Keesokan paginya Raya bangun terlebih dahulu, ia melakukan aktivitas seperti biasa. Jogging, minum teh sambil baca koran dll. Ara? Tentu saja masih ngebo.
"Mamaaa, Ara laperrr" Saat sedang asik asiknya baca koran, tiba tiba Ara muncul dari arah tangga. Raya segera menuju dapur untuk mengambil air putih dan memberikannya ke Ara.
"Ara laper, mama masak apa??" Ara menerima air yang di berikan Raya, masih dengan mata tertutup.
"Saya belum masak sama sekali, kamu mau makan apa?? Biar saya yang beliin"
Mendengar suara yang asing Ara memaksakan matanya untuk terbuka, dan melihat siapa yang berbicara. Saat sudah melihat dengan jelas, nyawa Ara yang tadinya belum terkumpul seketika langsung terkumpul semua.
'Wawww cogan gais' batin Ara.
"Kamu siapa?? Ini Ara engga lagi di culik kan??" Ara melihat ke arah sekitar, ga mungkin kalo di culik dia bakal di tempatin di rumah bagus.
"Mama papa kamu lagi liburan, jadi kamu di titipin ke saya dulu" Ara mengangguk mengerti.
"Ada makanan?? Ara laper hehe" Dengan tak tahu malunya Ara minta makanan ke Raya, udah mah numpang, minta makan dengan tampang watados lagi.
"Kamu mau makan apa? Biar saya yang pesan" Ara yang mendengar itu tersenyum lebar, hohoho saatnya morotin cogan.
~~~
"Kamu yakin habisin ini semua??" Raya menatap tak percaya makanan di depannya, setelah tadi Ara mengambil ponselnya dan memesan makanan ia kira Ara akan membeli satu atau dua makanan tapi ternyata perkiraannya salah.
Ara mengangguk dengan keyakinan jiwa dan raga, Raya tidak bisa membiarkan ini. Raya langsung mengambil sebagian makanan Ara dan taruh di kulkas, Ara yang melihat itu langsung protes."IH MAKANAN ARA KENAPA DI AMBILLL?!?!" Ara menghadang Raya yang sudah berjalan ke arah dapur.
"Makanan fast food banyak banyak ga baik buat kesehatan, kamu makan sebagian dulu, nanti sebagian lagi buat besok" Ara menggeleng dengan keras dan mulai memegang makanan yang Raya bawa, dan tentu saja Raya mengangkatnya tinggi tinggi agar Ara tidak bisa mengambilnya.
"Gamauu balikin makanan Araaa" Ara semakin merengek ketika Raya memasukkan sebagian makanannya ke dalam kulkas.
"Kamu makan yang itu dulu, nanti saya ajak jalan jalan"
'Ahay mission success'
~~~
Sekarang Raya dan Ara udah siap buat jalan jalan. Tapi pas Ara liat kendaraan yang bakal mereka pake, Ara langsung histeris.
"AAAA KITA SERIUSAN BAKAL NAIK ITU???" Raya mengangguk ragu, ia takut Ara ga suka sama kendaraan yang dia punya.
"Maaf, saya cuma punya motor matic, kalo kamu ga nyaman nanti kita naik taksi aja" Ara langsung aja memukul lengan Raya dengan keras.
"GAPAPA, AYO CEPET KITA NAIK MOTOR" Dari dulu Ara tuh pengen banget naik motor, tapi ga dibolehin sama Mail. Alesannya enakan naik mobil aja, cih naik motor juga kan enak.
"Pegangan yang erat yah" Ujar Raya, langsung saja Ara memeluk pinggang Raya erat. Lumayan sekalian modus(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵).
Saat motor udah jalan, Ara langsung senyum senyum sendiri. Akhirnya dia bisa ngerasain gimana dibonceng pas naik motor, dan tanpa sadar selama perjalanan Ara senyum terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen FictionKarena keinginan kedua orang tuanya, Aera atau yang biasa di panggil Ara di titipkan di rumah anak teman mamanya. Dan terlebih anak teman mamanya adalah seorang cowok?! Ara kira ia hanya akan dititipkan lalu selesai, ternyata perkiraan Ara meleset j...