1

30 10 19
                                    

Di sebuah rumah, lebih tepatnya di ruang keluarga. Terdapat satu orang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan satu orang gadis, mereka sedang membicarakan hal yang sangat serius. Katanya.

"Ara, mama mau ngomong sama kamu" Gadis yang bernama Ara itu menjadi gugup melihat mamanya yang tiba tiba menjadi serius.

"Apa?" Tanya Ara yang ikut serius.

"Mama sama papa mau liburan ke luar negeri selama sebulan" Setelah mendengar itu Ara mendengus kesal, bukankah kedua orang tuanya ini sudah terlalu sering berlibur?? Ia tidak masalah dengan mereka yang terus berlibur atau bagaimana, yang menjadi masalah disini adalah MENGAPA DIA TIDAK DIAJAK BERLIBUR JUGA?!?! Terkadang ia merasa kesal dengan kedua orang tuanya itu, ia juga ingin ikut pergi berlibur. Tapi sayangnya kedua orang tuanya itu tidak memperbolehkan.

"Mama sama papa mau kemana lagi sih?? Kali kali ajak Ara kek, Ara juga pengen atuh liburan mah"

"Ck, mama sama papa mau quality time berdua!! Anak kecil dilarang ikut!! "

'Cih alasan' batin Ara.

"Tenang aja, kamu ga bakal sendirian kok. Kasian mama ngeliat kamu di rumah kesepian mulu" Ara yang mendengar itu mengelus dadanya sabar, bukannya di ajak atau bagaimana mamanya malah bilang seperti itu. Sabar Araaa sabarrr, orang sabar dapet cogan aaminn.

"Mama bakal titip kamu ke anak temen mama. Cowo kok, sapa tau kamu kepincut" Dengan santai mama Ara berucap seperti itu, bahkan ia mulai meniup niup kukunya yang baru saja di cat.

"APAAA?! GA, ARA GAMAU YAH" Gila saja ia dititipkan di rumah orang, dan lebih parahnya lagi cowo. Bagaimana kalau cowonya melakukan hal tidak senonoh?? Ara kan gamau, tapi kalo cogan masih bisa dibicarakan lah.

"Ck, nurut aja napa sih?? Lagian dia ga bakal grepe grepe kamu, badan tepos kek gitu aja sok sokan mikir mau di grepe grepe" Ohh ok, Ara ternyata kepedean.

"Sakit sekali eperibadeh" Ujar Ara sambil memegang dadanya.

"Gatau ah, pokoknya kamu besok berangkat ke rumah anak temen mama, awas aja sampe kamu kabur" Mamanya Ara mengantung ucapannya lalu tangannya berada di leher dan memeragakan seperti menggorok leher orang.

"Uang jajan ga ada setaun" Apalah daya Ara yang di ancem make duit dikit aja kalah :').

~~~~

Keesokan paginya Ara sudah di bangunkan dengan suara gedoran pintu kamar, padahal masih jam 7 tapi mamanya sudah ribut sana sini.

"HEH ARANG API, BANGUN GA?!?! ANAK GADIS KOK BANGUNNYA SIANG!! HEH!!" Teriakan mamanya tak di hiraukan oleh Ara, bahkan sekarang Ara sudah menyumpal telinganya dan menutupi seluruh tubuhnya pake selimut. Engap sih, tapi ini demi kebaikan pagi hari Ara yang tenang dan damai.

BRAKKK

'Cobaan apa lagi ini Ya Allah' batin Ara sabar.

Dengan tidak berperikeAraan mamanya menarik selimut Ara dengan cepat dan membuangnya keluar jendela, biar Ara ga tidur lagi katanya. Melihat Ara yang tidak mempan dengan perbuatannya, Nila-mama Ara keluar dari kamar Ara, tak lama kemudian Nila kembali lagi sambil bawa sesuatu di tangannya.

Saya masih ting ting ~
Dijamin masih ting ting ~
Sama sekali belum berpengalaman ~

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang