dibuat kesal.

Namun, keesokan harinya ketika Pak Jongin menanyai alasan mengapa Lucas meninggalkan latihan tanpa izin terlebih dahulu, cowok itu langsung menjelaskan apa yang terjadi kemarin dan membuat Pak Jongin mengerti juga menasehatinya agar tidak mengulanginya lagi.

Bukan berarti hubungan Lucas dan Pira yang terlihat seperti teman yang nggak ada romantis-romantisnya, bukan berarti Lucas nggak sayang sama Pira. Cowok itu selalu khawatir ketika Pira mengalami kesulitan. Cowok itu juga akan jauh lebih kalut jika Pira terluka.

Jadi, mau bagaimana hubungannya terlihat di mata orang-orang itu nggak penting, yang terpenting adalah perasaan dan cinta yang mereka miliki.

Apalagi keadaan keluarga pacarnya yang terbilang jauh dari kata baik-baik saja membuat Lucas merasa cuma dia yang bisa jagain Pira dan menjadi rumah gadis itu ketika Pira nggak tau harus pulang kemana. Cuma Lucas satu-satunya orang yang Pira punya sebagai tempat pulang.

Tiap kali Lucas melihat tawa Pira, jujur saja dalam hati dia diam-diam mengucapkan sumpah untuk nggak akan membiarkan tawa gadisnya hilang. Jika suatu saat nanti dialah yang menjadi salah satu orang yang membuat tawa itu hilang, Lucas tentu nggak akan memaafkan dirinya sendiri.

Karena dengan tawa itu dia masih bisa bertahan hidup sampai detik ini. Seolah-olah hidupnya hanya berpusat pada gadis itu.

"LUCAS!!"

Langkahnya spontan terhenti kala mendengar seruan seseorang yang meneriaki namanya hingga menggema di sepanjang koridor. Cowok itu membalikkan badannya dan terlihat seorang gadis yang sedang buru-buru menuruni satu per satu anak tangga untuk segera menghampirinya.

"Kenapa?" Tanya Lucas ketika gadis itu telah berada di depannya.

Gadis itu tersenyum terlihat ngos-ngosan setelah menuruni tangga tadi, "gue boleh nebeng pulang sama lo nggak?"

"Sorry, Qi. Gue baru aja nganter Pira balik dan sekarang gue mau latihan," ujar Lucas membuat airmuka Yuqi langsung berubah.

"Yaahhh...," Yuqi terlihat murung. "Gue nunggu lo kelar latihan deh."

"Gue latihan bisa sampe maghrib. Mending nggak usah kasian lo nya kelamaan nunggu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HALU PROJECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang